Chaehyun tidak tau—, maksudnya, benar-benar bingung harus apa sekarang.
Bersama dengan Dayeon saat ini benar-benar terasa canggung. Gadis itu sudah lebih dari dua puluh menit yang lalu tidak mengeluarkan sedikit pun saja suara.
Mereka telah berpindah tempat, sekarang berada di salah-satu restoran terdekat dari tempat semula.
Itu terjadi akibat paksaan Chaehyun, sebelum itu juga dia mengajak Dayeon untuk berganti pakaian dengan yang baru. Kalau tidak, mungkin sudah membeku kedinginan.
Dayeon masih fokus memakan dessert miliknya, menghiraukan tatapan intimidasi Chaehyun.
Merasa tidak tahan dengan suasana, ia lalu berdeham memperbaiki duduknya, “Maaf kalau aku sedikit lancang, tapi kamu bisa bercerita apa saja. Yah, lagipula ini pertemuan pertama dan yang terakhir kali kita bukan?”
Mendengar kalimat dari Chaehyun, Dayeon segera melepas garpu nya kemudian dia tersenyum manis.
“Gokjjong maseyo, joneun gwaenchanayo.”
Chaehyun balas tersenyum miris. Omong kosong, bagaimana mungkin gadis itu baik-baik saja? Mulai dari jidat yang terlihat memerah, dan penjelasan tentang alat bantu dengernya itu yang tidak masuk akal.
Tidak ada teori yang menyatakan bahwa benda itu dapat terbang pergi sendiri.
Kim Dayeon, pembohong.
“Arraseoyo, aku juga tidak memaksa. Kamu berhak diam, itu privasi mu.”
Dayeon mengangguk, “Kamsahamnida.”
“Eung, dan soal tadi aku ingin meminta maaf sekali lagi. Huh, sungguh, aku tidak bermaksud untuk ikut campur hanya saja—,”
“Gwaenchanayo, aku tau maksudmu. Meski begitu tetap saja terimakasih, niat mu baik sekali,” ucap Dayeon kemudian kembali fokus memakan dessert miliknya.
Kalimat itu membuat Chaehyun tertegun, dia tersenyum tipis, “Marry Christmas.”
Dayeon mengerutkan alis, menoleh pada jam dinding, mulutnya kemudian membentuk bulat sempurna. Lalu atensinya kemudian kembali pada Chaehyun, dia tersenyum lembut, “Marry Christmas.”
;
Semenjak berpisah di pertigaan jalan tadi malam dengan Dayeon, Chaehyun bergegas mencari tempat singgah untuk bermalam.
Dan, pada pagi buta begini dia sudah duduk rapi pada halte bus beserta segelas kopi hangat untuk menemaninya.
“Chae!”
Menoleh pada sumber suara, dia mendapati Bahiyyih yang berlari kecil menghampiri.
“Kemana saja! Semua orang sangat khawatir terhadap mu!”
Chaehyun tertawa remeh, “Semua, atau hanya kamu saja?”
Bahiyyih mengusap tenguknya, merinding dengan suara Chaehyun yang terdengar serak.
“Let me guess, pasti kamu habis mengeluarkan air mata sebanyak dua liter bukan?”
“Not in a good mood to joke around,” Chaehyun berjalan mendahului Bahiyyih menuju mobil yang gadis itu kendarai.
“Katakan padaku bahwa tidak ada satupun orang yang tau jejak ku sekarang,” kata Chaehyun saat Bahiyyih sudah masuk, menduduki kursi kemudi.
“Yep! tenang saja. Aku bisa kamu andalkan sepenuhnya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
N(y)00 : Dayeon x Chaehyun
Fanfiction"In the darkness i find you. Wherever you are, my lens will capture the beauty of you," ©avvtea22 ⚠ gxg! ⚠ some issues of lgbtq+ ⚠ 16+ ⚠ do not take it to serious, just FF okay? ⚠ BACA WARNING NYA! written in bahasa baku, a bit of korean and english...