Nayesa menghempaskan tubuhnya ke kasur empuknya yang berukuran super besar yang beralaskan sutra terbaik berwarna putih bersih! Kasur pesanan khusus itu menjadi tempatnya melampiaskan rasa penat dan uring-uringan yang tak tertahankan belakangan ini!
Huff!!! Dihembusnya nafas berkali-kali lalu berguling-guling, dan terhenti dengan posisi tengkurap diujung sisi. Lalu meraih bantal putih kesayangannya, kemudian berguling lagi ketengah. Menghadap ke langit-langit kamarnya yang megah.
Tangannya tak sengaja menyentuh kembali buku novel yang sudah berulang kali dibacanya itu. Tapi tak diambilnya...
Matanya mengerjap, lalu menghempaskan nafasnya. Terbayang kembali sekelumit cerita yang paling menyentuhnya dari novel itu..Part, yang mengkisahkan pada akhirnya tokoh sang gadis berada pada titik putus asa, karna cidera yang dideritanya dan kenyataan pahit lainnya. Gadis itu mengalami lumpuh selamanya. Merasa masa depannya hancur, gadis itu berniat mengakhiri hidupnya dengan membawa kursi rodanya ke tengah-tengah jalan raya. Bertepatan dengan itu sebuah truk besar berkecepatan tinggi mengarah kepadanya. Gadis itu sudah bersiap, dengan bergetar sambil menangis dipejamkan matanya! Dunia saat itu benar-benar gelap! Meski takut luar biasa namun gadis itu pasrah..
Terdengar klakson yang memecah telinga kian mendekat seiring dengan decitan tajam..!!!
Tiba-tiba gadis itu merasa tubuhnya melayang dan...
Bukkk!!! Hempasan keras..!!! Lalu hening...Upf! Nayesa keringat dingin mengingatnya. Dipeluknya bantal kesayangannya sambil meringkuk. Entahlah, baginya bagian cerita novel itu aneh, Nayesa jelas merasakannya, sebab peristiwa yang nyaris sama pernah dialaminya.
Lalu Nayesa mengingat kembali part yang membuatnya sempat menangis...Beginilah yang tertulis...
Entah berapa waktu yang terlewat..
"Ann...," suara panggilan lembut membuat gadis itu membuka matanya perlahan.
Gadis itu terkejut, wajah sang ayah tampak begitu cemas dan mata lelahnya tampak habis menagis.
"Apa yang kau lakukan sayang? Apa kau tau, ayah sangat menyayangimu...?" Ucap sang ayah lirih.
Gadis itu menangis. Bukan hanya karna badannya yang terasa sakit-sakit. Tapi ternyata, ia masih selamat. "Apa.., Ayah, yang menyelamatkan aku?" Katanya menyesal. Karna pasti apa yang dilakukannya membuat sang ayah semakin sedih.
"Maafkan ayah, Ann.... Ayah janji akan bekerja lebih keras dan membuat kakimu kembali. Jika saja bisa, ayah akan tukar kaki ayah denganmu, agar kau bisa berjalan kembali.."
"Tidak, ayah! Aku yang seharusnya meminta maaf padamu. Aku menjadi anak yang menyusahkanmu! Kau hanya memiliki aku sekarang! Seharusnya aku harapan bagimu, tapi aku..."
"Ayah sungguh menyesal, kejadian ini menimpamu, ini kesalahan ayah! Seharusnya ayah..."
"Bukan ayah! Tapi mereka yang sengaja melakukannya! Aku tau kebenarannya. Mereka ingin mengalahkan aku dengan curang! Mereka menginginkan uang kejuaraan balap motor itu! Mereka sengaja mencari kambing hitam! Dan aku tak percaya mereka begitu jahat menjadikan, ayah tertuduh!"
"Maafkan ayah sekali lagi, Ann! Ayah mungkin tak kan berhenti meminta maaf padamu, Ann! Karna ayah memang merasa sangat bersalah padamu! Jika saja ayah mencegahmu sejak awal bukan malah mendukungmu, mungkin semua ini tak kan terjadi. Jika saja ayah tau dan bisa mencegahnya... kau tak kan seperti ini. Bahkan ayah tidak bisa mendampingimu setelah kecelakaan di sirkuit itu...!" Tangis sang ayah kembali pecah. Wajah letih itu terlihat sangat terpuruk!
"Itu yang membuatku merasa putus asa dan hancur ayah! Mengetahui ayah dipenjara sementara aku tidak bisa berbuat apa-apa..! Aku tak berdaya di rumah sakit, dan..., kakiku lumpuh!" Mata gadis itu berlinang pedih dan merasa hancur sambil melihat kedua kakinya yang terkulai tak berdaya! "Kau tidak bersalah ayah, aku tau itu," lanjutnya sambil menatap sang ayah, seolah mencoba meyakinkan dan menguatkan pria paruh baya yang sangat disayanginya itu. "Aku bahkan tak bisa bersaksi. Begitu aku sadar kasus telah ditutup dan ayah telah mendekam di penjara...," tambahnya penuh sesal!
Ditatapnya sang ayah yang telungkup di ujung pembaringan dekat kedua kakinya yang terkulai dibalik selimut.
"Ayah tak hanya mekanik handalku, bukan hanya ayah biasa, kau berkorban begitu banyak untukku. Kau bahkan kehilangan wanita yang kau cintai demi memungut aku dari panti asuhan. Aku bukan anak kandungmu tapi kau memberi kasihmu luar biasa.
Tapi aku..., aku merasa sia-sia kan hidupmu ayah.... aku tak ingin menjadi bebanmu..!" Papar sang gadis putus asa!
Sang Ayah mengangkat wajahnya, lalu menggeser kursinya, kemudian meraih tangan putrinya dan menggenggamnya, memberi kekuatan.
"Seseorang menyelamatkanmu..," ungkapnya haru.
"Maksud ayah?" Tanya gadis itu tak mengerti.
"Dia menyebut namanya, 'Lovin'. Dia yang mengeluarkan ayah dari penjara. Ayah sendiri tak mengerti bagaimana caranya. Itu sebab nya, ayah sekarang bisa merawatmu. Kau pingsan selama beberapa hari. Dokter yang merawatmu mengatakan akibat benturan di kepalamu. Tapi sukurlah, katanya itu tidak apa-apa. Ini ada surat untukmu..."
Gadis itu masih terkejut dan bingung. Sambil bergetar diambilnya surat itu, dan membaca isi surat itu dengan matanya yang basah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovin
RomanceJatuh cinta dengan 'tokoh Novel' bernama Lovin! Nayesa berniat mencari dan menemukannya di dunia nyata! Begitu terjerat dengan pesona sosok 'Lovin' sang tokoh novel, yang begitu sempurna dan luar biasa digambarkan sang penulis dalam cerita Novelnya...