Jangan lupa Vote dan comment
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Bintang memasuki area toko dengan tergesa gesa. Ia bahkan sampai melupakan dan mengabaikan sang Bibi yang tengah terduduk dimeja tempat para pembeli membuat pernak perniknya.
Gadis itu berlari memasuki kamarnya dengan terburu buru. Tangannya sesekali mengusap air matanya yang terus jatuh keluar. Ia menutup pintu kamarnya rapat rapat.
Ia langsung terjatuh dengan tubuh tersandar dipintu kamarnya. Ia menangis sejadi jadinya. Tangannya beralih memeluk kedua kakinya yang rapat dan menenggelamkan kepalanya disana. Menyembunyikan wajahnya yang sembab.
Ia merasa marah pada dirinya sendiri. Merasa bahwa ia menyesal dengan semua yang terjadi hari ini. Ia tidak pernah menduga bahwa pria yang selama ini ia hargai sebagai seorang idol bisa bisanya memberikan pernyataan yang begitu mengejutkan dirinya.
Ini bahkan sudah hampir 6 bulan dan semuanya seolah menjadi sia sia. Ia tidak bisa berucap barang sedikitpun untuk melampiaskan kekesalannya terhadap apa yang baru terjadi hari ini.
Disisi lain, Yoojin juga dengan tergesanya memasuki area toko. Namun, langkahnya terhenti saat Bibi Kim menahan tangannya. Gadis berambut sebahu itu benar benar merasa bersalah atas apa yang terjadi diantara Hoseok dan Bintang.
"Yoojin-ah, ada apa?" Ucap Bibi Kim dengan nada yang khawatir. Meskipun begitu, Bibi Kim tetap menampilkan senyuman hangatnya.
"Maafkan aku bibi, Hiks..." Yoojin malah menangis seraya memeluk Bibi Kim. Gadis berambut sebahu itu benar benar merasa bersalah atas apa yang telah ia rencanakan bersama dua rekannya itu.
Bibi Kim mengerti dengan keadaan sekarang. Meskipun wanita paruh baya itu terlampau amat penasaran dengan apa yang terjadi. Namun, dengan sabarnya Bibi Kim menunggu penjelasan dari gadis berambut sebahu itu.
"Duduklah terlebih dahulu. Tenangkan dirimu, aku tahu Byeol juga sama terkejutnya denganmu. Jadi, jangan ganggu dia terlebih dahulu." Ujar Bibi Kim seraya menuntun gadis itu untuk terduduk.
Yoojin terduduk dengan bahu yang masih bergetar karena menangis sampai sesenggukkan. Bibi Kim beralih kedapur dan membawa segelas air putih untuk gadis itu.
"Ini, minumlah dulu." Ucap Bibi Kim.
Yoojin masih dengan sesenggukkan meminum air itu. Setelahnya ia menghembuskan nafasnya dan mengusap air mata yang sedari tadi membanjiri pipinya. Matanya bahkan memerah karena banyak menangis. Apalagi, cuaca dingin musim gugur membuat matanya dan hidungnya semakin memerah.
"Kau sudah tenang?"
Yoojin perlahan mengangguk. Bibi Kim mengusap bahu gadis itu pelan.
"Ada apa, hmm?" Tanya Bibi Kim lembut.
Yoojin menoleh pelan. "A-aku... aku telah melakukan kesalahan, Bibi..." ucap Yoojin parau.
Bibi Kim masih setia mengusap punggung gadis itu.
"Memangnya apa yang terjadi? Bukankah kalian pergi bersama sama?"
Yoojin menganggukkan kepalanya. "A-aku mengajak Byeol pergi karena aku sudah memiliki rencana bersama Jungkook Oppa. Aku ingin mempertemukan Byeol dengan Hoseok Oppa. Dan kami menyewa tempat wahana bermain. Aku pikir Hoseok Oppa akan menemani Byeol saja dan mengungkapkan perasaannya saja, tanpa melakukan apapun. Tapi, ini benar benar diluar dugaan. Hoseok Oppa mengungkapkan isi hatinya dan... dan memeluk Byeol..." jelas Yoojin.
Bibi Kim terdiam mencerna semua ucapan Yoojin. Selama ini dugaannya memang benar. Bahwa pria Jung itu memang menyukai anaknya.
"Hoseok menyukai Byeol?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STARS [BTS JHOPE] [END]
Spiritual[EPILOG MASIH DALAM PERSIAPAN] BTS JHOPE Fanfiction! [WARNING: Dibumbui sedikit kisah romansa islami. Tidak memfokuskan pada hal agama, karna author tidak pandai dalam hal seperti itu.] Tentang sang Matahari yang mencoba menggapai Bintangnya... dan...