four ; for always be there

242 54 9
                                    

“Chaehyun-ah, waegeurae?”

Tersadar dari lamunannya, Chaehyun pun menatap orang didepan dengan pandangan bingung.

Eoh? Eoh, ne gwaenchanayo.”

Yujin memberi senyum kecil, beralih meneguk air mineral nya sedikit, kemudian menatap fokus Chaehyun yang kembali terlihat melamun.

“Kim Dayeon,” celetuk Yujin.

Mendengar itu Chaehyun segera memalingkan wajah dengan alis yang tertaut.

Ne?”

“Yang kamu perhatikan itu namanya Kim Dayeon, aku yakin kalian sudah bertemu tadi di kelas, benarkan?”

Chaehyun mengangguk pelan.

“Hah anak itu, aku merasa kasihan padanya,” kata Yujin dengan mata tertuju pada Dayeon, yang kini terlihat sedang makan siang sendirian dipojok kantin.

“Memangnya dia kenapa?”

Yujin melirik Chaehyun sekilas lalu segera menegakkan badannya. Ia menunjuk salah satu meja yang terlihat paling ramai di sana.

“Kamu lihat tiga orang itu, ‘kan? Dua diantaranya pasti sudah kamu kenal juga tadi di kelas, Jeongmin dan Youngeun.”

Mata Chaehyun memincing mencoba untuk memperjelas penglihatannya. Ia kemudian mengangguk, “Iya, kenapa dengan mereka?”

“Anak-anak yang berkuasa,” Yujin kembali menghela nafas kasar, “Menjadi wali kelas mereka adalah hal paling menyengsarakan semenjak aku mengajar disini.”

“Jeongmin dan Youngeun—, mereka berdua benar-benar,” Yujin memijit pelipisnya pelan, “Untung saja Bahiyyih beda kelas, kalau tidak— kepalaku bisa benar-benar pecah menghadapi mereka,” keluh Yujin.

Mata Chaehyun beralih cepat menatap ketiga orang itu dan Yujin bergantian, “Memangnya apa yang mereka lakukan?”

“Banyak!” Xiaoting tiba-tiba datang beserta kotak makanannya, dan langsung mengambil tempat duduk di samping Yujin.

“Bolos, tidak mengerjakan tugas, tidak disiplin, selalu menentang perintah guru dan yang paling parah—,”

Membully anak-anak yang tidak berdaya,” sambung Yujin untuk kalimat Xiaoting.

Xiaoting lalu mengangguk, “Eung, contohnya Kim Dayeon.”

Chaehyun terdiam, menatap mereka berdua dengan pandangan yang susah ditebak.

Pikirannya segera terbang pada si sepupu. Selama ini Bahiyyih tidak pernah berbuat buruk sedikitpun, bagaimana bisa?

“Semua guru yang ada disini sudah hilang akal untuk menghukum mereka, dan lagi pula hukuman yang jatuh juga tidak akan dapat membuat mereka jera,” Xiaoting berujar.

“Mengapa bisa begitu?” Chaehyun bertanya keanehan.

“Jeongmin,” tunjuk Xiaoting menggunakan dagu, lalu menyuap potongan daging ke mulut, “Cucunya presdir.”





;

“Kamu ada kelas?” tanya Yujin pada Chaehyun.

“Ya, lima belas menit lagi.”

Yujin mengangguk paham sembari membereskan tumpukan buku miliknya, “Aku sekarang ada kelas, duluan ya.”

Baru saja beberapa langkah ia ambil, Yujin kembali berbalik menghampiri meja Chaehyun, memberi sebuah buku catatan berwarna coklat.

“Catat semua kelakuan murid saat kamu mengajar ya di kelasku ya? Itu akan jadi poin yang akan ku masukan pada rapor mereka nanti, mohon kerja samanya.”

N(y)00 : Dayeon x ChaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang