-02-

870 77 13
                                    

Halo, Call me Rein.

Selamat membaca🤗

----

"SEMANGAT AZKA!"

Suara melengking itu mengalun di lapangan yang tengah ramai oleh murid SMA ARDIPURA. Itu suara teriakan salah satu gadis cantik dengan spanduk bertuliskan ‘Semangat sayangku!". Ada tiga gadis cantik di sampingnya yang tengah melakukan gerakan chers, atas perintah siapa lagi kalau bukan Clara.

Clara duduk di barisan paling depan untuk memberikan semangat kepada kekasihnya yang sedang latihan basket bersama teman-temannya.

Para murid yang melihat itu merasa risih dan aneh atas sikap gadis itu, tetapi mereka tidak berani untuk berbicara ataupun sekedar menatap Queen ARDIPURA itu.

Beberapa menit kemudian, akhirnya pertandingan basket itu selesai.

Dengan percaya diri, Clara berjalan menghampiri Azka sambil membawa sebotol air mineral dan handuk kecil di tangannya. Spanduknya, dia titip kepada sahabatnya yang sedang duduk untuk istirahat.

"Capek?" tanya Clara saat sudah duduk bersama kekasihnya di pinggir lapangan. Tanpa di suruh, tangannya tergerak untuk mengusap keringat di wajah kekasihnya menggunakan handuk kecil yang di bawanya tadi.

"Lumayan," jawab Azka sambil tersenyum tipis.

"Kasian pacar aku, nih minum dulu!" Clara menyodorkan botol air mineral yang dia bawa dan dengan senang hati Azka langsung menerimanya.

"Makasih," ucapnya lalu meneguk air mineral itu hingga kandas.

Clara yang melihatnya tambah kagum, karena kekasihnya ini terlihat sangat-sangat tampan. Apalagi dengan keringat yang menetes dari rambutnya.

Azka beralih menatap Clara ketika sudah menghabiskan air minumnya. "Mau main basket?"

"Iya, ayo kita main basket," teriak Clara heboh. Bahkan, gadis itu langsung bangkit berdiri.

"Ayo!" Azka ikut berdiri dan mengajak Clara untuk pergi ke lapangan.

Dengan sangat senang hati, Clara mengikuti kekasihnya pergi ke arah lapangan.

"Kamu tangkap bolanya ya!" titah Azka yang kini memegang sebuah bola.

Azka segera melempar bolanya ke arah Clara yang dengan sigap menangkapnya.

Clara memantul-mantulkan bolanya ke atas tanah layaknya seseorang yang sudah ahli bermain basket. Azka terus saja menghalangi langkahnya dan berhasil merebut bola itu.

Namun bukan Clara namanya, jika dia menyerah begitu saja. Clara pura-pura terkilir dan terjatuh membuat Azka segera menghampirinya dengan cemas.

"Aww ..."

"Kamu gak apa-apa?"

Saat Azka menyimpan bolanya dan akan memeriksa kaki Clara, gadis itu langsung bangkit dan mengambil alih bolanya. Dia langsung melompat melemparkan bolanya ke ring dengan satu kaki. Itulah ciri khasnya saat memasukkan bola basket ke dalam ring. Clara selalu melompat dengan satu kaki.

Antagonis or Protagonis (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang