JALANG PRIBADI Mr.JEON🔞

3

_____________________________

JALANG PRIBADI Mr.JEON🔞
_____________________________

Cast:
Jeon Jungkook || Im Solhee || Min Yoongi
Genre: Adult, Romance, Konflik, Sad
Wattpad: Dewi_Kim96

#PART3

Part sebelumnya: https://www.facebook.com/groups/204914080349809/permalink/1073516293489579/?app=fbl

》

》

》

》

》

____________HAPPY READING__________

"Cantik, gadisku memang sangatlah cantik ...." Jungkook bergumam, sembari membasahi bibirnya tanpa henti.

Tentu saja semua itu tidaklah luput dari pengawasan Seokjin.

Pria itu lantas menggelengkan kepalanya, menopangkan kakinya pada satu kaki lain sebelum mendekatkan tubuhnya pada Jungkook serta berbisik, "Jung .., kau benar sudah siap untuk melepas keperjakaanmu malam ini, hmm?" tanya Seokjin.

"Sudah mempelajari semuanya gaya 'kan?" sambungnya lagi, dengan kedua alis sengaja di bawa untuk naik turun.

Mendengar itu, wajah Jungkook langsung membingkai wajah masam.

"Haha, hanya bercanda."

Seokjin langsung membawa kedipan salah satu matanya untuk mengajak Jungkook berdamai.

Pria Jeon itu mendengus, tetapi kembali menerbitkan senyuman tipis, saat melihat ke arah Solhee dan mendapati gadis itu menundukkan kepalanya sesaat setelah keduanya terlibat kontak mata.

'Pemalu.' Jungkook membatin.

***

"Ya, Solhee~yaa ...," panggil Mona, dengan nada berbisik.

"Weo?" Gadis itu menoleh saat menangkap sinyal dari Mona lewat cubitan kecil yang di terima tepat pada pinggangnya.

"Duduklah di sampingnya. Temani dia ...," perintah Mona, masih dengan suara berbisik, yang nyaris tidak bisa di dengar jelas oleh Solhee, lantaran musik disana yang volumenya semakin mengencang pun menyakiti indera pendengaran.

"Apa, Na ... Aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas," balas Solhee dengan tangan kiri berusaha menutupi telinganya.

"Temanilah dia," ulang Mona.

"Te-temani?" Solhee terbata.

Bibirnya mendadak bergetar, antara gugup dan juga perasaan takut.

Mata bulat itu menatap lekat ke arah Mona dengan pandangan cukup tertekan, sayangnya si empunya malah seakan tidak peduli dengannya dan mendorongnya sedikit sarkas.

"Ayo, cepat kesana ... Jangan membuatnya kecewa ... Dia sumber kehidupanmu, sekarang," seloroh Mona.

Solhee bergeming.

'Fiuh, betul juga apa yang di katakan oleh Mona.' Solhee membatin, sembari menatap Mona dan juga pria yang sedari tadi memperhatikannya secara bergantian.

Lantas, dengan perlahan bahkan dengan langkah terkecilnya, sedikit demi sedikit Solhee mendekati pria yang sedari tadi tidak mengalihkan pandangannya darinya.

Salivanya beberapa kali kedapatan kesulitan untuk tertelan.

Sampai akhirnya gadis berusia tujuh belas tahun itu, berhasil mendaratkan tubuhnya tepat di sebelah pria yang tak henti mematri seringai di sudut bibirnya.