8;; Supermarket

320 84 31
                                    

[Seulgi's POV]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Seulgi's POV]

Semua orang tidur. Tapi aku tidak bisa tidur. Aku masih cemas dan merasa was-was dalam keadaan seperti ini. Semua orang juga khawatir memikirkan hari demi hari yang kami lewati di dunia yang entah apakah di luar Seoul juga baik-baik saja atau tidak. Karena kami tidak menemukan dan mendengar kabar apa-apa. Entah ke mana polisi, tentara dan pemerintah yang seharusnya mengirimkan bala bantuan atau mencari cara memperbaiki masalah ini.

 Entah ke mana polisi, tentara dan pemerintah yang seharusnya mengirimkan bala bantuan atau mencari cara memperbaiki masalah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini aku ada di dalam supermarket. Walau ada banyak makanan dan minuman, tapi tidak membuat ku nafsu. Rasanya tenggorokan ku sakit hanya untuk menelan saja. Setiap hari aku merindukan ayah, ibu, dan kakakku. Bagaimana kabar mereka? Apakah mereka baik-baik saja di luar Seoul? Karena aku sudah lama tinggal berpisah dengan kedua orang tua ku. Ayah dan Ibu tinggal di Incheon, kakak ku tinggal di Daegu, dan aku sendiri memilih ke Seoul. Aku mencari pekerjaan untuk mengubah nasib keluarga dan keluar dari kemiskinan.

Aku bukan dari keluarga kaya. Hidup kami pas-pasan. Hanya makan dengan nasi dan telur dadar satu di bagi empat saja sudah sangat bersyukur. Karena kami miskin, kakak ku sampai tidak melanjutkan pendidikannya dan memilih bekerja paruh waktu untuk membuatku melanjutkan pendidikan. Berkat kakak laki-laki ku, aku bisa mendapatkan kualifikasi yang bagus sehingga bisa bekerja di perusahaan sebagai pekerja tetap dengan gaji yang lumayan dan bisa membelikan rumah untuk orang tua ku di Incheon. Jika dipikirkan sekarang, semua usahaku juga tak sia-sia, makanya aku merasa sedih dan takut jika segala usaha yang ku perjuangkan untuk membuat orang tua dan kakak bahagia malah berakhir seperti ini.

Cukup dengan hidupku yang tidak sama seperti yang lain. Ketika teman-temanku bersenang-senang untuk pergi ke mall, berbelanja, nongkrong di cafe dan memesan makanan yang diinginkan, aku tidak bisa. Ketika teman-temanku bisa membeli ponsel terbaru, aksesories mahal, pakaian bagus, atau album kpop untuk dipamerkan, aku tidak bisa. Ketika teman-temanku bisa merayakan ulang tahun, mentraktir semua orang, dan memberikan teman atau pacar mereka sebuah hadiah, aku tidak bisa.

Tak jarang aku hanya diam, menjauh sehingga di cap introvert dan tidak mau bergaul. Sebenarnya aku tidak dikucilkan, tapi akulah yang mengucilkan diri. Aku hanya melakukan hal-hal yang bisa ku lakukan sendirian; membaca, menulis, mendengarkan musik, belajar, dan sebagainya. Akan lebih baik aku tidak memiliki teman daripada aku tidak bisa memberikan apa-apa pada mereka. Itulah pikirku dulu.

Life Goes On [삶은 계속된다]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang