BAB 15

1.2K 70 8
                                    

Beverlly Hills,California adalah impian tempat tinggal orang banyak. Termasuk bagi para pemilik uang jutaan dollar. Termasuk Dante salah satunya. Pemilik salah satu panthouse di daerah elite itu.

Berverlly Hilss,kawasan elit di California itu memang menjadi incaran para milliader dunia. Bukan hanya kalangan para artis dan orang ternama di New York yang menginginkan hunian disana. Tapi juga dari berbagai belahan dunia.

Keamanan  yang terjamin dan juga tempatnya yang exotis dan juga mewah serta tempat yang tidak hanya bisa menjadi hunian atau sekedar tempat berlibur. Tapi juga menjadi aset jutaan dollar bagi para pembisnis dunia.

Helikopter yang Dante naiki bersama Amanda berhenti di lapangan  kecil. Amanda terperangah sejenak.

"Kau tinggal disini??"

"Hunian lain milikku,kau dan aku akan tinggal disini untuk saat ini."Amanda mengeryitkan dahinya dalam.

"Tidak diapartemenmu?Dante mengulum senyum sembari mengambil jemari Amanda dan berjalan menyusuri halaman yang dipenuhi rumput hijau di depan mereka.

"Apartemenku mungkin sudah menjadi incaran mereka. Saat ini disinilah keamanan paling terjamin untukmu."Amanda mengeryitkan dahi dalam masih tidak mengerti.

"Sebenarnya kau ini siapa?begitu terancam hidupmu?kita seolah seperti sedang berlari dari sesuatu."Dante menghentikan langkah kakinya.Menatap Amanda. Menelusuri manik hijau zamrud didepannya.

"Kau tidak perlu tahu. Yang terpenting saat ini kau aman disisiku."Amanda melepaskan tangan Dante.

"Dante kau tahu. Aku bukan boneka. Kita mungkin terikat perjanjian. Tapi aku harus tahu apa yang sebenarnya terjadi."Amanda mulai gerah dengan semua sikap tertutup Dante. Dia tidak suka menjadi begitu penasaran.

"Seiring waktu kau akan tahu."

"Kapan?apakah sebagitu sulitnya untukmu menjelaskan?" Dante menghela nafas. Memijat kepalanya. Dia baru tahu jika wanita didepannya ini bisa menjadi begitu cerewet.

"Kau tahu aku bukan orang yang mudah menjelaskan Betrice!"

"Well maka dari itu kau harus mulai belajar menjelaskan tuan Dante."Amanda bersedekap menatap Dante. Malas dengan semua kecerewatan Amanda. Dante mengambil jalan akhir. Mengangkut paksa wanita didepannya. Mengendong ke Panthouse miliknya.

"Dante!!apa-apaan kau...lepaskan aku!!"

Amanda mencoba berontak tapi Dante tidak memperdulikan pemberontakan Amanda. Dante menghempaskan tubuh Amanda kesofa. Amanda terperangah dan terkejut menatap Dante kesal.

"Aku baru tahu jika kau bisa sekasar ini tuan Dante,"sungut Amanda kesal. Dante menaikkan alisnya dan tersenyum miring.

"Dan aku baru menyadari jika kau sangat cerewet miss Betrice."Amanda memasang wajah masamnya. Mendengus kasar. Dia cukup terperangah menatap isi dalam Panthouse itu. Dia hampir melupakan  keberadaan mereka yang kini sudah berada dalam Panthouse.

Dante mengulum senyum. Tahu jika Amanda sedang diam-diam menikmati keindahan Panthouse yang view nya menatap langsung ke arah lautan luas. Amanda melirik kaca besar yang menampakkan lautan biru luas didepan mereka.

"Kau menyukai suasana disini?"Amanda menggigit bibirnya. Dia tidak akan berbohong. Jika dia sangat menyukai suasana Panthouse itu.

"Pavorite,ini akan menjadi bagian pavoriteku dalam mengenalmu tuan Dante."Dante terkekeh.

"Aku akan meninggalkan mu untuk berkeliling. Kamarmu ada disana jika ingin beristirahat."

"Dan kau akan kemana?"

The Darkness Of DanteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang