Before Haruto Sleep

541 43 8
                                    

Before Haruto Sleep
Haruto Thinks Randomly

*

Haruto membuang nafas penat. Setelah dua jam berkutik dengan tugas sejarah akhirnya selesai juga. Ia bangkit berdiri, berjalan dengan santai keluar kelas sembari membawa buku tulis sejarahnya menuju kantor guru.

Menatap jam tangannya sesaat, sebelum mempercepat langkahnya karena sudah terlalu sore. Sesampai di kantor guru, Haruto langsung menaruh buku tulisnya di meja Pak Seokjin, guru sejarahnya, lalu pamit pergi pada guru yang lembur di kantor.

Dengan sedikit berlari ia menuju parkiran dan berhenti di depan seorang pemuda yang sudah menunggu sejak tadi.

"Lo telat satu jam." ucap pemuda itu, duduk di atas motornya. "Bahkan temen gue udah pulang semua."

"Iyaa, maaf ... tadi tugas sejarahnya susah banget!" ucap Haruto membela diri, ia melangkahkan kaki ke motor di samping pemuda itu.

"Lagian lo sendiri yang tetep kekeuh ngajak pulang bareng padahal udah gue bilang bakal pulang telat. Kok sekarang marah?" Haruto menaiki motornya sembari mengambil helm di kaca spion dan memakainya.

Pemuda itu mendengus, "Udahlah gue males, lo beli sendiri aja sana." ucapnya ketus sembari membenarkan posisi duduknya dia mengambil helm dan memutar kunci menyalakan mesin motor.

Haruto mencebikkan bibir, "Ih, lo kan udah janji beliin gue martabak sama donat, terus batal gitu?"

"Hm."

"Bang, lo udah janji traktir gue hari ini. Nggak bisa gitu dong?!" Haruto merenggut kesal.

Yang dipanggil 'Bang' menoleh, "Tapi gue udah nggak mood."

"Ih, bodo amat. Pokoknya beliin gue martabak sama donat, titik."

Yoonbin, si pelaku, hanya menggedikan bahu tak acuh memundurkan motornya, menarik gas pergi meninggalkan Haruto yang kesal.

Haruto membuka kaca helm, "BANG YOONBIN GUE MARAH NIIIH?!?!"

Teriakannya tak diidahkan membuat Haruto mendengus keras, dengan segera ia menyusul Yoonbin sembari dalam hati mencak-mencakin abangnya itu.

Masa Haruto di-PHP-in sama abangnya sendiri? Yoonbin itu abang, lohh. Abang tuh nggak boleh begini!!!

Mentang-mentang mereka terpaut dua tahun, Yoonbin jadi bisa memutus janjinya seenak jidat, begitu?!

Haruto mendengus keras tak suka. Kesal sendiri. Kini mengikuti motor Yoonbin dari belakang, sampai akhirnya motor itu berhenti di halaman rumah mereka.

Haruto memarkirkan motornya di samping motor Yoonbin, ia melepas helm dan menaruhnya di kaca spion. Kemudian menoleh pada Yoonbin dengan ekspresi cemberutnya, "Bodo, ya, gue pundung sama lo!" omelnya menunjuk kecil sebelum turun dari motor dan berjalan lebih dulu memasuki rumah.

Yoonbin menghela nafas dan menyusul Haruto. Ia berhenti di ruang tamu sementara Haruto terus menaiki tangga.

"Heh, main naik aja. Udah liat ke ruang tamu belum?!" tanya Yoonbin sedikit meninggikan suaranya.

"Nggak peduli!" ketus Haruto masih menaiki tangga.

Yoonbin menaikan satu alisnya, lalu terkikik pelan. Pundung beneran ternyata. "Yakin? Nanti nyesel, loh~"

"Nggak akan! Udah jangan ajak gue ngobrol. Gue masih marah ya Bang, nggak mau ngomong sama lo!"

Yoonbin tertawa ringan membuat Haruto yang mendengar jadi menghentikan langkah dan berbalik menatap tajam Yoonbin. Ketika tawa Yoonbin masih terdengar, dia mendelik galak mengancam.

ABANG : The Best Person Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang