₹Author POV₹
"Itu hanya dongeng Steve, tidak ada yang namanya mesin waktu"
Sudah 5 tahun berlalu dari kejadian blip.
Kawanmu itu akhirnya bisa menemukanmu di saat kau lengah.
Pertahananmu di hack oleh teman yang dibawanya, Natasha Romanoff, Scott Lang, dan Rocket dalam bentuk hologram.
"Itu penuh resiko", lanjutmu dari dalam kamarmu.
Beberapa saat sebelum mereka sampai di depan kamarmu sempat ditahan dua humanoidmu.
Tapi tidak berhasil.
Steve Rogers yang palingbterkejut saat bertemu 2 humanoidmu.
Karena dia tahu kedua sosok itu mirip dengan 2 adikmu yang tiada.
Fotonya pernah kau tunjukan padanya.
"Ini ide Scotty kan?", katamu.
"Yah, aku terjebak di dunia paling kecil molekulnya yang kupikir hanya 5 jam dan ternyata 5 tahun setelah aku berhasil keluar dari sana", jelas Scott. "And doctor Hank family gone"
"[Y/n] is not just you lost someone", Natasha buka suara. "Everyone..."
"Alright kid", Rocket buka suara. "Aku awalnya juga menganggap ini gila tapi aku yakin kita semua bisa mengembalikan mereka, aku tahu kau bisa membuat mesin waktu ini...secara kau gila", Rocket memelankan suara di akhir kalimat.
"I hear that racoon!", serumu.
Kau masih bertahan di dalam kamarmu selama ini.
Dengan tanpa gravitasi.
Meski sesekali kau menapakkan kaki dan membiasakan dengan gravitasi agar sendimu tidak kaku.
Steve meminta yang lain menunggunya di bawah.
Dia ingin bicara berdua denganmu.
"[Y/n]", Steve kali ini berusaha membujukmu. "You feel guilty?"
"Why you stay here Steve?"
"Just answer my question"
Kau memilih diam tidak menjawab.
"Bucky tidak akan suka melihatmu begini, dia akan sedih jika melihatmu begini terus [y/n]"
"Apa yang kau tahu?", pertanyaan bodohmu meluncur begitu saja.
Tentu saja Steve tahu banyak tentang sahabat seperjuangannya itu.
"You know is a dumb question right?"
Tebakan Steve benar, kau di dalam hanya tertawa kecil.
"We should try", katanya. "Tapi jika kau tidak mau ikut tidak apa [y/n], kami tidak akan memaksa"
Kau menyandarkan punggungmu di kursi gamingmu.
Menutup wajahmu menahan semua perasan yang kacau menyerangmu.
"Leave me alone", katamu. "I will think that"
"I knew it", ucap lembut Steve. "Kalau kau berubah pikiran, hubungi saja aku biar kujemput"
"I will..."
"We wil wait you"
"Steve wait"
Steve berhenti ketika akan bergabung di bawah.
"Aku cuma mau bilang ini beresiko, bisa saja nantinya tidak sesuai harapan dan dapat mengubah masa kini atau masa depan nantinya dan...kita akan kalah lagi", katamu. "Tapi aku yakin...kita bisa"