bagian 5

97 16 0
                                    

Dia tidak menyentuh makanannya lagi,  dia masih acuh padanya, ekspresi Utahime tetap sama memasang senyum palsu hanya untuk menguatkan dirinya.

.
.

"Pagi pak, ini berkas yang anda minta" ucap staff kantornya.

"Simpan disana" kata Satoru dengan nada sarkas.

Dia melepas jas kerjanya dan melonggarkan dasi yang hampir mencekik lehernya, Satoru membuka laptop dan menimah laporan pekerjaannya.

*Tok-tok Suara ketukan datang.

"Permisi pak" ucap Nanami sopan.

"Siang ini ada pertemuan klien" katanya memberikan laporan detail miting nanti.

"Terima kasih, tolong siapkan materinya" kata Satoru.

Nanami mengangguk paham lekas pamit undur diri, begitulah keseharian kantor Satoru--sibuk dan padat akan jadwal.

Ketukan datang lagi, dia menyaut pelan.

"Adek bodoh" kata Seitenshi.

Alisnya mengangkat karena suara ledekan khas dari kakaknya memantul di setiap sudut ruangan.

"Makan!! Aku dengar dari ibu, kamu ngga pernah nyentuh sarapan yang istrimu buat, perasaan masakan Utahime enak semua" kata Seitenshi mendebrak meja Satoru dan menyodorkan kotak bekal sarapan untuknya.

"Makan siang nanti, kak Hitsu mengundang kita di resto biasa. Kamu harus datang tanpa penolakan, kalau menolak kakak seret kamu sama bodyguard kakak"

Satoru tidak bisa membantah dan membalas anggukan sebagai gantinya.

"Makan! Kerja nanti. Kamu punya asam lambung, makan gak... mau kakak paksa"

"Engga, makasih. Aku bisa sendiri" kata Satoru memutar bola matanya bosan.

'Kenapa mama bisa tahu kalau aku jarang nyentuh masakan Uta? Apa wanita jalang itu lapor pada mama'

"Kakak tahu isi kepalamu" kata Seitenshi menyipitkan mata curiga pada adiknya.

"Sok tahu, udah sana. Aku mau kerja lagi-"

"MAKAN DULU!! KAMU MAU KAKAK PANGGILIN ORANG BUAT NAHAN KAMU, SUDAH SINI KAKAK SUAPIN" kata Seitenshi kelewat kesal dengan nada cukup keras.

"Iya-iya, Toru makan"

Terpaksa Satoru membuka kotak nasi yang di bawa kakaknya, mengambil sendok lalu menyuapkan satu huapan ke mulutnya. Dia mengunyah menatap kakaknya, Seitenshi memasang seringai puas.

"Fuas?" (Karena mulutnya penuh makanan)

"Ya, aku pantau kamu. Habisin makanannya"

'Ya tuhan'

.
.
.

Utahime hadir di sebuah acara bergengsi milik istri Toji, beliau mengundang istri dan wanita kolega lain untuk mengobrol dan menghabiskan waktu mereka untuk bersenang-senang.

Belum sempat bersenang-senang, Utahime duduk berhadapan dengan Shoko, antara malas dan benci melihat mantan sahabatnya itu. Tapi Utahime berusaha menjadi istri pintar dan tidak mudah terpancing emosi.

Memang kalau di lihat semua barang yang Shoko pakai; semua pemberian suaminya, dari atas sampai bawah. Karena baru-baru ini Utahime mengecek buku tabungan suaminya yang terus menerus berkurang. Dan anehnya Utahime tidak pernah memakainya sedikit pun kecuali kebutuhan rumah.

"Gelangmu cantik sekali, Shoko" kata Yuki memancing kepekaan Shoko.

"Terima kasih, aku baru beli kemarin"

Look at me (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang