kesembilan

193 37 4
                                    

flashback ke satu bulan, setelah Jaehyun membawa dahyun ke rumah sakit dan Dahyun yang belum sadarkan diri.

.

Jaehyun yang bingung harus bagaimana terhadap perempuan yang saat ini sedang tidak sadarkan diri dirumah sakit, memutuskan untuk memberitahukan ini kepada kedua orangtuanya.

Jaehyun pulang kerumah dengan keadaan muka kusut, membuat perhatian kedua orangtuanya tertuju padanya.

"Jaehyun-ah"sahut sang ibu, namun tidak ada respon dari sang empunya nama

"Jaehyun ada apa denganmu?"ucap sang ibu akhirnya menghentikan langkahnya yang ingin menapaki kakinya ditangga pertama

"Sini duduk. Cerita sama Eomma dan Appa"ucap sang ibu dengan menepuk sofa kosong disampingnya

Jaehyun pun menuruti perkataan sang ibu, melangkah mendekati kedua orangtuanya yang duduk di sofa depan tv. Menduduki dirinya di samping sang ibu.

Menggeser duduknya dan memperhatikan wajah kusut sang putra, beliau mengusap kepala Jaehyun dengan lembut.

"Ada apa? Apa ada masalah di kantor?"tanya sang ibu dengan tetap menatap lembut sang putra dan tetap mengelus kepalanya

"Banyak masalahku, mah"ucap Jaehyun

"Ceritalah. Siapa tahu, kami bisa membantu memberikan solusi"ucap sang ibu

Menatap mata sang ibu sebentar, lalu memperbaiki posisi duduknya. Lalu matanya menatap sang ayah yang sedari tadi diam, karena ingin mendengarkan cerita sang anak.

"Satu bulan yang lalu, aku tidak sengaja menabrak seseorang"ucap Jaehyun

Sang Ibu dan sang Ayah yang mendengar itu, cukup terkejut. Karena Jaehyun baru menceritakan masalah ini kepada mereka.

"Lalu, bagaimana keadaan orang tersebut? Dia baik-baik saja kan?"tanya sang ibu

"Dia belum sadarkan diri, karena benturan dikepalanya yang mengakibatkan dia masih belum sadar"ucap Jaehyun dengan wajah yang sedih

"Lalu, diagnosa dokter bagaimana? Dia mengalami apa sampai tidak sadarkan diri sebulan ini?"tanya sang Ayah

"Dokter bilang, karena benturan dikepalanya cukup keras dan mengalami pendarahan itu yang mengakibatkan dia belum sadarkan diri"

"Dokter bilang, hasil diagnosa sementara.. dia akan mengalami amnesia global sementara akibat benturan dikepalanya"ucap jaehyun

"Astaga. Jaehyun-ah"ucap sang Ibu sangat terkejut

"Lalu, apa kamu sudah menghubungi keluarganya?" Tanya sang Ayah

"Belum. Aku tidak mengetahui keluarganya. Biodatanya pun tidak tahu"ucap jaehyun

"Apa kamu tidak menemukan identitas dia? Misal handphone, KTP atau apapun?"ucap sang Ayah

"Tidak. Aku tidak menemukan apapun di dirinya"jawab jaehyun

"Dia perempuan atau laki-laki?" Tanya sang Ibu

"Perempuan. Kemungkinan, seumuran dengan Mina jika dia masih hidup"jawab Jaehyun

"Pasang iklan, barangkali ada orang yang mengenalinya. Kemungkinan juga, orangtuanya sedang mencarinya beberapa hari ini"usul sang Ayah

"Jangan. Kamu mau, Jaehyun di laporkan ke pihak polisi karena sudah membuat anak mereka celaka? Aku tidak ingin, putraku masuk penjara"ucap sang Istri

"Tapi pasti orang tuanya sedang mencarinya"balas sang Suami

"Tidak,Jae. Eomma tidak akan membiarkan kamu, membuat iklan tentang nya"ucap sang Ibu

"Tapi, mah? Benar kata Appa, pasti orangtuanya sedang mencarinya"balas Jaehyun

"Eomma ingin melihat keadaannya. Besok, antar eomma melihatnya"ucap sang Ibu

"Appa?"ucap Jaehyun seakan menanyakan juga, apakah ingin ikut atau tidak

"Tidak. Aku tidak ingin melihatnya. Jika kamu tidak mendengarkan perkataan Appa"ucapnya lalu beranjak dari duduknya meninggalkan sang Istri dan putranya berdua

Jaehyun bingung harus bagaimana. Tapi, dirinya pun tidak ingin masuk penjara karena sudah mengakibatkan perempuan itu celaka. Akhirnya Jaehyun pun menyetujui perkataan sang Ibu yang ingin melihat perempuan tersebut.

.

Keesokan harinya, Jaehyun dan sang Ibu berada di rumah sakit untuk melihat perempuan yang dimaksud Jaehyun.

Meminta ijin kepada perawat penjaga, lalu mereka pun masuk ke dalam ruangan steril itu. ICU

Melihat seorang perempuan tak sadarkan diri dengan beberapa luka dan perban yang terpasang dikepalanya, membuat nyonya Kim merasa tersentuh.

Mengelus kepala itu sayang, dia menitikkan air mata. Melihatnya seperti ini, mengingatkan beliau kepada Mina putrinya yang telah tiada.

"Melihatnya, Eomma seperti melihat Mina"ucap Sang ibu

Jaehyun yang mendengar itu, membetulkan ucapannya. Namun, dia segera menguasai dirinya untuk tidak terpancing oleh sang Ibu.

"Jae, kamu bilang kalau kamu tidak mengetahui identitas nya? Benar bukan?"tanyanya

"Iya, Eomma"ucap Jaehyun

"Kita beri nama dia, nama adikmu. Kim Mina"ucap sang Ibu, membuat Jaehyun terkejut

"Tidak,Eomma. Aku tidak akan melakukannya"jawab Jaehyun yang tidak menyetujui ucapan sang Ibu

"Jae, kasihan dia. Kita juga tidak tahu dimana keluarganya"balas sang ibu sendu

"Kita ikuti apa yang Appa katakan. Aku akan pasang iklan tentang nya"ucap Jaehyun

Sang ibu yang mendengar itu terkejut, bahwa Jaehyun tetap akan memasang iklan tentang perempuan yang sedang tidak sadarkan diri ini.

"Lalu kamu mau masuk penjara? Iya?"ucap sang ibu dengan nada emosi

"Tapi ini salah, eomma. Kita tidak boleh seperti itu. Apa, eomma belun ikhlas jika Mina sudah tiada? Sudah tiga tahun berlalu, eomma"balas jaehyun tak kalah sendu melihat ibunya seperti itu

" Eomma sudah ikhlas, tapi biarkan dia eomma yang jaga seperti Mina"balas sang Ibu lagi

"Tapi dia bukan Mina, eomma. Kasihan dia"lirih Jaehyun dengan memegang pundak sang ibu

"Tolong" balas lirih sang Ibu

Dengan berat hati, Jaehyun akan membicarakan ini dengan sang Ayah.

.

Setelah pulang dari Rumah sakit, Jaehyun yang melihat sang Ayah sudah ada dirumah pun ingin membicarakan ini dengan sang Ayah.

"Appa, bisa kita bicara?"tanya Jaehyun

"Ingin bicara tentang apa?"balasnya

"Tentang perempuan yang tidak sengaja aku tabrak"balas Jaehyun

Sang ayah yang mengerti arah pembicaraan pun, duduk di sofa dengan wajah serius.

"Kenapa?"ucap sang Ayah

"Eomma, menginginkan... Kita memberinya nama, dengan nama Mina"ucap Jaehyun. Sang ayah yang mendengar itu terkejut

"Apa? Gila. Ini tidak masuk akal, jae"ucapnya

"Iya, aku tahu. Aku juga awalnya menolak. Tapi benar kata Eomma,  kasihan dia"

"Appa, setelah aku pikirkan ini. Jika sampai dia sadar tapi kita belum menemukan keluarganya, kita akan menjawab apa? Aku merasa bersalah dengan ini semua. Kita angkat dia sebagai Mina saja, ini sebagai upaya untuk mengurangi rasa bersalahku"ucap Jaehyun

"Eomma mu itu belum ikhlas atas kepergian Mina, Jae. Jangan membuat eomma mu terlalu berharap lebih dengan ini semua"ucap sang Ayah

"Appa, Jae sudah memastikan kepada eomma kalau dia sudah ikhlas atas kepergian Mina"balas Jaehyun

"Apa kamu yakin? Karena Appa tidak yakin, Jae"ucap sang Ayah

"Aku merasa yakin, Appa"balas Jae

"Terserah pada kalian" balas sang Ayah yang akhirnya pasrah



#t.b.c

AmnesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang