Tidak kerasa, kini waktu sudah menunjukkan pukul 15.00, yang artinya adalah waktu pulang bagi para siswa dan siswi SMA Cakrawangsa.
Sejak tadi masuk kelas setelah istirahat, Rakasa gak berhenti overthinking. Penyebab tuan muda Rakasa Bagaskara ini overthinking tidak lain dan tidal bukan adalah karena kembarannya sendiri.
Karena sejak di kantin tadi Rajendra hanya diam, dan tidak banyak bicara dengan Rakasa. Padahal biasanya kembarannya ini selalu saja mengganggu atau bahkan mengajaknya bicara. Gimana gak mau overthinking coba?
"Oiy bos kampret, balik dulu ya gue." ucap Haidar.
"Selamat merakyat selama seminggu ini ya. Makanya nurut apa kata kata bapak lo." Ucap Shaka.
"Pucekkk you😇🖕🏻" ucap Rakasa.
Satu persatu anak anak Alodra meninggalkan Rajendra dan Rakasa. Kini hanya tinggal kedua adik kakak itu yang masih berada di sekolah. Lebih tepatnya di halte bus, menunggu bus datang.
"Jen Lo kenapa dari tadi diem aja? Bahkan ngajak ngobrol gue aja enggak." Tanya Rakasa memecah keheningan.
"Gapapa, emang kenapa?" Ucap Rajendra dengan wajahnya yang datar.
"Gak mungkin gapapa. Sikap lo beda ke gue abis dari kantin? Kenapa? Jujur aja." Ucap rakasa.
Bukannya menjawab Rajendra justru mengalihkan fokusnya ke bus yang datang di depannya. Rajendra pun bangkit dari duduknya dan bersiap untuk naik bus tersebut. Tapi baru saja ingin naik, Rakasa dengan kasar menarik pergelangan tangannya, membuat tubuhnya kembali tertarik kebelakang.
"Kalo orang ngomong tuh di jawab setan! Lo punya mulut kan?!" Ucap Rakasa.
"Ayok pulang, bus udah sampe. Gue lagi gak pengen debat." ucap Rajendra.
"Gue gak mau balik sebelum Lo jawab pertanyaan gue Rajendra." ucap Rakasa kekeh.
"Bus udah nungguin Rakasa, bisa gak sih Lo jangan keras kepala?! Gue bilang gue lagi gak mau debat!" Ucap Rajendra dengan nada bicara yang tinggi.
Rakasa langsung tertohok, ini Rajendra ngebentak dia ceritanya?
"Ini bus terakhir. Lo gak mau naik angkot lagi kan? Pliss nurut sama gue, gue lagi capek Na, gak mau berantrm." ucap Rajendra.
Mau gak mau Rakasa menaiki bus tersebut, lalu di susul oleh Rajendra di belakangnya. Rakasa duduk di sebuah kursi di bus, sedangkan Rajendra mengalah dengan berdiri di hadapan saudara kembarnya.
Hanya memakan waktu 20 menit kedua kakak beradik itu telah sampai di halte pemberhentian mereka. Dengan segera keduanya pun turun dari bus tersebut.
Tapi tanpa di sangka hujan turun dengan sangat deras, sehingga membuat Rajendra dan Rakasa memilih untuk meneduh di halte terlebih dahulu karena mereka berdua lupa membawa mantel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Twins! | Jeno & Jaemin ft. Jaehyun
FanfictionTentang kehidupan si kembar Bagaskara Akbar yang hobbynya berantem tapi sebenarnya saling bucin dan sayang satu sama lain. Rajendra si perkasa nan jenius dan Rakasa si urakan tapi penyayang. "Rakasa tuh sebenernya pinter. Sayang aja otak nya gak pe...