HAPPY READING DAN JANGAN LUPA VOTE NYA YAA
MAKASI
Dengan tangan yang bergetar, Albert mencoba untuk menggenggam jari jemari si bayi yang terlihat sangat kecil itu. Air mata Albert tidak pernah berhenti menetes setelah dokter memperbolehkan dirinya untuk memasuki ruangan bayi walaupun hanya sebentar.
"H-hallo princess nya Daddy. Ini Daddy, sayang. Shena bertahan yaa demi Daddy dan juga Mommy." ucap Albert sambil menggenggam jari jari jemari putri kecilnya itu.
Hampir sepuluh menit Albert menangis sambil menatap Shena yang tidak merespon akan kehadiran diri nya tapi bagi Albert itu tidak masalah. Melihat Shena yang masih bernafas walaupun harus menggunakan alat bantu membuat Albert sangat bersyukur.
"Daddy tinggal dulu ya, sayang."
Setelah lima belas menit lebih menatap Shena, Albert memutuskan untuk mendekati putra nya. Sama seperti tadi, Albert terus menangis saat melihat tubuh kecil sang putra yang harus ditempeli beberapa peralatan medis.
"Hallo jagoan nya Daddy. Ini Daddy, sayang. Arland bertahan yaa demi Daddy, Mommy dan juga baby Shena. Arland harus temani Daddy untuk menjaga Mommy dan juga baby Shena yaa, sayang."
Albert menghapus air matanya lalu tersenyum manis memandangi sang putra. Jika dibandingkan dengan Shena, tubuh Arland sedikit lebih besar tapi jika dibandingkan dengan bayi normal, tubuh Arland dan Shena akan kalah jauh.
Setelah setengah jam lebih berada di ruangan bayi, suster datang dan meminta Albert untuk segera keluar. Walaupun berat meninggalkan kedua anaknya, Albert tetap harus mematuhi peraturan rumah sakit.
"Daddy akan menjaga kalian dari luar ya, sayang." ucap Albert pelan sambil menatap Arland dan juga Shena secara bergantian.
Setelah keluar dari ruangan bayi, Albert berjalan pelan mendekati Sheren yang duduk di kursi rodanya. Perlahan tubuh Albert merosot ke lantai dan menjadikan paha Sheren sebagai tempat bertumpu nya.
"A-aku Daddy yang sangat jahat, sayang. Arland dan Shena belum waktu nya untuk lahir tapi gara-gara aku mereka harus lahir sebelum waktunya. A-aku Daddy yang sangat jahat." ucap Albert sambil menghapus air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOHKU OM-OM
Short StoryKetika pria berusia 28 tahun jatuh cinta pada gadis SMA maka apa yang akan terjadi selanjutnya? Inilah kisah cinta Albert yang berusia 28 tahun dan Sheren yang masih berusia 17 tahun. Akankah kedua nya bisa hidup bersama-sama atau tidak? Entahlah, h...