*Suara barang yang bergeser-geser di dalam kotak dan koper yang sedang ditarik*
Huft, banyak sekali barang yang harus kubawa untuk berpindahan ke negeri Ratu Elizabeth itu."Leo!! Cepatlah turun, supir sudah menunggumu!" teriak sang Ibu
"Yes mom! I'm coming!"
Ah.. kurasa aku kan telat..Hai, aku Leona Ciara Melviana. Seorang perempuan berambut Cokelat gelap dan berkulit sawo matang dari Negara Indonesia dan tepatnya di Kota Jakarta Selatan. Ya yaaa, mendengar kata "Jakarta Selatan" pasti sudah membuat kalian berpikir kalau aku anak orang kaya. Ya betul, kalian benar—tetapi sejak kecil aku tidak pernah memikir kalau aku 'kaya' karena aku merasa kekayaan ini semua punya orangtuaku—bukan punyaku sendiri.
Dua minggu sudah berlalu sejak aku lulus universitasku dan aku diterima menjadi salah satu aktor di London, United Kingdom. Dari kecil, aku suka sekali menonton aktor-aktor yang sedang mengakting didalam sebuah film dan dari situ keinginanku untuk mengakting disebuah layar besar menjadi-jadi. Kini aku mempunyai peluang untuk bekerja dengan pekerjaan yang kusuka dan mungkin bertemu aktor-aktor ternama dari seluruh dunia.
Aku pun sampai didepan pintu rumah dimana supir memarkir mobil dan langsung menyamparinya.
"Pak, ini barang-barang yang ingin aku bawa ya," ujarku
"Baik non, tak masukan ke mobil yo"
"Oke pak, terima kasih ya"Lalu Ibu menyampariku dan bertanya, "Leo, apa barang-barang yang ingin kau bawa sudah dimobil?"
"Sudah kok, tadi sudah diambil mah"
"Baiklah, jangan lupa ini tasmu dan tas bekal makananmu, mungkin kau lapar diperjalanan." kata Ibu mengulurkan tas dan tas bekal yang berisi makanan ringan dan kotak makan berisi nasi goreng favoritku."Makasih mah, pasti bakal ku makan kok," kataku tersenyum.
"Leona Ciara Melviana, anak papa yang hebat dan mandiri," Sang ayah menyampari anak gadisnya dan memeluknya erat, "Kau sudah besar sekarang—papa ingat dulu kau tidak mau ditinggal sama sekali dan selalu ingin digendong. Sekarang kau mengerjakan apa-apa sendiri dan tidak mau diganggu. Papa tidak ikhlas kamu tumbuh besar dengan sangat cepat tapi begitulah hidup, semuanya pasti tidak akan selalu sama." Ia melepaskan pelukkannya dan tersenyum ke arah anak gadisnya. "Papah bangga— sangat bangga kepadamu.""ah papa—jangan gitu dong, nanti aku nangis make-up ku luntur." bilangku sambil cemberut
"hahaha, ternyata masih sama, cenggengnya dari dulu tidak pernah hilang."
"papa!" aku memukulnya tangganya pelan dan berlari ke Ibu.
"mama, lihat tuh papa nakal." aku langsung memeluk ibu dan mengjulurkan lidah ke arah sang ayah itu.
"Eh, sudah sudah," katanya sambil mengelus-elus kepalaku, "Sudah pa, jangan dijahili, tapi kan memang kamu cengeng nak."
"ibuu!"
"hahaha, iya iyaaa maaf ya nak. Sudah sudah, sudah jam berapa ini?"
"ah.. aku bakal kangen banget sama kalian.." kataku cemberut
"kita juga bakal kangen sama kamu dan kelakuanmu sayangku, hati-hati disana ya."
"iya yah, pasti kok." aku melihat jam tanganku yang memberitahu sudah jam 10 pagi. Aku memeluk kedua orangtuaku dan menjatuhkan setetes air mata dan berbisik
"Aku sayang kalian." dan mereka mengusap-usap punggungku.
"Kita juga sangat sayang sama kamu Leo." jawab Ibu
Aku memeluk mereka erat sekali lagi dan melepaskannya.
"Pah, mah, Leo pergi dulu ya." aku bersaliman tangan kepada mereka.
"Goodluck my baby," ucap sang ayah.
