22.Mama

48 16 0
                                    

Hari ini langit begitu cerah, secerah senyuman seorang pria yang kini berdiri di depan pintu kaca transparan di sebuah coffee shop lengkap dengan mantel dan topi hitamnya, untung lah disana sedang tidak ada pembeli lebih tepatnya itu sudah di atur, ia mengukir senyum terbaik di bibirnya namun tidak dengan pandangannya, matanya menggambarkan kesedihan, kerinduan, penyesalan semuanya bercampur dan terlihat jelas di matanya yang menatap seorang wanita paruh baya di sebrang pintu kaca transparan itu sehingga mereka dapat melihat satu sama lain,

Ia melawan rasa takutnya terhadap cahaya yang terus menyinari wajahnya

Saat yoongi, Seokjin, dan jungkook dalam perjalanan menuju coffee shop tersebut, yoongi terlebih dahulu mengabari Min Young agar menyampaikan pada Ny Jeon Mi Ra ibu dari jeon jungkook kalau putranya akan menemuinya siang ini, yoongi berharap Mi Ra bisa memaafkan kesalahan jungkook yang dulu dan menyambut jungkook dengan hangat

Perlahan jungkook membuka pintu kaca tersebut melangkah dengan ragu kearah wanita yang kini menatapnya dengan bibir yang gemetar namun jungkook tidak melunturkan senyumnya dan terus menatap mata wanita itu sebelum langkahnya ia hentikan, kini ia dan wanita paruh baya itu hanya berjarak sekitar lima langkah dari hadapannya

"Eomma__"

Kata itu keluar dari mulutnya yang seketika gemetar, kata yang sudah lama tidak ia ucapkan di depan ibunya, begitu juga dengan Mi Ra, kata yang sudah lama tidak ia dengar dari putranya, hatinya terenyuh mendengar betapa lembutnya jungkook memanggilnya eomma, ia sudah tidak bisa menahan Bendungan di matanya saat melihat jungkook bersimpuh di hadapannya dengan sigap ia menahan tubuh jungkook dan merangkulnya kedalam pelukannya dengan jungkook yang kini menangis sejadi-jadinya di tambah ia mendengar isakan diatas pundaknya

Setelah Min Young memberitahukan bahwa jungkook akan menemuinya siang ini, Mi Ra sangat gugup, dia malu, malu untuk menatap putranya sendiri karna keegoisannya, untunglah ada Dal Mi yang bisa memberikannya sedikit pencerahan sehingga Mi Ra mau memberanikan diri untuk bertemu jungkook hari ini

Sungguh pertemuan yang sangat Mi Ra nantikan dan pelukan hangat yang jungkook rindukan, keduanya larut dalam tangis dengan rangkulan yang semakin erat larut dengan pemikiran, dan penyesalan masing-masing, jungkook merasa bersalah karena dulu sempat mengecewakan eomma nya dan pergi meninggalkannya sendirian, ia menghilangkan jungkookie kesayangan eomma nya dengan merubah dirinya menjadi brandalan sampai sang eomma membencinya, sedangkan Mi Ra ia menyesal tidak bisa mengurus jungkook nya dengan baik, rasa kesal dan amarahnya yang mengelabui hatinya membuat ia buta dan membiarkan anaknya terluka dan berjuang sendiri sebelum ia tau penyebab dari berubahnya sifat jungkook, ia semakin menyesal bila mengingat keadaan jungkook sekarang, bahwa kanker otak yang diderita jungkook saat ini memasuki tahap ahir, sesalnya tak lagi berarti tat kala mengingat sang anak yang berjuang dengan sepenuh hati, hancur-- bila Mi Ra mengingat itu semua ia berfikir kenapa ia tidak pernah ada saat jungkook mungkin membutuhkannya, jungkook berulang kali mengatakan bahwa ia sedang sakit tapi Mi Ra justru mengabaikan nya, ia adalah ibu terburuk pikirnya

Yoongi, Seokjin, dan Dal Mi yang menyaksikan pertemuan kedua ibu dan anak itu merasa tidak sanggup, yoongi memilih untuk menutup coffee shop itu agar tidak jadi bahan pembicaraan publik di bantu oleh Dal Mi dan memilih duduk di sudut meja dengan mengajak Seokjin sesekali menepis air mata yang membasahi pipinya, sedangkan Dal Mi ia lebih memilih pergi ke dapur dengan matanya yang sembab

"Mian__hae eom__ma"
Ucap jungkook dengan terisak seolah tidak ingin melepaskan pelukannya begitu juga dengan Mi Ra

"Bogo__shiposo-eo eom__ma" sambungnya dengan isakan yang semakin jelas terdengar

"Nae adeul"

Tangis itu pecah, Mi Ra semakin erat mencengkram pundak jungkook perlahan mengelus surai hitamnya

i want to sleep (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang