DOUBLE UP
▪
▪
▪
▪
▪
__________________________
□□□□□□□__________________________
***Gibran mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, pikirannya sangat kacau. Udara malam ini sangat menusuk kulit. Air mata Gibran tak henti-henti berhenti mengalir.
"KENAPAAAA YA TUHAAN." Teriak Gibran.
Tujuan utamanya yaitu club. Tubuhnya butuh ketenangan. Dia menuju salah satu Bar yang jarang diketahui orang bahkan polisi saja tidak tau ada sebuah Bar disini.
Gibran memasuki Bar tersebut, pemandangan pertama yang dia lihat yaitu Lampu berwarna warni, dentuman musik yang begitu memekik telinga, para remaja-remaja bahkan orang tua sedang menari-nari dan ada juga yang sedang bercumbu mesra secara terang terangan.
Gibran memilih duduk dimeja Pantry. Saat Gibran masuk banyak pasang mata dari wanita-wanita 'Malam' sedang menatap Gibran seperti ingin memangsanya tapi apalah daya. Gibran adalah lelaki yang tidak akan pernah mau menyetubuhi wanita yang bukan istrinya.
"Selamat Malam." Ujar ramah salah satu pekerja di Bar itu.
"Vodka." Ujar Gibran singkat dan di angguki oleh pekerja itu.
Saat Vodka itu sudah berada di tangan Gibran, dia memandang Vodka itu. Tak menunggu lama Gibran langsung meneguk Vodka tersebut.
"Sangat menyenangkan." Gumam Gibran tanpa sadar.
Sudah hampir 3 botol Vodka yang diminum oleh Gibran. Dan sudah mabuk pula seorang Gibran Sastradarmawansa.
***
Jam menunjukkan angka 23:00 PM. Alghaf masih saja terjaga. Sesekali dia mengecek pintu menunggu Sahabatnya Gibran.
"Ghaf. Lo ngapain?." Tanya Saykal, lelaki itu berniat untuk minum tapi melihat Alghaf seperti itu membuat dia bertanya.
"Gibran belum balik, Kal." Ujar Alghaf. Dari suaranya Saykal tau bahwa Alghaf begitu Khawatir.
"Mungkin dia tidur di rumahnya. Atau lo coba nelfon dia." Saran Saykal langsung di ikuti oleh Alghaf. Dia menekan nama Gibran. TERHUBUNG.
"Hallo."
Ini bukan suara Gibran.
Halo ini siapa? Gibrannya mana?.
Oh maaf, namanya Gibran?. Temannya?.
Iya, saya temannya.
Saya pekerja di salah satu Bar yang berada di jln xxx, teman anda bernama Gibran sedang berada disini. Dia mabuk berat. Tolong datang kemari dan menjemputnya sebelum dia menjadi semakin kacau. Dia terus terusan meracau tentang kedua orang tuanya.
Alghaf yang mendengar ucapan pekerja di Bar itu menjadi kanget setengah mati.
Baiklah, tolong jaga dia sebentar saya akan datang menjemputnya.
Panggilam terputus. Dengan terburu-buru Alghaf mengambil Switter dan juga Masker tak lupa kunci mobil.
"Kal, gue pinjam mobil lo boleh?."
"Lo mau kemana?." Tanya Saykal.
"Jemput Gibran. Dia lagi di Club Malam." Ekspresinya sama dengan Alghaf.