#53 Siapa yang Menyukai Perpisahan?

265 60 10
                                    

Keputusan itu nyatanya sama menyakitkan bagi Jungkook. Ia memeluk lutut sembari menahan suara tangisnya agar Yena tak khawatir. Ia sungguh tak bisa mengatakan hal yang bisa dibilang menyakitkan itu pada Tzuyu. Namun, ia tak punya pilihan selain menjauh dari Tzuyu untuk sementara.

Tidak, jangan berpikir lelaki itu akan berhenti mencintai Tzuyu. Ia hanya ingin menghilangkan semua perasaan marahnya pada ayah Tzuyu agar ke depannya, ia tak menyakiti Tzuyu dengan sengaja atau tidak.

Jungkook meraih ponselnya. Pertahanannya runtuh kala rentetan pesan suara ia terima dari Tzuyu. Ia mendengarkannya satu persatu, semakin merasa sesak saat mendengar isakan dari setiap pesan suara yang ada.

Tzuyu-ya, aku tidak menyalahkanmu, tapi aku merasa belum siap menerima kenyataan jika ayahmu terlibat dalam kematian orang-orang kawasan ini.

Jungkook mengusap potret manis Tzuyu pada layar kunci ponselnya. Ia malah merasa rasa sakit itu terus bertambah, bersamaan dengan rasa rindu yang menggebu dalam hati. Ia akui, ia tak sekuat itu untuk berpisah dengan Tzuyu. Apalagi, mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Ia sudah terbiasa dengan kehadiran Tzuyu di hari-harinya.

Aku memang belum tahu tepatnya, tapi aku janji akan kembali, Tzuyu.

💎💎💎

Hyeri menghela napas kemudian menyelimuti Tzuyu. Butuh waktu lama agar gadis itu akhirnya tertidur setelah menangis. Ia yakin, tuan Chou memprovokasi Tzuyu hingga gadis itu berpikir Jungkook sengaja menjauh agar mereka berpisah.

Semua rencana yang sudah mereka susun sedemikian rupa, kini berantakan. Ini sungguh di luar rencana dan nyonya Chou belum menemukan solusi karena ia sendiri tak tahu akar permasalahannya apa.

Hyeri menoleh kala mendengar Tzuyu mengigau. Ia kemudian tersenyum, duduk di tepi ranjang lalu mengusap halus pucuk kepala gadis itu agar kembali tertidur. Sudah lama bersama Tzuyu, tentu yang iaharapkan gadis itu selalu bahagia. Ia bersyukur karena Tzuyu dipertemukan dengan Jungkook. Namun, sekarang ia khawatir Jungkook takkan melanjutkan niatnya untuk menikahi Tzuyu.

"Jangan pergi."

Hyeri menyeka air mata gadis itu perlahan. Bahkan dalam mimpi pun Tzuyu masih menangis dan meminta Jungkook tak pergi. "Tzuyu, kau percaya padanya 'kan? Dia sangat mencintaimu dan anggap ini merupakan ujian agar tahu seberapa banyak cinta yang kalian punya. Jungkook pasti kembali."

Hyeri memutuskan untuk tak tidur. Ia akan berjaga sepanjang malam sebab bisa saja suhu tubuh Tzuyu naik, atau mungkin gadis itu akan mencoba menyakiti dirinya agar sang ayah mau menjawab.

Di mata Hyeri, Tzuyu adalah gadis pemberani. Ia takkan ragu melukai tubuhnya demi mendapat apa yang ia inginkan. Ia tak mau jika malam ini terjadi hal buruk karena Tzuyu tak bisa mengendalikan diri.

💎💎💎

Jungkook terduduk sembari memegangi kepalanya. Rasa pening itu menjalar saat ia mencoba untuk terduduk. Wajar, semalam ia memilih menangis dibanding tidur. Nyatanya, bukan hanya Tzuyu, tapi juga Jungkook yang merasakan sakit akibat perpisahan sesaat itu.

Jungkook beranjak untuk meminum segelas air. Ia harap, setelah itu rasa pening itu akan hilang.

"Tunggu."

Jungkook menghentikan langkah saat Yena menahannya. "Apa?"

"Kau habis menangis? Apa ada masalah antara kau dan Tzuyu?"

Can I Love You? [End]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang