7 bulan lamanya karina meninggalkan negeri ginseng itu, keputusan yang buruk meninggalkan negeri itu, rindunya semakin besar. rasa untuk bertemu dengan gadisnya sangat besar, ah ralat dia bukan gadisnya lagi.
memandang mobil yang lalu lalang dari balkon, udara malam yang menusuk kulit.
"win, kamu baik baik aja kan disana?"
cukup lama karina memandangi mobil yang lalu lalang dari balkon. rindu, itu yang karina rasakan. membuka galeri handphone miliknya, ah mantan gadisnya terlihat cantik disana dengan wajah marahnya. Karina tertawa renyah melihat video winter yang sedang merengek untuk mendapatkan sebuah kecupan dari nya.
klek..
suara pintu, Karina menoleh ke arah pelaku yang membuka pintu kamarnya. Giselle berjalan mendekati sahabat kecilnya itu, yang terlihat ya..
"Rin, lo kelihatan kaya orang kurang energi. muka lo apa lagi, lesu amat."
Terdengar kekehan dari Karina, itu benar adanya. sumber energi nya berada di negeri ginseng, sedangkan dia berada di Negeri Paman Sam.
Giselle menepuk punggung sahabat kecil yang amat disayang nya.
"jangan kaya orang bodoh, karina yang gue kenal ga kaya gini."
"karina yang gue kenal ga pengecut kaya gini.." sambungnya.
benar, yang dikatakan Giselle tidak ada salahnya. Karina terlihat pengecut berapa bulan ini, dia merindukan mantan gadisnya tapi dia juga masih menyimpan lara di ulu hatinya. Benci akan apa yang di lakukan mantan gadisnya.