chapter six, sunghoon is sulking

1.6K 192 15
                                    

Jay kembali menutup pintu rumah, menguncinya kembali lalu kembali masuk ke mobil. Sunghoon tentu saja belum pulang ke rumah, ia tak memegang kunci.

Mobil mewahnya melaju cepat menuju sekolah Sunghoon, entahlah Sunghoon berada di mana tapi Jay memilih sekolah sebagai pilihan pertama.

15 menit sampai—karena Jay-nya ngebut:) Jay segera masuk ke sekolah dimana Sunghoon belajar dan mulai melangkahkan kakinya menuju kelas Sunghoon, atau kalau orang yang dicari tidak ada, ia akan mencari ke ruang guru.

"Kak"

Baru 2 langkah, ada seseorang yang menepuk pundak Jay. Jay menoleh, oh itu siswa yang kemarin membuat Jay tahu bahwa Sunghoon berkata bahwa ia adalah pacarnya.

"Cari pacarnya ya kak?"

Alis Jay mengkerut untuk kesekian kalinya, pacar?

"Sunghoon, kak"

Jay mengangguk dan menggeleng. Mengangguk untuk membenarkan bahwa ia mencari Sunghoon, tetapi menggeleng untuk menyalahkan (eh apa si kata katanya) bahwa Sunghoon pacarnya.

"Tadi aku liat udah pulang pake taxi kak, kakak ga ngejemput? Terus Sunghoonnya ga nelpon kakak atau gimana gitu?"

Tak ada waktu untuk menjelaskan bahwa Sunghoon BUKAN pacarnya, Jay segera melangkah menuju mobilnya lagi sembari menelpon Sunghoon. Benar juga, kenapa tidak dipikirkan dari tadi?

Sialnya berapa kalipun Jay menelpon Sunghoon, tetap tidak dijawab. Kenapa? Yah karena handphone milik Sunghoon mati, habis baterai.

Jay membanting setir menuju cafe, ayah Sunghoon pernah bilang bahwa Sunghoon punya teman yang orang tuanya memiliki cafe, Sunghoon sering mampir kesana.

Masalahnya, Jay tidak tahu nama cafe tersebut. Ia harus mengunjungi setiap cafe di sekitar sini sedangkan matahari sudah bersembunyi sempurna, malam telah tiba.

Satu, dua, tiga cafe sudah Jay kunjungi, hasilnya nihil, batang hidung Sunghoon tidak terlihat di ketiga cafe yang Jay kunjungi. Bahkan Jay sudah menanyakan pada pelayan-pelayan di ketiga cafe tersebut apakah mereka melihat anak sekolahan yang memakai seragam dan menyebutkan ciri ciri Sunghoon, jawaban yang didapatkan hanya gelengan dan permintaan maaf.

Hingga Jay memasuki CONNECTION CAFE. Di cafe-cafe sebelumnya, Jay harus melihat seisi cafe terlebih dahulu. Sedangkan di cafe ini, sedetik ia menginjakkan kakinya di tempat itu, ada seseorang yang berteriak heboh.

"KAK-KAK.. KAKAK BABYSITTER SUNGHOON!!!"

Oke mungkin Jay lebih memilih dipanggil pacar Sunghoon daripada "kakak babysitter Sunghoon". Tapi itu tidak bisa dipermasalahkan sekarang, ini kabar baik.

Jay mengangguk tegas, hendak menanyakan keberadaan Sunghoon.

"TADI SUNGHOON KESINI KAK, TAPI NGGA TERLALU LAMA SOALNYA LANGSUNG PULANGG" Euijoo lebih dulu memotong kalimat Jay, yang langsung menarik perhatian orang.

"DIA PULANG JALAN KAKI KAK SOALNYA UANGNYA HABIS MAU NGEHUBUNGI KAKAK HPNYA MATI"

Jay menyuruh Euijoo untuk mengecilkan suara, orang-orang melihat mereka berdua, beberapa mengatakan hal buruk pada Jay karena berdasarkan yang mereka dengar, Jay seperti meninggalkan Sunghoon.

"Iya iya, tolong jangan berisik, sekarang Sunghoon dimana?"

"Kak ga dengar ya kata aku? Udah pulang jalan kaki" sekarang Euijoo sudah berkata normal, tidak selantang tadi.

"Ah, dari tadi? Atau..."

"Dari tadi kak, kakak langsung aja nyusul gih takutnya Sunghoon ngambek. Kan Sunghoon kalau ngambek repot"

"Babysitter" | JayhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang