12. Hamil

9.2K 486 156
                                    

YA AMPUN, KANGEN BGT UPDATE CERITA😭😭😭 maap lama, soalnya baru kelar magang dan laporan udh beres hehhehe

Sebenernya aku rada takut gara2 aku lama update, pembaca jadi kabur wkwkkw. Mau sempetin update, tapi aku aja begadang sampe jam 4 cuma buat laporan, boro2 mau update wkwkkw

Yuk vomment❤️

Dian: Besok saatnya lo beraksi.

Saat melihat notifikasi tersebut di layar ponsel Kiara yang tergeletak di meja, ia langsung mengambilnya. Jari wanita itu bergerak mengetik balasan pesan untuk Dian.

Kiara: Apa yang harus gue lakuin besok?

Dian: Nanti gue ke rumah lo, gue ngasih testpack positif hamil ke lo.

Kiara: Lo hamil?

Dian: Bukan gue. Gue beli testpack palsu di olshop.

Kiara: Gue kudu acting nangis gitu di depan Arjuna minta pertanggung jawaban, padahal gue gak jadi diapa-apain sama dia karena lo yang gantiin gue waktu itu?

Dian: Iya. Biar dia makin galau. Dia sebenernya masih sayang sama lo.

Kiara: Siap, Dian. Doain semoga besok berhasil, walaupun rada susah buat dia percaya.

Setelah itu, Kiara meletakkan ponselnya di atas nakas, lalu atensinya beralih ke Avram. "Avram, besok aja, ya, ke rumah Mama Papa aku."

"Kenapa gitu, Baby?" tanya Avram mengerut heran.

"Aku belum siap sekarang," bohongnya.

"Kok, mendadak?" Avram makin curiga sama Kiara. Dia yakin ada sesuatu yang disembunyikan oleh cewek itu.

"Karena mendadak gak siap."

Avram menghela napas. Ia menggenggam tangan Kiara, menatapnya penuh kasih sayang. "Ya udah, terserah kamu. Pokoknya kalo butuh bantuan, panggil aku, ya. Aku pengen jadi cowok yang kamu butuhin setiap saat."

Kiara terkekeh geli. "Lebih setia dari rexona, ya."

"Iya, lah! Masa aku dibandingin sama bestie ketekku?"

"Kamu ternyata lucu juga kalo ngambek. Makasih banyak udah mulai gak kaku sama aku, aku jadi nyaman tiap deket kamu," ujar Kiara.

"Arjuna juga kamu gombalin kayak gini?" Avram sengaja memancing Kiara agar membicarakan Arjuna. Biarlah dirinya jahat, yang penting puas mendengar celotehan jahat yang dikeluarkan oleh Kiara setiap kali membicarakan Arjuna.

Seulas senyum diperlihatkan oleh Kiara, kedua tangan itu menangkup wajah Avram. "Jujur, gak pernah, Vram. Paling cuma bilang sayang, tapi aku gak tulus bilangnya."

"Bagus." Avram tersenyum puas. Kedua retina sang pria menghunus retina Kiara. "Inget, di hati kamu cuma boleh ada aku, cuma aku cowok yang bisa bikin kamu bahagia selain Papa kamu."

***

Tadi Kiara diantar ke apartemen Sheila sama Avram. Sejak confess tadi, mereka jadi makin berani untuk mengungkapkan sesuatu yang selama ini mereka tak berani ungkapkan. Sekarang Kiara sudah di kamar sambil main ponsel.

Kiara: Juna, gue mau ketemu sama lo besok. Cuma kita berdua, di tempat yang agak sepi.

Arjuna: Lo udah bosen sama Avram sampe mau gituan sama gue?

"Ih, najis banget hidung belang." Kiara sudah hilang respect sama Arjuna.

Kiara: Gue kangen banget sama lo :(
Kiara: Kenapa tadi lo malah mesra-mesraan sama Dian?

Doom (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang