2.1

5.4K 665 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . . . . . . . . . . . . .

Sepasang kekasih itu masih berjalan menyusuri jalanan New York yang ramai, tak lupa dengan saling menggenggam tangan satu sama lain. Terlebih cuaca hari ini cukup dingin, tapi tak mengurungkan niat Karina untuk menyusuri kota ini. Awalnya Arjeno menawarkan untuk menggunakan mobil saja, tapi jelas Karina menolak. Wanita itu ingin sekali menikmati jalanan New York yang ikonik menurutnya. Melihat kehidupan masyarakat lokal lebih dekat. 

"Makan dulu, yuk? Aku laper." Suara Arjeno melemah. Sepertinya laki-laki itu lelah, dan lagi sekarang sudah sore. Karina merasa bersalah saat melihat Arjeno sedikit pucat, mungkin karena kelaparan. 

Sampai lah mereka berdua di sebuah restoran bertuliskan Remi. 

"Kamu mau apa, Jen?" Tanya Karina memastikan. 

Arjeno memandang malas ke arah menu, karena dia sudah tidak bisa memikirkan apapun. Dia hanya ingin makan. "Terserah kamu aja. Pesen yang banyak, aku laper banget." 

Karina terkekeh melihat kekasihnya itu, "Okay, can i get one Spaghetti Alle Vongole?" 

Gadis itu melihat kembali menu yang tertera, "One Lasagna Alle and Scallop Risotto." 

Pelayan itu segera menulis pesanan Karina, "Any other, miss?" 

"No, that's enough."

"Kok cuma tiga?" Tanya Arjeno protes saat Karina hanya pesan tiga menu. 

"Itu porsinya banyak banget, Arjeno." Jawab Karina lembut, dia tau Arjeno sedang kelaparan tapi bukan berarti dia harus membeli semua menu di restoran ini kan?

"Oh, give me 2 lemon tea, please." Karina lalu menutup buku menu itu dan menyerahkannya pada pelayan. 

Pandangan Karina lalu tertuju pada Arjeno yang sedang melihat orang-orang di luar sana. 

"Laper banget ya? Maaf ya aku ngajak kamu jalan kaki." 

"Yang penting kamu happy, Kar. Walaupun agak pegel sih emang." Jawab Arjeno santai. Tangannya lalu diraih Karina untuk ia beri sedikiti pijatan. Bukannya tersentuh, Arjeno malah tertawa. 

"Yang pegel tuh kaki. Orang yang dipakek jalan kaki." 

Karina langsung memukul pelan tangan Arjeno, kesal dan malu sebenarnya. 

"Ih niat gue baik padahal." Ucap Karina sambil cemberut. 

Arjeno dibuat tertawa lagi dengan tingkah menggemaskan Karina. Tak lama dari itu, makanan mereka sampai, dan benar yang diucapkan Karina. Porsinya sangat besar, bahkan Arjeno tidak yakin bisa menghabiskan satu porsi saja. Tapi berhubung dia lapar, dia ingin segera melahap makanan yang ada di hadapannya ini. Karina lalu memberikan sendok dan garpu yang sudah dia lap dengan tissue terlebih dahulu. 

Sweet Creature | Jeno Lee x Karina Yoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang