Sesampainya di ruangan Min-goo, Haechan dan Renjun masih saja tetap bertengkar layaknya seperti anak kecil.
Dan tentu saja hal itu membuat Min-goo pening menghadapinya.
Min-goo hanya bisa menghela nafas pasrahnya dan kemudian menopang dagunya sejenak.
Menyadari itu Haechan dan Renjun mendadak diam.
"Ssstt.. diem bisa kagak sih Chan, Min-goo lagi sakit nih!!"
"Apasih Jun, lu duluan kali cari gara-gara."
"Udah-udah, lu pada kalau masih mau berantem mending di luar dah!!" Yangyang menyergah mereka berdua.
Entah sejak kapan Yangyang berdiri memperhatikan mereka seperti itu.
Min-goo hanya menghela nafas pasrah. Ia sungguh pusing di buat keduanya.
Bagaimana ia harus menghadapi keduanya?
"Lu gak kasian sama tu anak?" tanya Yangyang lagi, dan hal itu membuat Haechan dan Renjun terdiam.
"Udah-udah, gapapa kok. Yaudah aku mau istirahat." ucap Min-goo dan kemudian berdiri menaiki bangsal nya.
Dan di bantu oleh Haechan dan Renjun. Sementara dari arah pintu masuk lah beberapa perawat dan seorang dokter.
"Sus, tolong di cabut semuanya ya, infusnya juga." kata dokter itu memerintah beberapa perawatnya.
"Loh dok, kenapa kok di cabut semua? Tapi Min-goo kan—"
"Dia sudah tidak apa-apa bahkan sudah boleh pulang."
Belum selesai Haechan melanjutkan perkataan-nya sudah di jawab oleh dokter itu.
Semua perawat yang ada membantu membebaskan Min-goo dari alat-alat mengerikan yang ada di sana.
Benar saja, Min-goo mengalami ke-bengkakan di sekitar tangan, kaki, dan leher nya.
Semua orang yang melihatnya hanya bisa terdiam dan berekspresi miris melihat semuanya.
"M-min-goo, lu kenapa diem aja!" tanya Haechan yang sudah mulai terkepal tangannya diam-diam.
Haechan menahan tangisnya, entah mengapa ia merasa jika Min-goo sudah tak memiliki semangat dalam dirinya. Dan sudah lelah berpura-pura baik di depan semuanya.
Bukan, bukan karna Min-goo memiliki asli yang jahat namun, ia lelah berpura-pura baik-baik saja di depan semuanya seperti saat ini.
Setelah semuanya selesai, para perawat itu ijin meninggalkan ruangan dan menyisakan tujuh orang lainnya dalam ruangan itu.
Renjun perlahan mulai melangkah mundur. Sebenarnya ia sangat ingin memeluk gadis itu namun tekad nya di batalkan oleh Haechan.
Haechan dengan cepat melangkah maju dangan mata yang nanar. Detik selanjutnya ia memeluk Min-goo dengan hati-hati.
Sepersekian detik kemudian air mata Haechan mulai jatuh, ia tak dapat menahan perasaan nya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow After You (TAMAT✔)
Fiksi PenggemarSeorang gadis dengan segala kekurangannya, hingga pada akhirnya, ia bertemu dengan pelangi nya. "Kamu pelangi bagiku, terlihat indah di lihat memang, namun sampai kapanpun takan pernah bisa menjadi milik-ku." "Kekurangan itu nyata, kesempurnaan itu...