Renjun melihat mirae yang masuk ke ruang keluarga yang telah ditutupi oleh kaca buram itu, dan mirae langsung meletakkan tea untuk keempat anak jaemren, juga untuk jaemren dan susu untuk anak bungsu mereka.
"Apa saya juga minta tea tadi mirae?" Ucap renjun bingung sembari mengelus kepala suaminya.
"Tidak nyonya. Tapi, saya sengaja membuatkan untuk nyonya. Karena nyonya belum makan atau minum apapun sejak tadi." Ucap mirae.
"Baiklah. Makasih mirae. Kau bisa pergi." Ucap renjun tersenyum.
"Baik nyonya." Ucap mirae lalu membungkuk dan pergi keluar, saat berada di depan ruangan keluarga yang telah di lingkupi oleh kaca buram itu.
"Kau masih sama dari dulu renjun. Jaemin. Makasih karena sudah menganggap anakku sebagai anak kalian berdua. Dan makasih karena selalu menyayangi mereka." Batin mirae lalu pergi menjauh.
Sedangkan renjun berusaha melepaskan pelukan jaemin pada pinggangnya dan diapun langsung mendekat pada anak bungsunya lalu memberikan dot nya pada kedua anaknya yang terbangun dan tidak menangis karena mungkin dia menyadari ada renjun juga jaemin disana.
"Anak mommy sudah bangun. Ini minum susunya biar sembuh." Ucap renjun tersenyum dan mengelus kepala anaknya yang sedang asyik nge dot. Lalu diapun mendekat pada keempat anaknya yang lain lalu membangunkannya.
"Minmin,linlin,junjun,renren. Ayo bangun dulu. Minum teanya dulu." Ucap renjun lembut dan keempat anaknya itu langsung bangun lalu duduk menyandar dan meminum tea mereka. Melihat hal itu, renjun tersenyum karena anak mereka benar-benar akan menjadi bayi kecil sampai kapanpun. Lalu renjunpun duduk disebelah jaemin dan membangunkannya setelahnya diapun memberikan tea pada jaemin. Dan dengan senang hati jaemin langsung meminumnya.
"Bagaimana keadaan Nana?" Ucap renjun.
"Masih pusing sedikit sayang." Rengek jaemin. Inilah jaemin karena dia tidak akan tau malu walaupun sedang bersama dengan anak-anak mereka.
"Mommy kami juga pusing " Ucap keempat anaknya yang lain.
"Oke. Sekarang ayo kalian tidur lagi. Hmm?" Ucap renjun kembali mendekat dan diapun langsung mengelus kepala anaknya satu persatu hingga keempat anaknya terlelap lalu diapun melihat kearah anak bungsunya yang telah kembali tertidur dengan dot yang masih dihisap benar-benar sangat menggemaskan sekali lalu renjunpun melepaskan dot anak bungsunya secara perlahan lalu diapun mengelus kepala anaknya dan bersyukur karena suhu tubuhnya sudah mulai turun. Dan diapun kembali pada jaemin yang langsung memeluknya erat.
"Nana?"
"Seperti ini saja injunie. Kau sangat hangat." Ucap jaemin menyembunyikan wajahnya pada dada istrinya itu.
"Hmm. Istirahatlah. Tidur yang nyenyak dan jangan pikirkan apapun ya." Ucap renjun sembari mengelus kepala suaminya itu.
"Injunie, Nana mau ini." Ucap jaemin sembari mengelus dada renjun.
"Tidak Nana. Ada anak-anak. Jangan oke? Sekarang tidur saja. Oke?" Ucap renjun sembari terus mengelus kepala suaminya yang sangat manja itu.
"Hmm." Ucap jaemin mengangguk lalu diapun kembali menutup matanya dengan memeluk erat istri mungilnya itu agar tidak kemana-mana.
At. Jung corp.
Jung woo sampai dan langsung menuju ruangan jeno, saat berada dilantai ruangan jeno diapun melihat asisten jeno, Kim min ju.
"Asisten Kim? Apa ada Presdir jeno disana?" Ucap Jung woo.
"Ada Jung woo-ssi." Ucap min ju lalu Jung woo pun langsung mendekat dan mengetuk pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Family END!✔
FanficSequel of " My Sweetty" Agar paham, dimaklumi baca cerita sebelumnya terdahulu. bxb homopobic mpreg! hanya fiksi belaka Start: 31 Agustus 2021 End:~