Otome Boys Love ~[Find Your Mate]~ Chapter 3
.
.
.
.
.
***
Mario terbangun. Setelah para pelayan yang menjaga melihat Mario membuka matanya, salah satu dari mereka bergegas keluar dari kamar sambil meneriakkan sesuatu.
Dalam masa tidak sadar, Mario—yang sekarang sudah menjadi Rinus telah mendapatkan informasi mengenai dunia ini tanpa sisa. Rinus tetap terdiam saat para pelayan memanggil namanya, ia juga masih tetap diam saat sosok seperti Ibu dan Ayah masuk ke dalam kamar dengan raut wajah cemas, ia juga masih diam saat melihat anak kecil memanjat ke atas tempat tidur berusaha untuk melihat keadaannya.
Saat dokter menyentuh tubuh Rinus—bertujuan untuk memeriksa keadaan, Rinus masih tidak bergeming. Bagian diri 'Mario' masih syok dengan apa yang barusan ia dapatkan dalam tidurnya. Banyak hal tidak menyenangkan yang ia ketahui. Sangat banyak.
Terutama tentang sistem dunia ini yang berbeda dengan dunia sebelumnya. Di dunia ini, manusia dibagi menjadi 3. Yaitu alpha, beta, dan omega. Aturan, kelas sosial dan perkembangan manusia sangat bergantung kepada 3 hal ini. Ini disebut dengan aturan sub gender, aturan rumit yang menjadi keunikan dari dunia baru yang ia tempati.
Kabar buruknya, Rinus. Putra sulung dari keluarga Farenheir merupakan seorang omega.
Informasi lain yang Rinus dapat, dunia yang sekarang ia masuki adalah game Otome bl berbasis visual novel yang dimainkan oleh Hana—pacar Damian—ketika berkunjung ke kosan. Setiap kali Hana berkunjung, gadis itu akan bercerita tanpa henti tentang hobi yang digemarinya termasuk bl. Ia bahkan membaca komik bl menggunakan laptop secara terang-terangan. Tepat hari sabtu, sabtu sebelum hari senin dimana Mario mati dibegal, Hana berkunjung ke kos, tapi saat di kos pacarnya Damian sama sekali tidak diacuhkan, Hana sangat fokus ke dalam game yang ia mainkan. Ah ngomong-ngomong Mario sudah terbiasa menjadi obat nyamuk jadi dia sama sekali tidak masalah dengan mereka yang pacaran di kamar kos, asalkan tidak sampai ke tahap delapan belas ke atas. Saat ditanyai game apa yang dimainkan, Gadis itu langsung heboh dan malah memaksa Mario dan Damian untuk memainkannya. Dikarenakan Hana memaksa pada akhirnya Mario dan Damian malah memainkan game itu sampai tamat di semua ending.
Dan saat ini, Mario yang sudah mati telah bertrasnmigrasi ke dalam tubuh salah satu tokoh figuran, yaitu Rinus Farenheir yang merupakan sahabat dekat mc dalam game. Sebenarnya Rinus bersyukur dia tidak menjadi tokoh utama, yang jadi masalah hanyalah disini Rinus adalah seorang omega. Saat bermain game, bahasan sistem ABO sudah beberapa kali ia dan Damian komentari tentang betapa anehnya sistem tersebut. Omega pria bisa hamil, heat, feromon, mating, dan hal mengerikan lainnya. Apalagi gamenya memiliki rating delapan belas ke atas, jadi mereka terpaksa harus melihat banyak adegan tidak senonoh dengan teriakan histeris Hana menjadi latar belakang.
Rinus Farenheir sendiri adalah anak sulung dari Marquis Farenheir, seorang omega laki-laki yang tentunya, masih perawan. Di dalam game, Rinus adalah seorang pribadi yang lugas dan tegas. Berbanding terbalik dengan wajah manisnya, Rinus memiliki sifat yang agak kurang ajar, mulutnya tidak bisa di rem. Sering kali percakapannya dengan mc, Rinus akan terus-terusan memarahi dan memberi nasihat ke mc dengan cara yang sama sekali tidak mulia. Rinus bahkan pernah adu mulut dengan salah satu harem karena harem tidak tahan dengan sifat Rinus yang kejam walaupun tujuan Rinus sebenarnya baik. Tapi walaupun seperti itu Rinus masihlah pribadi yang baik, walaupun tata kramanya terlihat buruk namun bagi orang-orang terdekat sosok Rinus adalah sosok yang sangat berarti.
"Keadaan tuan muda sudah lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Tuan muda hanya perlu beristirahat sampai keadannya benar-benar pulih."
Lamunan Rinus terpecah saat mendengar dokter mengeluarkan suaranya. Reiff langsung memeluk putra sulungnya erat diikuti istrinya yang membelai kepala Rinus dengan lembut. "Syukurlahlah Rinus. Ayah sangat khawatir." Aroma menenangkan memenuhi ruangan. Para pelayan yang masih berada di dalam kamar langsung pamit keluar dari sana, mengetahui pesan tersirat yang dilakukan oleh Marquis.
Rinus merasa canggung, ia tidak membalas pelukan Ayah dan Ibunya, hanya berdiam diri dengan kaku, namun ia tidak bisa menyanggah bahwa aroma sang Ayah membuatnya merasa rileks. Setelah beberapa saat kedua orang tuanya pun melepaskan pelukan. Rinus ingin bernafas lega namun tidak jadi karena ia diterjang oleh 3 anak yang terlihat lebih muda darinya. Iya, 3 anak itu adalah adik Rinus. Fierce, anak kedua, Agatha anak ketiga, dan Raegan, anak keempat. Mereka memeluk Rinus dengan sangat erat terutama Raegan, ia sudah masuk tahap mencekik daripada memeluk.
"Ugh—lepas," rintih Rinus. Ketiga adiknya akhirnya melepas pelukan yang menyesakkan itu. Tapi sepertinya si kecil, Raegan enggan beranjak dari pangkuan kakaknya.
Ibu—Cattleya membelai pipi Rinus, wajahnya terlihat sangat lelah tapi ia tersenyum lega. Aroma manis dan menenangkan sampai ke indra penciuman, Rinus kembali merasa nyaman, ia memejamkan mata menikmati belaian Ibunya yang penuh kasih.
Ah ... jadi ini yang dinamakan scenting.
Scenting biasanya dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada target melalui aroma. Hal ini termasuk sesuatu intim jadi hanya anggota keluarga atau orang terdekat yang boleh melakukannya.
Dan Cattleya sekarang sedang menenangkan putra sulungnya yang baru saja bangun dari koma. Insting keibuan.
"Tidak perlu bicara apa-apa, istirahatlah Rinus. Kesehatanmu lebih penting dari apapun." Cattleya berbisik halus. Ia berdiam sejenak sebelum menarik dirinya dari si anak sulung. Wajahnya terlihat lebih cerah sekarang. "Ibu dan Ayah akan pergi, Kina akan menjagamu untuk kedepannya." Cattleya pun menutup pintu bersama dengan Reiff, menyisakan Rinus dan ketiga adiknya di dalam kamar.
Creak
Si pelayan Kina sudah berada di tempat. Tapi ia hanya berdiri di samping pintu dengan patuh, tampak memberikan ruang untuk keempat saudara.
"Kakak! Syukurlah kakak tidak mati, aku takut sekali ... huhu ...." Agatha, gadis kecil itu bergumul di kasur sambil memeluk kaki Rinus dengan protektif.
Sekarang giliran si kecil Raegan, ia membalik posisinya menjadi berhadapan dengan kakaknya. "Darahnya ada banyak! Banyak sekali sampai baju kakak merah semua! Darahnya tidak akan keluar lagi 'kan?" anak itu berceloteh dengan suara nyaring, tangannya ia gunakan untuk meremas pipi kakaknya.
Rinus melepaskan tangan Raegan dari pipinya, ia tersenyum meyakinkan, "sekarang darahnya sudah tidak ada lagi kok, 'kan dokter tadi bilang kalau kakak hanya perlu istirahat." Rinus sebenarnya ragu apakah ini adalah reaksi yang tepat. Tapi melihat tidak ada tanda keanehan berarti masih aman.
Dua adik kakak, Raegan dan Agatha saling tatap sebelum keduanya menghempaskan diri samping kakak mereka, tentu saja dengan masing-masing memeluk kedua sisi. "aku mau tidur dengan kakak malam ini!" Agatha memulai. "aku juga!" Raegan menyahut.
Fierce yang sedari tadi menonton akhirnya mulai berbicara, "hei kalian, kakak masih perlu istirahat. Biarkan kakak sendiri malam ini, kalian cuma membuat sesak." Fierce memarahi adik-adiknya tapi hanya dibalas dengan tatapan memusuhi oleh keduanya.
Rinus menatap kekacauan yang ditimbulkan ketiga anak yang lebih muda darinya dengan wajah tertekan. Walaupun ia tau Rinus yang asli sangat akrab dengan adiknya, tapi ia yang sekarang masih berusaha untuk beradaptasi. Tidak ingin membuat kepalanya lebih pening Rinus pun angkat bicara, "apa yang Fierce katakan benar. Sebenarnya kakak masih sedikit lemas jadi bisakah kalian biarkan kakak sendiri terlebih dahulu?"
Agatha dan Raegan merajuk, wajah mereka benar-benar mirip seperti anak anjing yang minta dikasihani, belum sempat keduanya protes Fierce menyahut, "nah apa kubilang? Ayo beri waktu untuk Kak Rinus beristirahat." Fierce tanpa ampun menyerert kedua adiknya. Sprei tempat tidur sampai kusut karena ditarik oleh kedua anak kecil itu, mereka tidak rela keluar dari kamar. Saat Fierce hendak menutup pintu Rinus memanggil.
"Tolong jangan beritahu Ayah dan Ibu."
Fierce menatap Rinus sejenak sebelum mengangguk, "tentu, selamat beristirahat kak."
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Otome Boys Love~[Find Your Mate]~
Fantasy[Fantasy Historical Omegaverse / BL] Mario bertransmigrasi ke dalam otome game buatan developer abal-abal yang menceritakan plot pasaran dimana sang tokoh utama bernama Kevin disuruh untuk memilih salah satu rute dari para harem. Namun, walau alur c...