Prolog

64 17 1
                                    

---+---

Terdengar bunyi pintu kamar terbuka dengan pelan hingga sosok laki-laki yang masih menggunakan setelan kantor terlihat jelas. Laki-laki itu nampak kaget dan memandang tak percaya ke arahnya.

'Siapa dia?' batinnya.

Namun pandangan laki-laki itu berubahan menjadi tajam dalam sekejap lalu segera menghampirinya.

"Oh jadi lo mahasiswa yang selingkuh sama papa gue! Masih berani lo kesini?! Jangan sok peduli dan gue enggak akan pernah memaafkan lo hanya karena lo kesini!" teriak laki-laki itu.

Tentu saja dia kaget.

'Masalah apa lagi ini?!' batinnya melas. Masalah yang kemarin belum selesai ini sudah ada yang menuduh dia lagi.

"Pak Davis maksud lo? Tapi gue hanya sekedar mahasiswa biasa dan sampai kapan pun gue enggak akan pernah menjadi wanita simpanan apalagi orangnya seperti Pak Davis! Jadi jaga mulut lo!" sanggahnya.

Dia sudah cukup berada hanya untuk sekedar jadi simpanan! Dia sudah cukup harta! Bahkan sangat melimpah. Dan yang terpenting dia tidak pernah ada niatan untuk menjadi wanita yang menjijikkan seperti itu! 

Bukan harta lagi yang dia cari untuk sekarang tapi yang benar-benar dia butuhkan adalah telinga untuk mendengarkan ceritanya dan bahu untuk tempat bersandarnya.

Hanya itu yang dia butuhkan sekarang karena dia baru saja kehilangan sosok itu di tengah dirinya benar-benar butuh tempat untuk bercerita.

Laki-laki di depannya tak memberi tanggapan lagi namun tatapan tajam masih ditunjukkan kepadanya.

Ingin sekali dia menangis jika tak sadar orang di depannya ini adalah pria asing yang tak tahu apa-apa dan tak tahu malu langsung bicara tak pantas seperti itu kepadanya.

PLAK!!!

Bunyi dari tangan yang terayun keras bertemu dengan pipi.

Dia tak bisa lagi menyembunyikan rasa kesalnya melupakan pesan dari mamanya untuk selalu bertindak baik pada orang baru namun keadaan sekarang menuntunnya untuk berbuat itu, menampar laki-laki bermulut kurang ajar di hadapannya itu.

---+---

Halo semuanya! 

Gimana nih kesan untuk prolog ini?

KemangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang