Besok paginya Jeno kembali berangkat menuju sekolahnya. Hari ini adalah hari ujian akhir. Ia sempat belajar tadi pagi setelah bangun. Dan semoga saja nilainya bagus nantinya.
Ujian sudah berakhir dengan lancar. Jeno sudah menyelesaikan semua soal ujian sebisanya. Setidaknya nilainya tidak terlalu buruk.
Kabar mengenai pernikahan Yejin dan juga Jaemin sudah menyebar di kalangan murid sekolah. Mereka merasa sangat iri dengan gadis itu karena sudah berhasil mendapatkan hati seorang ceo muda yang sangat terkenal itu. Jaemin juga merupakan pemilik dari sekolah yang mereka tempati saat ini.
Jeno tidak terlalu memikirkan kabar itu, ia hanya perlu tertuju pada misinya saat ini. Biarlah jika ia di sebut orang jahat ataupun licik. Seandainya saja kalian tau, bagaimana Jaemin menyiksanya selama sebulan penuh, kalian pasti akan kasihan dengan anak manis itu.
Bell pulang sekolah sudah berbunyi, Jeno menunggu jemputan dari Jisung seperti biasanya. Namun ada hal yang berbeda kali ini. Jeno melihat mobil Jaemin yang terparkir di depan sekolahnya.
Seluruh murid terlihat mengerubunginya dari jauh. Bagaimana bisa mobil mewah keluaran terbaru itu terdampar di depan sekolah mereka?
Yejin yang melihat mobil itu segera berlari menghampirinya. Terlihat kaca mobil yang terbuka dan menampilkan wajah Jaemin. Ia tidak melirik sama sekali kearah Yejin melainkan kearah Jeno yang berdiri jauh dari keramaian itu. Tanpa berlama lagi, Yejin segera masuk ke dalam mobil itu. Dan mobil mewah itu segera pergi dari sana.
Jeno yang melihat hal itu mengeryit tidak suka. Ia tau Jaemin memang datang hanya untuk menjemput Yejin, mereka harus melakukan fitting baju sebelum hari pernikahan mereka. Sebenarnya Jaemin tidak ingin melakukan hal itu, tapi ia tau banyak media yang terus mencari tau mengenai acara pernikahan mereka. Terlebih lagi Yejin juga anak dari salah satu pengusaha terkenal. Orang tuanya pasti sudah menyebarkan berbagai berita mengenai keduanya.
Setelah mobil Jaemin pergi meninggalkan Jeno. Mobil yang di kendarai Jisung pun segera tiba.
Jeno segera masuk ke dalam mobil dengan tergesa-gesa."Jisung, bisakah kau ikuti mereka?"
Ucap Jeno. Jisung menaikan sebelah alisnya."Untuk apa?"
"Aku hanya ingin menemui Jaemin"
Ucapnya. Jisung terlihat sedikit ragu."Tenang saja, aku yang akan menanganinya. Dia tidak akan memarahi mu"
Ucapnya menyakinkan Jisung. Jisung mengangguk pelan, dan mengikuti perkataan Jeno. Setidaknya anak itu sudah berjanji kepadanya.Sesampainya di toko butik yang terkenal itu, kedua calon pasangan itu turun dari mobil. Yejin terlihat menggandeng lengan Jaemin dengan erat. Sedangkan Jaemin hanya menampilkan raut wajah datarnya.
Para pekerja yang ada di sana terlihat heboh saat melihat pasangan fenomenal itu. Mereka segera melayani keduanya dengan sangat baik.
Jeno yang juga baru sampai di toko itu, menyuruh Jisung untuk pulang duluan. Dan biarkan ia pulang sendirian nanti.
"Aku tidak akan melakukan hal itu"
Ucap Jisung menghentikan langkah Jeno. Jeno menghela nafas."Kenapa? Kau takut aku kabur?"
Tanya Jeno kesal. Jisung mengangguk, membuat Jeno semakin kesal."Tenang saja, boss mu itu tidak akan melepaskan ku begitu saja, aku akan kembali dengannya nanti"
"Baiklah!"
Setelahnya mobil hitam itu pergi meninggalkan Jeno.
Jaemin memilih menunggu di ruang tamu sambil membaca beberapa katalog di sana. Enggan ikut mencoba baju pernikahan mereka seperti yang dilakukan Yejin.
Hingga sebuah keributan terdengar di depan tokoh itu sedikit mengalihkan atensinya.
Awalnya Jaemin tidak peduli, dan masih melanjutkan acara membacanya. Namun ketika ia mendengar suara nyaring yang memanggil namanya. Ia langsung berdiri dari duduknya.
Jaemin mengeraskan rahangnya ketika melihat Jeno jatuh tersungkur di depan toko dengan baju seragamnya yang kotor.
"Hiks.."
Air mata mulai membasahi pipi gembulnya. Jaemin yang melihat hal itu langsung berlari kearah Jeno."Sayang.."
Ia berlutut di hadapan Jeno.
Jeno melengkungkan bibirnya ke bawah dengan mata berkaca-kaca sambil menunjukan telapak tangannya yang memerah kepada Jaemin.
Rahang Jaemin semakin mengeras saat melihat hal itu. Ia membalik tubuhnya lalu menatap ke seluruh pekerja yang ada di sana dengan tatapan tajamnya.
"Apa yang kalian lakukan!?"
Teriaknya dengan amarah yang sangat memuncak. Semuanya menunduk, takut melihat wajah Jaemin. Pemilik butik segera keluar bersama dengan Yejin, dan begitu kaget ketika melihat kejadian yang ada di depan mereka.Jaemin membawa Jeno kegendongannya. Lalu mengecup pipinya sekilas, untuk meredakan tangisnya.
"Tuan, maaf!"
Ucap sang pemilik toko sambil berlutut di depan Jaemin. Jaemin hanya menatap tajam kearahnya."Ku pastikan toko ini tidak akan di buka lagi!"
Ucapnya dengan dingin, lalu segera bergegas pergi dari sana sambil membawa Jeno yang sudah hampir tertidur. Yejin yang melihat hal itu, ingin mengejar. Namun Jaemin sudah menjalankan mobilnya dengan sangat cepat.VannoWilliams
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Ceo (Jaemjen)
Dla nastolatkówRemaja yang tidak memiliki siapapun lagi di hidupnya, harus rela di jual sang paman kepada seorang ceo yang begitu menggilainya. Story from grandson (CEO)