Di suatu hari ada seorang laki-laki tua berjubah dan membawa lentera sedang berjalan di tengah kegelapan dan derasnya badai salju. Laki-laki tua itu adalah seorang pengembara yang berkeliling dari kota satu ke kota lainnya. Berkilo-kilo meter dia berjalan tak mengenal lelah dan tak kenal kata menyerah. Dia berjalan detik demi detik, menit demi menit, hari demi hari hingga tak terasa dia sudah melakukan perjalanan selama 5000 hari 5000 malam. Dan selama dia melakukan perjalanan yang begitu amat panjang dia menemukan beberapa rumah yang memberikan pembelajaran mengenai nilai kehidupan.
Di rumah pertama dan kota pertama yang dia singgahi, laki-laki tua ini menemukan seseorang yang bernama "Kesemangatan" dia berdiam diri di kota & rumah seseorang tersebut untuk beberapa waktu hingga akhirnya dia merasakan kedinginan yang amat dahsyat dan laki-laki itu pun akhirnya beranjak pergi untuk melanjutkan perjalanannya. Jalan demi jalan dia lalui, waktu demi waktu tak terasa telah berlalu. Penolakan demi penolakan dia coba abaikan. Hingga akhirnya dia mencoba untuk beranjak pergi demi menghilangkan rasa kedinginan di dalam dirinya.
Waktu demi waktu dia lalui, jalan demi jalan dia tapaki, musim demi musim dia rasakan, kota demi kota dia lewati begitu saja dan tidak ada yang bisa menghilangkan rasa kedinginan laki-laki tua itu. Hingga akhirnya di sebuah penghujung musim gugur, laki-laki tua itu menemukan kota yang begitu megah dan sangat istimewa. Di kota kedua ini laki-laki tua itu bertemu dengan seseorang yang bernama "Kehangatan". Laki-laki tua yang awalnya merasa kedinginan, dia merasakan sebuah kehangatan yang tidak pernah dia rasakan di kota dan rumah pertama yang dia singgahi. Dia merasakan sebuah kehangatan di musim dingin hingga akhirnya musim dingin pun berlalu berganti menjadi musim panas. Laki-laki tua yang awalnya merasakan kehangatan dan kenyamanan itu belajar banyak hal dari rumah seseorang yang bernama "Kehangatan" ini. Karena laki-laki tua hanya memiliki modal kesemangatan tanpa terasa ternyata sebuah kesemangatan saja tidaklah cukup untuk melalui perubahan-perubahan yang terus terjadi di rumah Kehangatan ini. Tubuhnya menjadi sangat panas dan kulitnya pun mulai terbakar hari demi hari. Semua kesemangatan yang dimiliki laki-laki tua ini hilang lenyap begitu saja terbakar oleh panasnya kehangatan. Hingga akhirnya laki-laki tua ini dengan sisa tenaga yang dia miliki mencoba untuk merangkak keluar dari situasi rumah Kehangatan tersebut.
Dengan sisa tenaganya dia terus berjalan membawa sisa kesemangatan dan kehangatan yang dia miliki di kantong plastik yang dia selalu bawa kemana-mana.
Waktu demi waktu terus berlalu, jalan demi jalan terus dia lewati. Hingga akhirnya dia bertemu dengan seseorang yang bernama "Kekayaan" di kota yang megah tersebut. Laki-laki tua yang hanya bermodalkan kesemangatan dan kehangatan di kantong plastik yang selalu dibawanya disambut meriah oleh seseorang yang bernama "Kekayaan". Dirawatnya laki-laki tua tersebut dengan sangat hati-hati dan begitupun laki-laki tua tersebut memberikan segala sisa kehangatan untuk seseorang yang bernama "Kekayaan" ini. Mereka saling bertukar apa yang mereka miliki. Namun tanpa disadari laki-laki tua itu memberikan semua kehangatannya untuk seseorang yang bernama "Kekayaan" itu. Dikarenakan si Kekayaan ini tidak pernah merasakan kehangatan sebelumnya dan dia baru mengenal kehangatan dari laki-laki tua itu, tanpa tersadar si Kekayaan menjadi seseorang yang selalu dan selalu menginginkan kehangatan yang berlebihan dari laki-laki tua itu. Dan tanpa tersadar laki-laki tua yang hanya memiliki kehangatan dan kesemangatan itu sudah memberikan seluruh kehangatannya pada si Kekayaan hingga akhirnya laki-laki tua itu merasakan kedinginan lagi seperti yang dia rasakan setelah bertemu "Kesemangatan".***

YOU ARE READING
Laki-Laki Tua Pembawa Lentera
FantasyKisah ini mengenai seorang laki-laki tua yang mengembara untuk belajar mengenai nilai-nilai kehidupan.