"Thank you father, Leo jalan ya!" aku mencium kedua pipi orangtuaku dan langsung masuk mobil, membuka jendela mobil dan melambaikan tangan dan menutupnya kembali.Haa.. aku menghembuskan nafasku dan menyenderkan kepalaku di kursi mobil sambil menatap jalan ke bandara.
25 menit kemudian..
Aku sampai dibandara dan turun dari mobil, supirku mengluarkan tas-tas dan koper yang akan dibawa. Segerombolan security menyampariku dan membawa barang-barangku ke private jet orangtuaku.
(kurang lebih pj nya kek gini ya guys)
Kadang aku berpikir, bagaimana bisa dan mau orangtuaku membeli private jet sebesar ini kan bisa naik pesawat biasa saja T-T kalau begini kan aku kesepian.
"Non, barangnya sudah di masukin semua ya. Hati-hati disana non, jangan lupa istirahat yang cukup." kata sang supir yang sudah menemaniku dari kecil.
"Iya pak, pasti. Bapak jaga Papa sama Mama ya, doain aku sukses dinegara orang." aku tersenyum
"Iya non, 100% pasti di doakan. Saya balik ya non, bapak sudah menunggu mau ke kantor."
"Ya pak, makasih ya, hati-hati."
"Baik non." ia pun kembali ke mobil dan langsung pergi. Aku menarikan nafas dan mengeluarkannya, melihat sekitaranku lagi untuk beberapa saat. Goobye Indonesia, I'll be back soon. Lalu naik ke private jet. Sesampainya didalam aku langsung memilih kursi dekat jendela, tak tahu kenapa tapi suka banget duduk dekat jendela pesawat terus memandang langit, not only me right?"Selamat siang, bisa saya bantu untuk minumnya?" tanya sang pramugari yang sedang bekerja
"Oh iya kak, Englis Breakfast Teanya satu ya, terima kasih."
"Baik, itu saja ya, mohon ditunggu."
"Ya kak."Beberapa menit kemudian minuman datang, pramugari dan pilot pun memberitahu kalau pesawat akan terbang dalam 4 menit dan mengasih tahu untuk memakai seatbelt. Sebelum itu aku sudah mengunggah selfie didalam pesawat dengan caption "Berangkat nihh, jangan terlalu kangen ya!!" di story instagram dan di jawab oleh banyak teman-temanku dan kubalas satu-satu.
*TING*
hm? siapa? saat ku lihat di hpku ternyata teman baikku yang mengirim pesan.-LEONAA! LO BENERAN MAU KE LONDON? GW KIRA LO BOONG ANJ-
-AHAHAHAHA KAN UDH GW BILANG, GW KETERIMA JADI AKTOR LO GA PERCAYA
-IH GILA, GW KIRA LO BOONGAN, LO KAN ORANGNYA BOONG MULU 😭
-YEHHHH EMANG SIH— TAPI KEMAREN GW BENERAN HAHAHAHAHA
-ANJ YE, NTAR GW JEMPUT LO YA TERUS KITA JELONG-JELONG KE CAFE BENTAR, IMA TAKE YOU AROUND
-OKAY FINEEE btw gw udh mau berangkat, see u bby 😫
-OKAYY SAFE FLIGHT, KABARIN YAAAAku tertawa sebentar lalu memakai seatbelt, meminum sedikit tehku, memakai headphones, dan menyalakan film horror romance "Crimson Peak" yang dimainkan oleh Mia Wasikowska, Jessica Chastain dan TOM HIDDLESTON! AHHHH, sudah lama ku menyukai Tom, terpesona oleh matanya yang biru seperti lautan Samudra, rambut blondenya yang bersinar, bibirnya yang tipis dan sedikit merah muda, sifatnya yang sangat lembut dan cara bicaranya— I can go on and on talking about him. Aku sangat terobsesi, mungkin itu salah satu alasan yang membuatku jomblo sampai sekarang, karena tidak ada orang yang se-levelnya. humph, yasudah lah mungkin suatu saat nanti aku bisa bekerja dengannya— sudah, sudah memikirkan semua ini membuat pipiku merah. Setelah itu aku langsung mengambil tas makanan tadi yang disiapkan oleh mama dan memakan nasi goreng legendaris yang dibuat olehnya. Setelah makan, aku menutup kotak makan dan menaruhnya balik kedalam tas.
Setelah itu, pesawatpun terbang.Merasa mengantuk, aku meminta selimut dan bantal kepada pramugari. Lalu meluruskan kursi pesawat dan tidur.
————To be continued