"Heeseung..."
Jay segera bangkit, meninggalkan Jungwon yang meneriaki namanya terus menerus. Jay berlari menuju kudanya, lalu pergi mencari omega tersebut ke penjuru Ithaka.
"HEESEUNG!!"
Begitu terus sampai matahari berada di atas kepala. Siang yang panas tak menghentikan Jay, namun anehnya tiba-tiba saja mendung. Jay masuk ke dalam hutan, begitu dalam hampir tersesat. Hujan pun turun begitu deras, membasahi tubuh Jay dan kudanya. Perhatiannya teralihkan melihat seseorang tengah duduk lemah di bawah pohon. Jay berhenti, ia menghampiri orang tersebut.
"P-permisi.."
Orang tersebut menoleh, ia tengah menidurkan bayi kecilnya yang terus menangis dibawah hujan.
"H-heeseung.. Oh Tuhan."
Jay terduduk, ia memeluk Heeseung erat.
"J-jay.. Kau i-ingat?"
"Iya iya aku ingat semuanya."
Heeseung menangis di dekapan Jay, putrinya yang awalnya menangis menjadi tenang melihat Jay.
"Hai kecil, jangan menangis ya."
Jay menangis, ia mengusapi kepala bayi itu. Lalu ia menatap Heeseung.
"Bayimu dan Jake?"
"Iya.."
"Aku akan menjagamu, tenang saja.."
Jay mengecup kening Heeseung.
"Jangan kau kembali padanya!"
"J-jay.."
Heeseung menangis hebat, ia tak tau lagi harus apa. Sungguh hadiah yang indah dari Tuhan. Mereka berdua pun pulang ke istana.
...
Jungwon berdiri dengan tangan dilipat dada, menatap Jay tajam.
"Kenapa kau membawanya kemari?"
"Jangan begitu sayang, kita akan hidup bahagia bersama."
Jay mengecup kening Jungwon, lalu masuk ke dalam sambil menggandeng tangan Heeseung. Setelah membersihkan diri, Jay dan Heeseung beristirahat. Jungwon sedikit cemburu, bahkan hampir marah. Tapi ia sadar yang ia lakukan ini salah, merebut suami orang lain itu bukan tindakan yang benar. Mengorbankan segalanya demi suami orang, ini salah. Jadi Jungwon hanya diam di kamar sambil membaca buku.
...
Sudah hampir 1 minggu Heeseung tinggal di istana. Jungwon dan Heeseung perlahan mulai akur, meskipun sedikit canggung ahaha.
"Oh ya Seung, ngomong-ngomong siapa nama anakmu?" tanya Jay.
"Entahlah, sejauh ini aku belum bisa menentukannya."
"Ah aku tau, bagaimana dengan Lee Soojin itu sangat cantik," usul Ni-ki.
"Bagaimana?" tanya Jay, ia menatap Heeseung.
"Tentu!! Itu nama yang bagus."
"Halo Soojin sayang," Ni-ki mengusap-usap pipi gembil Soojin kecil.
Sunoo tersenyum melihat keluarga Jay yang kembali bersatu, namun alisnya mengkerut melihat Jungwon yang menatap sinis kearah Heeseung. Jungwon pergi.
"Hei Jungwon kau mau kemana sayang?" tanya Jay.
"Tidur."
Sunoo merasa tak enak, ia membuntutinya dari belakang. Rupanya Jungwon menangis di ujung ruangan, ia duduk menutupi wajahnya. Sesenggukan sendiri di kamar yang gelap. Sunoo menghampirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love (JayWon)
FantasyJungwon, seorang Scylla raksasa menyeramkan yang tak sengaja bertemu Jay seorang pemimpin pasukan yang hendak pulang setelah perang. Ia jatuh cinta pada Jay yang seutuhnya adalah manusia, musuhnya, dan berbeda dengan dirinya. Namun ia tak menyerah...