SALENA||26

11 9 2
                                    

BIASAKAN VOTE DAN COMMENT SEBELUM BACA

MAKASIH SAYANG KU

***

Salena and the geng yang sibuk maraton drakor yang tak membuat mereka bosan, di depan layar lebar seakan sedang nonton bioskop membuat mereka nyaman tanpa harus keluar dari kamar, Kali ini mereka menonton film yang berbau zombie, yah ini sih atas permintaan Lisda ingin menonton nya, mau tak mau mereka harus menuruti nya. Salena yang biasa aja dengan alur film nya sedangkan Clara yang sedikit gelisah tetapi berusaha kuat, agar tidak mendapatkan ledekan dari kedua sahabatnya, meskipun Clara setahun lebih tua dari mereka tapi persahabatan mereka sangat kuat meskipun awal pertemuan mereka di awali dengan pertengkaran tapi berakhir perdamaian.....

"Lari lo bego!" omel Lisda yang fokus menonton, seakan-akan mengomel dengan orang yang berada di layar.

"Ribut amat sih lo!!" balas Clara memukul pundak nya.

"Kesel gua liat nih orang, di saat genting masih bisa-bisa nya santai," omel kesel Lisda.

"Nama nya juga film Lis! astaga," balas Clara menggeleng kan kepala nya heran.

"Jangan fokus kali woi, ntar zombie keluar dari layar baru tau," ledek Salena dengan sedikit nada ketawa.

"Gila lo Sal! yakali bisa secara efektif dia bisa keluar," timpal Lisda.

"Bisa aja, kalau biji mata lo gak lengket," potong Clara.

"Sebelum mata gua, mata lo yang gua jadiin pajangan," balas Lisda dengan tradisi tatapan yang sangat menyeram kan.

"Seram amat perkataan mu, seseram zombie nya," ledek Clara sedangkan Lisda yang semakin menatap sinis ke arah Clara.

"Kalian mau gua ambilin apa nih?" tanya Salena beranjak dari sofa.

"Apa aja yang penting enak," balas Clara menoleh ke arah Salena.

"Lo mau apa Lis?" tanya Salena lagi.

"Samain aja," balas nya.

"Gua masakin samyang mau?"

"Terserah," balas mereka berdua.

Salena yang segera menuju pintu kamar dan bergegas menuruni tangga secara perlahan, seketika langkah nya terhenti melihat Gibran yang berada tepat di hadapan nya.

"Tumben abang cepat pulang," tanya Salena mengambil tas abang nya lalu mencium punggung tangan kanan Gibran.

"Mood abang lagi berantakan aja Sal, makanya mutusin buat pulang," balas Gibran dengan wajah lesuh dan sedikit dingin.

"Abang kalau ada masalah cerita ke Salena ya," balas Salena menggelus pipi sang abang. "Abang mau Salena buatin apa?" tanya nya.

"Gak usah Sal, abang langsung mandi lalu istirahat aja," balas Gibran.

"Yaudah Salena taruh dulu tas nya lalu masakin aur hangat buat abang," ucap Salena kembali naik menuju kamar Gibran.

***

Setelah siap memasakkan air untuk bang Gibran, kini Salena telah berada di dapur dengan niat untuk memasakkan makanan buat kedua sahabat nya yang mungkin sudah lama menunggu nya.

Dengan hati-hati Salena menaruh mie yang sudah siap ke piring yang berada di hadapan nya, dengan aroma yang mengundang selera, kemudian Salena mengambil minuman dingin yang berada di kulkas dan juga mengambil mapan lalu menaruh piring yang berisi mie dan juga minuman dingin.

Salena yang segera menuju kamar dengan kedua tangan yang di penuhi dengan makanan, dengan hati-hati Salena menaiki tangga.

"Bukaaa," teriak Salena di balik pintu kamar nya.

SALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang