KALOPSIA

16 1 0
                                    

╰─►©hanbubblies

Kalopsia : sebuah khayalan tentang hal-hal yang lebih indah daripada kenyataan dari hal itu sendiri.

╰─►©hanbubblies

2 Februari 2018

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 Februari 2018.

Malam itu, hujan turun dengan derasnya. Tak kenal ampun dalam membasahi apapun yang berada di bumi.

Sudah pasti semua orang saat itu akan langsung berteduh mencari tempat yang tidak akan terkena air hujan. Tetapi berbeda dengan satu gadis yang dengan bahagianya berjalan santai di bawah hujan deras. Tanpa mau berhenti mencari tempat teduh untuk berlindung seperti yang lain. Seragam sekolahnya sudah terlihat sangat basah, tetapi ia tidak peduli.

Satu tetes air berhasil keluar dari kelopak mata gadis itu, tetapi hujan dengan cepat menghapus sisa air matanya. Inilah yang ia sukai. Ia merasa bisa menangis dengan bebas di tengah-tengah hujan, tanpa ada yang mengetahui. Dan karena inilah, ia sangat menyukai hujan.

Saat ini sudah banyak air mata yang gadis itu keluarkan. Ia memang selalu meratapi nasibnya dengan menangis di tengah hujan. Tetapi sepertinya kali ini masalahnya sangat serius. Ia menangis dengan deras seperti air hujan yang masih turun sampai saat itu.

Gadis dengan name tag "Hannah Chandara" itu berjongkok di trotoar sendirian karena tidak lagi kuat berjalan sambil menangis. Hannah melanjutkan tangisannya disana sampai sebuah payung melindunginya dari tetesan air hujan.

"Jangan nangis disini kalau gak mau diliatin orang."

Suara dominan menyambut indra pendengaran milik Hannah. Sebelum Hannah mengangkat kepala untuk melihat si pemegang payung, dominan itu sudah terlebih dahulu berjongkok di hadapannya.

Hal pertama yang dilihat Hannah adalah sebuah senyuman teduh milik dominan di hadapannya itu. Pemuda yang terlihat masih seumuran dengannya itu kembali membuka pembicaraan.

"Keliatannya lo masih SMA, karena masih pake seragam. Berarti kita seumuran. Kenalin, nama gue Jiandra. Panggil aja Ji atau Jian kalau kepanjangan."

Hannah hanya berkedip menanggapi pernyataan pemuda bernama Jian di hadapannya. Karena ia masih bingung maksud pemuda itu menghampirinya karena apa.

"Nama lo...", Jian melihat sekilas name tag di dada Hannah lalu tersenyum kembali menatap gadis itu. "...Hannah Chandara. Salam kenal, Hannah."

Jian berdiri sambil tetap memayungi gadis di hadapannya. Pemuda itu menjulurkan tangan kepada Hannah untuk membantunya berdiri, dan tentu saja di terima oleh Hannah sendiri. Mereka berdiri berhadapan selama beberapa detik sebelum akhirnya Hannah membuka pembicaraan.

KALOPSIA [ONESHOOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang