Hari-hari yang paling ditunggu datang dengan gembiranya. Eve dapat lulus dengan nilai paling tinggi dan mendapat kesempatan emas untuk bisa lanjut ke SMA yang diinginkan. Sedangkan Chika ada di peringkat kedua mendapatkan kesempatan yang sama juga.
"Puji tuhan gue lulus....,"Fiony terlihat begitu senang dan lega , dia gak bisa ngebayangin kalau sampai ngulang setahun lagi.
Eve menepuk bahu Fiony," Selamat ya Fio" ucapnya dan membuat Fiony tersenyum
Chika tiba-tiba menghampiri mereka dengan senyum cerahnya.
"Hai chika~ " sapa Eve dengan riang, lalu mendapati Fiony yang mulai terlihat gelisah"Hai," balas Chika namun matanya hanya tertuju pada Fiony yang berusaha memalingkan wajah dari dirinya
"Btw nanti kita daftarnya bareng ya" kata Eve mengabaikan Fiony dengan kegelisahannya, sementara itu Chika terlihat tidak konsentrasi dengan ucapan Eve karena sikap Fiony yang aneh, bahkan Chika sudah merasakan perubahan itu sejak lama.
" oh ya gimana kalo aku coret seragam kamu" seru Eve sambil menyemprotkan pilox ke seragam Chika, Chika belum menjawab tapi ia tidak mempermasalahkan itu karena memang anak-anak lain mulai merayakan kelulusan mereka menggunakan pilox dan spidol
Fiony sengaja perlahan menjauh dari sana, ia hanya ingin menekan perasaanya pada Chika karna ia sadar bahwa Chika bukan untuknya bahkan tidak pantas dirinya untuk Chika sukai
"Fio.." panggilan chika samar begitu Fiony berbalik memunggunginya dan mulai menjauh
"Zara kemana ya? Kok nggak kelihatan?" Tanya Eve pada Chika
Chika mengubah ekspresi jadi murung. "Nggak tahu, dia keliatan aneh belakangan ini" jawabnya yang masih terus memandangi Fiony yang selalu ambil seribu langkah begitu dia punya kesempatan.
Eve memperhatikan ekspresi sedih Chika saat itu dan merasa kesal sendiri. Ia tahu tidak akan bisa menghentikan mereka, karena berpikir bakal tenang setelah memastikan Fiony dan Chika tidak akan bersama. Ternyata malah dirinya sendiri yang merasa sakit. Namun apa boleh buat, satu kebohongan kecil membutuhkan seribu kebohongan untuk menutupinya, dan semua itu tetap harus dilakukan
Chika yang ditarik Eve begitu saja berusaha menahan. dia dengan ragu menggeleng. Baginya mengejar Fiony sekarang lebih penting daripada mencari Zara. Ia ingin menolak dan Eve mulai hampir kehilangan ide.
"Chika~~~" panggil muthe salah satu teman kelasnya yang baju seragamnya sudah penuh dengan tanda tangan. " tanda tangan di baju gue dong!" Pinta Muthe
Chika menerima spidol yang muthe berikan, tak lama teman-teman yang lain juga menghampiri dan mengerubung Chika untuk minta tanda tangan juga.
Melihat itu Eve lega akhirnya ada saja yang membuat Chika sibuk sehingga ia tak harus khawatir bila Fiony sekarang tengah dikerjain sama gerombolan cewek rese.
"Untung aja ada muthe sama yang lain, bisa lain cerita nih kalo sampe Chika liat Fiony" batinnya.
....
" Puas lo Eve sekarang" Zara mengahampiri Eve yang sekarang sedang memperhatikan teman-temannya lagi saling nyoret-nyoret seragam
Eve menoleh pada Zara yang memasang wajah marah jika ia perhatikan sepertinya hanya gadis di depannya itu yang seragamnya masih bersih tanpa ada satu coretan.
Zara terlihat memang tidak ingin merayakan kelulusan ini.
" kenapa lo marah? Harusnya lo terima kasih dong sama gue karena lo bisa ada di rangking 10 besar" ucap Eve tak peduli dengan Zara yang lagi emosi.
"Ngapain juga gue harus terima kasih sama lo kalo tahu bakal kek gini jadinya!" Balas Zara kesal. "Gue jadi ngorbanin sahabat gue karna kepentingan lo, dan gue anggap ini kita impas"
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess sleeping (FIONY CHK)
Fanfiction[Romance classic story] Manakah yang harus Fiony pilih Sahabat atau Cinta? SLOW UPDATE