05

15 4 0
                                    

Cetakk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cetakk

Jlebb

Belati berputar cepat di udara sebelum menancap tepat di tengah muka seseorang.

"Fyuh. Pipiku agak tergores, tapi tak masalah. Aku menghargai itu." Taeil mengibaskan keringatnya dari dahi.

Sang pelempar mendekat. "Aku tahu ada yang aneh sejak kalian semua meninggalkan istana."

"Kau terlihat penuh persiapan." Taeil memandang Taeyong dari atas kebawah. Baju besi dengan jubah ungu bersulamkan naga di bagian punggung. Pedang mengkilat dan tajam di tangan kanan, juga jangan lupakan wajahnya yang tampan serta kaku.

"Yang Mulia." Dery dan Yuta berduet menghalau musuh saat kedua raja itu malah mengobrol di tengah medan peperangan.

"Hei aku tidak sedang bergunjing." Raja Halcyon itu ikut menebas musuh, memutar tubuhnya ringan, dan kembali memandang Taeyong lalu dirinya sendiri. "Baiklah, aku akui sedikit iri."

Winwin berdecak di kejauhan. Sekali lagi, tidak ada yang bisa menyaingi rajanya dalam hal berbicara.

Peperangan di area ini telah berakhir. Halcyon berhasil memenangi perang berkat bantuan dari Trathuil. Tapi saat Taeil melihat kondisi medan perang, napasnya terhembus berat dan tercekat kemudian. Hatinya sakit melihat begitu banyaknya prajurit Halcyon yang terbunuh di depan matanya sendiri. Ia menunduk di dekat mayat salah seorang prajuritnya. Mengambil gantungan boneka dari jerami yang tergantung di sarung pedangnya. Membayangkan wajah-wajah keluarga mereka saat ia mengumumkan kehilangan nanti di Halcyon, membuat wajahnya menjadi sendu. Setitik air mata lolos menyeberangi wajahnya yang sudah kotor oleh darah dan debu.

Tangannya meremat boneka jerami tersebut kencang di dada. Tak sanggup membayangkan wajah-wajah berduka keluarga yang ditinggalkan oleh anak, cucu, menantu, dan suami mereka saat sedang bertugas mengawal dirinya. Ia sering mengutuk Dewa karena membiarkannya lahir sebagai raja sehingga banyak nyawa harus berjuang untuk melindungi satu nyawanya.

Gigi raja Halcyon itu saling menekan. Rahangnya mengeras menunjukkan garis leher yang tajam.

Tepukan di bahunya membuatnya mendongak. Taeyong, sahabatnya, mengulurkan tangan. Wajah pemilik takhta tertinggi Trathuil itu sama kerasnya. Taeil menyambut uluran tangan itu dengan genggaman yang kuat. "Sebaiknya pulihkan terlebih dahulu dirimu di Trathuil dan kirimkan utusan ke Halcyon segera."

---
Jeno mempersilahkan para raja untuk masuk ke ruang pengobatan. Johnny memapah Lucas yang ditemuman tidak sadarkan diri dengan punggung tersayat dalam. Meletakkan panglima perangnya itu ke atas brangkar pasien dan memandangnya dalam diam. Para dokter dan dayang berlarian di dalam istana, keluar masuk ruang pengobatan, dan memenuhi lorong membawa macam-macam alat dan ramuan.

Jika kemarin mereka sibuk mempersiapkan Konfederasi Kerajaan, maka hari ini mereka sibuk mengurus pasien dan korban pasca perang.

Jaehyun mendudukkan dirinya di brangkar samping Lucas tergeletak. Memegangi bahunya yang teriris dan terasa nyeri. Lalu memandang panglimanya yang tidak dalam kondisi baik pula. Para dayang membantunya melepas pakaian dan mengompres bersih luka-luka di tubuhnya dengan air hangat. Dahinya mengeryit saat rasa perih melanda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SELCOUTH [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang