"But, Sir... Our contract is not finished yet?" Rieyu Niigata tengah bercakap dengan seseorang diseberang telepon didalam ruangannya.
"..."
"What's the name?" ia tetap berbicara dengan tenang, dari raut wajahnya dapat terlihat bahwa Rieyu sudah mahir mengatasi masalah seperti ini. Meskipun sekertaris yang berdiri didepannya yakin, bahwa atasannya itu tengah menahan amarah.
"..."
"We are the best company in Japan! And we are the third largest company in the world!"
"..."
Kini raut wajah Rieyu berubah menjadi lebih serius dan tegas. "But, we won't lose so easily, sir. We will prove it and you will regret it if you cancel your contract with us!"
"..."
Setiap kata yang dilontarkan Rieyu terdengar penuh percaya diri dan mutlak. Chiya Akane, sekertaris Rieyu diam memperhatikan hingga panggilan berakhir.
"Bagaimana, Tuan?" tanyanya setelah Rieyu meletakkan telepon.
"Kita lengah. Sebuah perusahaan di Las Vegas hendak mengambil kontrak dengan klien kita. "
"Apakah sudah tidak bisa dibujuk lagi?"
"Tentu saja bisa! Kita akan bersaing secara langsung dengan mereka! Urus keberangkatan kita!"
"Baik, Tuan..."
"Akane-san... dan tolong berikan aku data tentang O'Max Corp!" titah Rieyu yang langsung dibalas anggukan patuh oleh Chiya. Ia kemudian menghubungi Rui, menjelaskan tentang kepergiannya ke Las Vegas.
"Apa aku boleh ikut?" tanya Rui diseberang telepon yang membuat Rieyu tertegun.
"Kamu sungguh ingin ikut?"
"Ayah tau... Mungkin ada sesuatu yang bisa kupelajari darimu. Bukankah aku harus meneruskannya?"
Rieyu terseyum bahagia mendengar ucapan Rui. Beberapa bulan lalu, ia memberitahukan pada anaknya itu bahwa dirinya yang akan meneruskan perusahaannya kelak. Yang tentu saja langsung ditolak mentah-mentah oleh Rui. Rui berpikir bahwa dirinya belum siap dan tidak akan pernah siap.
"Kita berangkat tiga jam lagi siapkan barang-baranmgmu. Mungkin kita akan berada disana sekitar sepekan."
"Baiklah." Ucap Rui sebelum ia mengakhiri panggilan, saat ia mendongak ia melihat Kairi yang berdiri didepan gerbang sekolah. Iapun segera menghampirinya dan mengajaknya berbicara.
<<<>>>
Sebuah Aerion AS2 berkapasitas duabelas penumpang melintas membelah langit malam samudra Pasifik Utara.
"Selamat malam Tuan Niigata..." sapa Caesar, salah satu dari dua orang pilot yang baru saja keluar dari kokpit.
"Malam, Caesar!" balas Rieyu tanpa mengalihkan perhatiannya dari laptop.
"Kenapa anda mengerjakannya, Tuan? Tidak memerintahkan sekertaris baru anda yang cantik itu?" goda Caesar sedikit berbisik yang membuat Rieyu menyunggingkan senyuman.
Ia kemudian menutup laptopnya, "berapa lama lagi kita akan sampai?" tanya Rieyu mengalihkan pembicaraan.
"Jika kita menaiki pesawat biasa maka kita akan sampai kurang lebih empat belas jam, Tuan. Tapi dengan pesawat ini kita akan mendarat di Los Angeles International Airport dalam waktu delapan jam kedepan," jelas Caesar. Rieyu mengangguk menerima penjelasan Caesar. "Apakah sangat mendesak, Tuan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush Isn't Human?
Novela JuvenilSatu sentuhan, satu ciuman, satu malam, satu kesalahan, dan puluhan kesempatan. Terimakasih, untuk kamu yang membuatku selalu berusaha. Terimakasih untuk kalian yang menerimaku. Terimakasih untuk kebahagiaan yang tidak pernah bosan menungguku. Teri...