CHAPTER 7 BRUTAL

20K 380 5
                                    

Silahkan vote dan spam komen. Kalian Spam Author semakin semangat revisi
Selamat membaca 2500 kata.

*****

Flashback.

"Kau tidak membalas ciumanku? Sudah aku katakan, lakukan pekerjaan dengan baik, bonekaku. Lakukan seperti yang aku katakan." Arthur mencekram dagu Valerie, kembali ia lumat bibir Valerie dengan brutal.

Valerie tidak punya pilihan selain membalas ciuman Arthur. Valerie tidak bisa melawan, Arthur menarik tubuhnya merapatkan tubuh mereka. Arthur begitu tinggi sampai Valerie harus berjinjit.

Tangan Arthur mencengkeram bokong Valerie dan mengangkatnya. Valerie, hanya dapat menutup matanya rapat- rapat, dengan terpaksa melingkarkan kakinya di pinggang Arthur. Tangannya yang awalnya tidak mau menyentuh Arthur, justru kini mengkhianatinya. Mencekram kuat lengan kekar Arthur, ia takut Arthur akan menghempaskkannya.

"Kau bahkan menikmatinya, Baby," bisik Arthur di depan wajah Valerie, pipi Valerie terlihat merah seperti cery. Matanya sayu, bibir kecil miliknya juga membengkak dengan sedikit sobekan.

Valerie merasa gugup dan malu. Dia menolak ketika Arthur ingin menciumnya, memalingkan wajah sampai Arthur hanya dapat mencium pipinya.

"Sebentar lagi, aku akan mengajarimu sesuatu yang akan membuatmu berteriak dengan senang hati, aku yakin setelah ini kau akan terus menginkannya," ucap Arthur drngan suara serak, napasnya berubah berat. Membawa tubuh Valerie menaiki tangga menuju kamar utama, sangat ingin melihat semua yang tersembunyi di balik tubuh kecil Valerie.

Jika Valerie pikir Arthur akan menempatkan tubuhnya dengan lembut, seperti benda yang akan pecah jika dibanting. Hal itu sangat tidak mungkin! Arthur melemparkan tubuh Valerie dengan kasar ke atas ranjang.

"Arthur! Tidak, tidak,tidak jangan sekarang," tolak Valerie. Ia mencoba bangkit, meski gagal karena Arthur kini berada di atasnya. Bahkan kekuatan Valerie tidak akan cukup untuk mendorong tubuh yang berat yang menindih mengecup basah celuk lehernya.

"Baby, aku tidak ingin mendengar penolakan darimu. Kau hanya perlu menikmati dan menghela nafas namaku jika perlu." Arthur mencium bibir Valerie lagi sejenak dan membawa tangan Valerie ke atas kepalanya, Arthur mengikat tangan Valerie dengan dasinya.

Suara kain robek terdengar lagi. Arthur yang melakukannya. Dia merobek baju yang dipakai Valerie sejak sore tadi. Jika dia mencoba menjinakkan keinginannya kali ini, dia tidak bisa. Arthur juga melakukan hal yang sama pada bra merah Valerie dan membuangnya seperti benda tak berguna.

Arthur langsung mencicipi setiap inci tubuh Valerie, mengecup basah permukaan tubuhnya semua yang ada pada tubuh Valerie sangat sesuai dengan fantasi Arthur selama ini.

"Aku suka segalanya tentangmu." Arthur mencium singkat bibir Valerie yang terbuka, membuka kedua kaki Valerie dengan paksa. Tanpa pemanasan, Arthur mencoba untuk masuk dengan paksa. Padahal hal ini pertam kali bagi Valerie yang hanya mengingit kencang bibirnya.

Bulir- bulir bening mengalir membasahi kedua pulupuk mata Valerie, ia tahan sekuat- kuatnya untuk tidak berteriak. Rasanya begitu menyakitkan, sangat sakit. Sensasi panas, perih tidak dapat Valerie utarakan, milik Arthur yang begitu besar dan panjang mencoba menerobos masuk dengan kasar berulang kali.

Valerie memalingkan wajahnya, tidak pernah membayangkan akan sesakit ini dipaksa bercinta oleh orang asing yang mengikatnya pada kontrak konyol.

Arthur mengerenyit, sedikit terkejut lalu menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh pada tubuh Valerie. "Apa hal ini pertama kalinya baginya, bukan?" Arthur bertanya pada dirinya sendiri sebelum memastikannya ketika dia melihat wajah Valerie, yang sudah menateskan air mata dengan wajah yang memerah padam.

𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐌𝐘 𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍, 𝐁𝐈𝐋𝐋𝐈𝐎𝐍𝐀𝐈𝐑𝐄 ( 𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓 ) RepostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang