(4) Biang kerok

14 5 2
                                    

Jalan kota sudah sepi, oleh kendaraan yang berlalu lalang. di langit, bulan masih bersinar terang memberikan cahayanya di malam yang dingin oleh hembusan angin. Di dalam sebuah mobil berwarna hitam, ketiga sejoli itu sekarang terlihat lelah dan mengantuk. mereka merebahkan kepalanya di sandaran kursi mobil, kecuali Vino yang tetap fokus berkendara.

"Kita ke minimarket bentar ya, gue mau beli roti tawar," ucap Vino, memecahkan keheningan sambil tetap menyetir.

"Emangnya, masih ada minimarket yang buka jam segini? lemas Izky yang duduk di kursi sebelahnya, Sedangkan Miko sudah tertidur di kursi belakang.

Vino mengambil handphonenya yang diletakkan di atas dashboard mobil. Vino menyalakan handphonenya, sambil melihat jam yang tertera di bagian atas. Waktu menunjukkan pukul 01.35 WIB

"Gue cari minimarket yang 24 jam, kayaknya ada," sahut Vino, kemudian menoleh ke Izky yang ternyata sudah tertidur juga.

Vino mengasihani dirinya sendiri, yang telah di tinggal tidur oleh kedua sahabatnya sendiri. Dia tidak tega, jika harus membangunkan Izky dan Miko yang sudah tertidur, mengingat mereka pasti lelah bekerja hari ini. Vino berkendara pelan di samping kanan jalan, sembari melihat minimarket yang buka 24 jam. Setelah beberapa saat, akhirnya Vino menemukan minimarket yang masih buka. Vino langsung berhenti di pinggiran jalan, tidak jauh dari lokasi minimarket, untuk dia memarkirkan mobilnya. Sebelum keluar dari mobil, Vino ingat untuk memakai masker dan sarung tangan, agar tidak terjadi sesuatu yang akan membuat phobia nya kambuh lagi. Setelah selesai, Vino keluar dari mobilnya dan berjalan kaki menuju minimarket yang tinggal berjarak beberapa meter.

Di dalam minimarket, Vino langsung mencari roti tawar yang akan dia beli. Vino tidak berniat untuk membeli yang lain kali ini. Setelah mengambil tiga bungkus roti tawar di rak, Vino kemudian berjalan menuju kasir, untuk membayar belanjaannya. Antrian pembayaran terlihat sepi hanya satu orang ibu-ibu yang sedang membayar, Vino menyusul mengantri di belakang ibu-ibu tersebut. Saat sedang menunggu gilirannya membayar, mata Vino tertuju pada seorang wanita dan juga bersama seorang pria yang menemaninya. Wanita itu terlihat sedang mengambil, beberapa jenis barang di dalam rak minimarket tersebut. Keduanya terlihat bahagia, sambil saling mengandeng tangan satu sama lain. Vino Sangat tidak asing dengan wanita itu, dia seperti pernah mengenalnya dulu. Vino berfikir keras untuk mengingat, siapa gadis yang berada tidak jauh darinya itu. Setelah beberapa saat, Vino akhirnya dapat mengingat, kalau wanita itu adalah Ciara, mantan pacarnya dulu sewaktu SMA, dan dia pula satu-satunya wanita, yang memberi sumpah padanya lima tahun lalu. Ciara lah, penyebab semua kekacauan yang terjadi pada hidupnya, selama beberapa tahun ini. Vino melangkahkan kakinya kecil berniat menghampiri Ciara. baru saja akan mengambil langkah pertama, dari depan seorang wanita penjaga kasir, langsung menghentikan langkah Vino.

"Mas mau bayar langsung atau ada yang mau di beli lagi?" tanya kasir itu dengan sopan, membuat Vino mengehentikan langkahnya.

Ingin sekali, Vino menghampiri Ciara, lalu meminta gadis itu untuk menghilangkan sumpah yang telah dia ucapkan, mungkin saja dengan begitu phobia Vino bisa menghilang. Tapi ini bukan waktu yang tepat, Vino harus segera pulang karena sudah larut malam, dan mengingat kedua sahabatnya yang menunggu di mobil.

"Gak mbak, ini saja," jawab Vino yakin setelah memikirkan keputusannya.

Setelah selesai membayar, Vino keluar dari minimarket dan langsung menuju mobilnya. Vino memasuki mobil sambil meletakkan belanjaannya di kursi belakang, terlihat Miko dan Izky, masih pulas tertidur di kursinya masing-masing. Vino menarik tuas mobil dan melaju cepat, membelah jalan kota untuk menuju tempat tinggal mereka.

~*~

Pagi ini, Vino dan Izky terlihat menikmati sarapan mereka yang sudah tersedia di meja. Secangkir teh dan roti tawar yang dibeli Vino semalam, menjadi sarapan mereka pagi ini. Jangan tanya kenapa Miko tidak ikut sarapan pagi ini, karena sudah dipastikan pria itu masih tidur pulas di kamarnya.

ABNORMALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang