✴️32✴️

102 18 0
                                    

₹Reader POV₹

"What was that!?"

Tiba-tiba aku dilempat ke kolam renang karet besar.

Oleh siapa?

Natasha Romanoff and Nebula.

"You need it"

"Your smell like rat"

"Is not that bad isn't it?"

Mereka tidak mendengarkan dan mulai menggosok tubuhku.

Dari rambut semuanya.

Aku tidak masalah karena mereka perempuan.

"Auch! Kau mencabut rambutku Nebula!"

"Sorry, it's stuck"

"Rambutmu kusut, jangan bilang selama 5 tahun kau tidak mandi?"

Ugh! Tepat sasaran!

Aku jadi jorok selama 5 tahun. "Ta-tapi aku tidak seburuk Thor"

"Thor lebih baik darimu", komen Nebula makasih lho.

"Apa kau mau ketemu Bucky nanti dalam keadaan kumal begini?"

"Uhm...no?"

"Who is Bucky?", Nebula belum tahu ya?

"[Y/n] boyfriend"

"Belum...", aku rasa begitu.

"Nebula, bisa tolong nyalakan itu untuk mengganti dan membuang airnya?"

Nebula pergi.

Aku kira dia tidak bisa kena air mengingat tubuhnya yang cyborg itu.

Air yang tadi sangat kotor, aku ternyata sekotor itu.

Air tadi diganti air hangat drngan aroma bunga.

Tubuhku terasa rileks.

"Setelah ini aku akan merapikan rambutmu"

"Thanks Nat, you too Nebula"

"Kami tinggal sebentar, nikmati waktumu"

"Okay, see you there"

Aku ditinggal sendirian.

Aku mengambang melihat langit-langit kamar mandi yang luas ini.

Tidak aku sangka ada tempat begini di gedung yang baru.

Apalagi ini sudah malam.

Kami dalam proses membuat mesin waktu itu.

Rasanya melelahkan tapi aku terus berharap pada proyek besar ini.

Ini memang impian gila tiap ilmuwan di dunia.

Tapi aku bukan ilmuwan?

Maybe?

Apa nanti sekali lagi berhadapan dengan si alien ubi ungu itu?

Aku tidak mau kalau itu.

Aku dengar dia sudah dipenggal kepalanya oleh Thor.

Ada kemungkinan kalau...tidak jangan sampai!

Aku mengulurkan tangan kanan dan kiriku bergantian ke udara, melihat pola cantik di lenganku.

Pola cantik bekas lukaku yang tidak bisa hilang.

Aku seperti Frankenstein saja.

Wajah apa yang akan aku pasang nanti jika ini semua akan berhasil?

"Akan aku pukul wajahnya nanti"

"Siapa yang akan kau pukul wajahnya?"

Aku terkejut hampir tenggelam karena suara seaeorang. "Nat! You surprise me!"

Truly I AmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang