hari terakhir di mension chandra!!

366 77 7
                                    

Jangan lupa vote & comment 😊






__________________________


□□□□□□□

__________________________

(BAGIAN 20)

***

Jevan melangkah kearah dimana Alghaf dan lelaki itu berada. Dengan cepat Jevan menariknya menjauh dari Alghaf.
Lantas Jevan menarik Alghaf ke belakangnya untuk melindungi sahabatnya itu.

"ANJING LO, LO NGAPAIN SAHABAT GUE HAH!?." Teriak Jevan.

Jevan langsung saja memukul pipi laki-laki itu sampai dia terjungkur jatuh.

"Lo ngomong apa sih?!." Ujarnya seraya mengusap darah dari bibirnya.

"NGOMONG APA?, LO NGAPAIN DEKETIN SAHABAT GUE?. LO PIKIR DIA HOMO APA?. DIA MASIH NORMAL ANJING." Ujar Jevan.

Dia terkekeh seraya berdiri. "Siapa suruh dia cantik." Ujarnya lagi.

Alghaf menghela napas gusar, dia jengah dengan orang sinting kayak gini. "Lo anak mana sih?, perasaan gue kagak pernah lihat lo disini." Ujar Alghaf sesantai mungkin.

"Kenalin gu.."

"Permisi." Ujar seorang lelaki dengan pakaian rumah sakit, dia bagian belakang bajunya bertuliskan rumah sakit Jiwa pelita jaya.

"Maaf, ini pasien kami yang kabur beberapa jam yang lalu." Dia langsung menangkap lelaki gila itu.

"Pak, kok dia bisa masuk ke sekolah ini?." Tanya Jevan.

"Maaf, dia emang suka memanipulasi orang-orang."

"Dijaga baik-baik orang gila kayak gitu."

Lelaki itu mengangguk seraya membawah lelaki lain keluar kantin, dimana luar kanrin sangatlah ramai akan siswa dan siswi.

"Lo baik-baik aja kan?." Tanya Jevan pada Alghaf.

"Gue okey. Masih shock aja, tampan gini di bilang cantik." Ujar Alghaf. Mengusap kepala Alghaf.

"Lo tu dah gue anggap adik sendiri, kalo lo kenapa-napa gue ngerasa gak becus jadi abang." Jevan merangkul bahu Alghaf. "Yok masuk kelas."

***

"Kalian tadi kenapa?, di kantin rame-rame terus di ruang kepala sekolah juga." Ujar Bayu dan di angguki oleh Wildan. Dua curut nan kepo ini sekarang duduk berhadapan dengan Alghaf dan Jevan.

"Dih kepo bener jadi makhluk tuhan." Celutuk Jevan.

Dua lelaki itu mendengus tak suka pada Jevan lantas mereka memandang Alghaf. Aura dingin yang di pancarkan oleh Alghaf membuat dua curut 01z itu menelan susah salivanya.

"Napa?." Tanya Alghaf.

Bayu menggarung kepalanya. "Hmm."

Alghaf memandang keduanya seraya tersenyum. Dia mendekat kearah dua kecoak 01z itu, Alghaf mulai menceritakan semuanya. Bahkan bukan cuman Bayu dan Wildan saja yang mendengarkan cerita Alghaf. Mahesa, Saykal, Chandra, Juna, Gibran, Madava,
Aiden, mendengar cerita Alghaf.

The Crazy People/01L (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang