---+---
Sesuai dengan omongannya, setelah sarapan Navya pulang ke rumah. Dia ada jadwal kuliah siang nanti yang sebenarnya diampu oleh Davis. Entah bagaimana mata kuliah akan berjalan nanti, kalau enggak pindah jadwal ya pasti ada dosen pengganti.
Ternyata kelas tetap diadakan dengan dosen pengganti. Untung saja dosen yang ini orangnya enak sekali baik itu cara mengajar atau pun saat memberi nilai walau dosen ini masih muda.
"Kalian pasti sudah tahu kabar Pak Davis kan? Sebaiknya kita berdoa bersama agar beliau cepat membaik dan bisa bergabung dengan kita lagi." ucap sang dosen sebelum kelas berakhir.
Saat Navya akan ikut keluar dari kelas, suara dosen membuatnya berhenti karena memanggilnya.
"Navya, sebentar lagi saya akan menjenguk Pak Davis jadi saya minta kamu juga ikut."
"Bapak saja? Tapi kenapa saya?" tanyanya. Dia risih jika harus berdua saja nantinya.
"Bapak dengar kamu ada sangkut paut dengan masalah ini. Dan kita kesana bersama dua dosen lagi serta teman kamu."
"Yolie maksudnya, Pak?" sang dosen mengangguk.
Masih ada sekitar 1 jam lagi sebelum mereka semua berangkat jadi Navya berjalan ke arah kantin dulu untuk mengganjal perut. Untuk makan dia memilih di rumah saja karena dia sudah minta Bi Ina untuk membuatkan lauk dengan daun kemangi. Bucinnya kemangi dia.
Tak lama setelah dia mendudukkan pantatnya, Yolie datang dengan teman sefrekuensinya.
"Entar lo disuruh jenguk Pak Davis juga?" tanya Yolie.
"Iya." jawabnya singkat lalu Yolie berlalu begitu saja.
Dia merasa sedikit tidak adil dengan hidupnya sendiri. Jika dibanding dengan Yolie, dia tidak memiliki teman yang benar-benar teman di kampus dan itu yang kadang membuatnya kesepian serta tak betah lama-lama di kampus. Belum lagi jika Yolie mencari masalah, anak itu akan membawa teman-temannya juga dan bisa dipastikan dia akan merasa terpojokkan.
Sebenarnya ada yang mau berteman dengan dia tapi dia yang tidak mau terbuka. Seperti saat ini ada seorang temannya yang mau bergabung.
"Nav, gue gabung ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kemangi
General Fiction"Oh jadi lo selingkuhan papa gue! Masih berani lo kesini?! Jangan sok peduli dan gue enggak akan pernah memaafkan lo hanya karena lo kesini!" tuduh laki-laki itu. "Pak Davis maksud lo? Tapi gue hanya sekedar mahasiswanya dan sampai kapan pun gue eng...