93. Haruchiyo

1.6K 229 21
                                    

Author memang udah tetapin dari lama kalau Mitsuya yang bakal jadi pilihan (Name). Makanya di jalan cerita asli ini Mitsuya-lah yang jadi suami (Name)😀

Tapi, author juga ada kepikiran bikin versi lainnya🤔 bareng Chiyo misalnya.

Dan kemungkinan besar, fanfict ini END nya pas udah dapet 100 bagian (bukan sampai chapter 100). Berarti mungkin sampai chapter 96🤔

Kalau ada lebihnya palingan bonus ending😃

___________________________________________

Setelah acara, tentunya kita beralih ke rumpi sesat keenam perempuan ini.

"Tadi sangat keren, (Name)!" seru Senju langsung memuji penampilan (Name).

"(Name)-chan, boleh aku minta foto yang kita ambil bareng-bareng tadi?" pinta Hina.

"Tentu saja. Haruchiyo juga sudah mengembalikan kameraku" sahut (Name) dengan sebuah kamera di tangannya.

"Apa pria itu mengatakan sesuatu? Dia juga mempunyai perasaan terhadapmu kan?" tanya Yuzuha.

Mendengar pertanyaan Yuzuha membuat (Name) mengingat kembali kejadian beberapa jam yang lalu. "Kalau tentang itu..."

Flashback

Tok tok

Seseorang mengetuk pintu ruang ganti dengan sopan. (Name) yang baru saja selesai ganti baju itu mempersilahkan orang tersebut memasuki ruangan. "Silahkan masuk~"

Krieet..

Pintu ruang rias yang berderit membuat (Name) menoleh tuk melihat siapa gerangan yang memasuki ruangan. Ia kira suaminya yang masuk, ternyata bukan.

"Haruchiyo? Ada apa?" tanya (Name) menyapanya dengan senyuman ramah.

Melihat senyuman itu membuat sang pria merasakan jantungnya dicubit. Sakit juga rasanya melihat pujaan hati memiliki pendamping hidup yang bukan dirinya. Padahal ia yakin sudah mengikhlaskannya.

Sanzu mengulurkan kamera milik (Name) yang tadi ia pakai untuk memotret momen bahagia (Name). "Ini, aku kembalikan. Tidak ada satupun potret momen bahagiamu yang kurang dalam kamera itu"

(Name) mengambil kameranya dengan senang hati. "Arigatou, Haruchiyo. Sudah kuduga aku bisa mengandalkanmu"

Sanzu tersenyum mendengar pujian dari Ratunya itu. Ia mengangguk pelan menanggapi ucapannya.

"Kalau begitu, tugasku sebagai Manajermu telah selesai. Dengan begini, kita ... Berp―.. A-Aku.."

Sanzu menundukkan wajahnya dan mengepalkan kedua tangan di sisi tubuhnya. Mengatakan perpisahan kepada Ratunya adalah hal tersulit yang pernah ia alami seumur hidupnya. Bahkan cairan bening sudah menggenang di pelupuk matanya.

Puk puk

Sebuah tepukan ringan di bahunya seketika membuat beban dan rasa tegang yang menumpuk di pundaknya terangkat seketika.

"Angkat wajahmu, Haruchiyo" ujar wanita itu dengan lembut.

Sanzu mengangkat wajahnya dan menatap wajah ayu yang melukiskan senyuman indah dan menatap dirinya dengan manik onyx mempesona itu.

Hal inilah yang paling Sanzu sukai dari wanita itu. Melihat sosoknya saja sudah menenangkan dirinya dan mengisi kehangatan dalam relung hatinya.

"Walaupun aku sudah menikah, walaupun kau bukan lagi Manajerku, kita masih bisa bertemu kapanpun, kan? Kenapa kau harus mengatakan perpisahan?" tanya (Name) yang masih tersenyum.

Sorry, I'm Not a Boy (TokRev x Reader) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang