51. VIRULEN

155 20 17
                                    

[51. Dia cemburu?]

Lista melangkah ragu masuk ke dalam kantin seraya membawa sebuah kantung plastik berwarna hitam yang ia jinjing di tangannya. Kehidupannya telah berubah drastis semenjak satu tahun ke belakang, dan sekarang banyak anak Cakrawala yang menatapnya jijik.

Gadis itu mencoba mengabaikan tatapan orang-orang yang tidak suka dengan kehadirannya, semenjak kejadian mengerikan itu terjadi Lista jadi banyak di jauhi dan di benci. Sekarang gadis itu juga menjadi sedikit pendiam dan jarang bicara, dia tidak punya teman sama sekali karena tidak ada salah satu siswi yang mau menemani dirinya.

Bahkan Clarin pun sama menjauhinya.

Lista duduk di paling pojok dimana meja tersebut tempat biasa ia duduk, gadis itu menyimpan kantung kresek tersebut di atas meja lalu ia membukakan satu bungkus nasi dan air mineral dari dalam sana.

Ia menatap nasi sisa kemarin yang ia punya, sebenarnya nasi tersebut sudah tak layak dimakan akan tetapi Lista tidak memiliki pilihan lain. Saat ini perutnya lapar sedangkan ia tidak mempunyai uang untuk membeli makanan di kantin yang harganya memang cukup terbilang sangat mahal.

Gadis itu mulai memakan makanan yang ada.

Kedatangan Elin dan tiga cowok yang memakai jaket di belakangnya bertuliskan Veronika langsung membuat suasana mencekam mereka menjauhi geng Veronika itu karena takut dengan Elin.

"Gue bau tahu makanan orang miskin kayak gini," Elin mendekati Lista seraya menatap nasi yang akan Lista makan dengan sorotan sedikit jijik. "Iwwww buruk kayak makanan ayam,"

Lista menatap Elin dengan bola mata yang sudah tergenangi cairan, mendengar cemoohan Elin barusan.

"Ayam kampung juga gak makan yang ginian," celetuk Aksa ikut tertawa.

Alvin hanya diam ia tidak mengerti apa yang di katakan Aksa dan Elin yang jelas keduanya pasti akan melakukan aksi perundungan pada cewek pengkhianat itu. Sementara Kala hanya diam dengan tatapan datarnya membiarkan Elin dan Aksa melangsungkan aksi.

Elin mengunyah permen karetnya sembari menyeringai menatap Lista remeh. "Gak mampu beli makanan layak ya? Kasian banget hidupnya susah,"

Elin menyeret ujung kertas nasi pembungkus dengan jijik lalu menariknya ke sisi meja. Lista berusaha menahan makanan yang berharga bagi dirinya.

"Elin jangan gue masih lapar," ucap Lista dengan bibir yang bergetar.

"Yah tumpah gimana dong? Maaf ya Lista soalnya gue alergi liat nasi basi menjijikan kayak gitu," Elin pura-pura merasa bersalah dan menepuk kedua tangannya seperti sedang membersihkan kotoran.

Lista hanya menatap nasi yang ia punya untuk mengisi perutnya yang keroncongan sejak tadi dengan tatapan sendu, sekarang tidak ada yang bisa ia makan karena satu-satunya makanan yang ia punya berakhir tragis.

Gadis itu berjongkok untuk memunguti makanan yang telah terjatuh tersebut. Tapi makanannya keburu Elin injak-injak tepat di depan Lista yang sedang memunguti nasinya.

Tawa semua orang pecah melihat kemalangan yang di alami oleh Lista. Elin tersenyum penuh kemenangan karena ia berhasil mempermalukan Lista di depan semua orang.

"Kasian banget lo Lis,"

"Orang gak punya kayak lo emang hidupnya sesusah itu ya sampai mungutin nasi basi,"  Aksa menahan tawanya ketika melihat ekspresi Lista yang terluka karena hinaan yang ia lontarkan. Ujung sepatu Aksa  menendang kaki Lista.

VIRULEN (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang