Di depan cermin yang menyatu dengan lemari pakaian, Hara mematut dirinya, visual wajahnya terlihat jauh lebih baik pasca perjanjian dengan iblis: Terlihat lebih bersih dan lebih terawat. Ia harus ke kampus hari ini, ada agenda sangat penting, benar-benar penting terutama bagi Hara yang sesungguhnya. Setelah selesai mempersiapkan diri, diraihnya sebuah foto lengkap dengan bingkai kolot berwarna emas luntur kegelapan. Sebuah bukti sejarah yang terdiri dari seorang Ibu berpakaian kemban hijau muda nuansa Jawa, terlihat cantik dan muda dengan kulit eksotisnya, duduk memangku putrinya yang mengenakan gaun bermotif bunga-bunga, keduanya memiliki warna serasi.
"Apa kau tidak rindu Ibumu yang tidak pulang-pulang itu, Hara?" ucapnya pelan, terdiam sejenak lalu membalikkan bingkai itu hingga tertutup ke bawah. "Omong kosong."
***
"Sudah dihubungi, Ra? Pembimbing?" Lelaki itu berjalan berirama dengan teman satunya ketika menghampiri meja praktikum.
Perempuan balutan jas putih yang tengah asik mengatur peralatan lab, Hara, membalikkan tubuhnya, membalas dengan senyum tipis. "Sudah, Ka."
"Tapi digantikan asisten karena dosennya masih berada di Jepang," imbuh Hara. "Biar cepat, siapkan aja dulu semua. John, kamu buat larutan standar Mangan Sulfat. Raka, kamu siapkan larutan Asam Sulfat."
"Aku sendiri akan menyiapkan larutan Asam Oksalat," sambung Hara.
Belum memulihkan situasi, kedua lelaki itu cengo dengan wajah tolol mereka, menganalisis Hara dari atas hingga bawah. Perempuan itu banyak mengalami perubahan cuma dalam satu hari, bukan hanya karena kini tidak terlihat layaknya zombie berjerawat seperti yang sudah-sudah. Sejak kapan perempuan ini punya nyali untuk memerintah dan mendominasi mereka? Bahkan sorot pasang matanya pun terasa mengintimidasi dengan tenang.
"O—oke," gugup Raka yang berlalu ke lemari asam.
"Ra, lo tahu dimana Mangan Sulfat?" tanya John yang masih berdiri di hadapan Hara.
Hara memutar bola mata lalu mendengus pendek, sesuatu yang John tidak pernah ekspektasikan akan pernah terjadi. Perempuan itu pun beranjak ke rak kayu tak jauh, memindai sekilas, lalu menjinjing keler dengan tulisan nama senyawa yang John cari. Dibukanya tutup keler itu, menggali isinya menggunakan spatula, lalu menampakkan padatan bubuk sedikit kasar itu pada lelaki di hadapannya.
"Mangan sulfat 'kan?"
John mengangguk, ia sudah membaca sekilas modulnya dan sudah mendapatkan gambaran tentang seperti apa bahan kimia yang akan ia gunakan. Kemudian ia berlalu untuk melakukan pekerjaannya, sedangkan Hara menyembunyikan sejumput bahan kimia itu di genggaman tangan kanannya. Diletakkannya padatan tersebut di atas kertas meja praktikum yang bertolak belakang dengan posisi John yang sedang menimbang.
Padatan itu seharusnya aman, tetapi kali ini Hara ingin merubahnya menjadi sesuatu yang berbahaya tanpa harus mensintesis bahan kimia baru, tanpa harus menggantinya pula. Memanipulasi sifat kimia sesungguhnya hingga molekul di dalamnya sangat tidak stabil ketika menerima energi, mungkin hanya karena pengaruh dari gesekan udara atau benda lainnya. Kemudian menghasilkan ledakan hanya karena tergesek dan terjatuh pada tekanan kecil, tak perlu terlalu besar, seperti sifat pada bahan peledak. Seperti ....
"Merkuri fulminat," desis Hara masih meraba-raba padatan itu hingga tersebar ke seluruh permukaan kertas.
Selanjutnya Hara membalikkan tubuhnya, memastikan apakah sihir-nya benar-benar bekerja pada target. Sendokan pertama oleh lelaki itu masih aman. Hingga kemudian John menyendoki padatan itu untuk ketiga kalinya ....
Bang!
Terdengar ledakan singkat bersahutan dengan teriakan, jeda sejenak, orang-orang pun langsung mengerubungi sumber kejadian. Pada pusat perhatian, korban yang tak sadarkan diri pun langsung dilarikan keluar dari lab dengan keadaan bersimbah darah di area wajahnya, mungkin akan dibawa ke rumah sakit universitas. Mengerikan. Pembalasan pun terasa lebih sukses lagi ketika sadar bahwa John sama sekali tidak mengenakan pelindung di wajahnya, nahas. Selesai sudah untuk yang pertama, mari reset dan kembalikan sifat-sifat senyawa termanipulasi ke awal, di saat belum terkena sentuhan sihir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Repositori Arsitek: Visualisasi Mitos
Bilim KurguSci-Fi│Thriller-Psychological Hara dihantui hasutan-hasutan untuk bunuh diri oleh makhluk imajiner terkira iblis bernama Hans. Diinjak-injak realita pahit dalam memori buram, ia memutuskan mengakhiri hidup dan mengikat kontrak dengan Hans untuk bala...