Hai Hai...
Aku mau ucapin banyak terimakasih buat kalian yang udah baca cerita ini.
Ini cerita pertamaku dan semoga cerita ini feel-nya sampai ke kalian.
Oh iya aku juga mau bilang kalau cerita ini hanya fiktif" murni karangan aku. Dari segi cerita dan lain-lainnya ngga ada sangkut pautnya dengan idol.
Siapa tau pas kalian baca ini terus bilang "kok gini?" "Kok gitu?"
Hehe jadi enjoy aja yah :)
Selamat membaca 🤗
🍒🍒🍒
Gadis cantik itu terlihat mengerjapkan matanya beberapa kali. Mencoba menahan untuk tidak jatuh tertidur saat menuliskan beberapa baris lirik pada layar komputernya yang masih menyala. Gadis itu masih mengantuk setelah ia hanya tidur selama tiga jam lamanya selama penerbangannya dari Bangkok.
Dua minggu sebelumnya gadis itu telah menandatangani kontrak untuk kolaborasi bersama dengan produser big hit yang juga sekaligus terkenal sebagai member boy group BTS. Ini memang bukan kolaborasi pertamannya, dan gadis itu terlihat sangat bersemangat.
Sejak satu tahun yang lalu gadis bernama lengkap Lee Ji Eun itu memang memiliki keinginan untuk membuat kolaborasi lagunya dengan seorang penyanyi atau idol yang cocok dengan konsep lagunya. Namun, Sayangnya beberapa waktu karena aktivitasnya yang sangat padat dan juga merasa belum mendapatkan seseorang yang cocok, Jadi ia belum mewujudkan keinginannya itu.
Dan setelah kesibukannya sudah tidak sepadat sebelumnya, seorang produser kenalannya merekomendasikan seseorang padanya. Dan dialah Suga BTS. Seorang pria yang tentunya dikenal oleh gadis itu.
Beberapa kali berada di panggung yang sama di acara ajang penghargaan membuatnya sangat hafal dengan pria itu. Jieun juga sering mendengarkan lagu-lagu Bangtan melalui YouTube. Dan menurutnya semua lagu-lagu yang mereka bawakan sangat bagus dan enak untuk didengarkan. Selain itu pesan yang disampaikan dari lagu-lagu mereka selalu sampai di hati pendengarnya.
"Lee ji eun-ssi?"
Jieun sontak menoleh menatap pria yang sialnya baru ia ingat berada satu ruangan dengannya di dalam studionya itu. Pria itu menatap jieun dengan wajah datarnya. Sepertinya pria itu sangat paham bahwa jieun sedang tidak berkonsentrasi dengan apa yang gadis itu kerjakan. Terlihat dari beberapa kali ekor matanya mendapati wanita itu sedang menguap.
"Aah --- maaf suga-ssi" Jieun menatap pria itu dengan wajah menyesalnya. Membuat sudut bibir pria itu melengkung tipis membentuk segaris senyum tipis.
"Kau terlihat lelah sekali" katanya.
Jieun menghela nafasnya kemudian mengangguk "Aku baru kembali dari Bangkok dan hanya mendapatkan tidur selama tiga jam"
Suga mengangguk seraya matanya kembali menatap layar komputer di hadapannya.
"Bagaimana jika dilanjutkan nanti saja. Kau bisa istirahat dulu" katanya yang sontak dibalas gelengan kecil oleh jieun.
"Tidak. Aku baik-baik saja" balasnya "Aku hanya perlu minum coffee agar tidak mengantuk lagi"
"Kau yakin?" Jieun mengangguk sebelum kakinya melangkah menuju lemari pendingin yang terletak di sudut ruangan studionya.
"Kau ingi coffee atau coke?" Tanya jieun membuat Suga menoleh kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG IDOL
Fanfiction"Ji, berjanjilah padaku bahwa sesulit apapun situasi yang akan kita hadapi kedepannya, kau tidak akan melepaskan tanganku" Jieun mengangguk pelan dengan senyum membingkai wajah cantiknya. "Aku tidak akan melepaskannya. Aku akan terus disisimu apapun...