"Suami Karin, mau ke mana?"
"Malam ini aku tidur sama Anggia, Rin. kamu jangan tidur larut malam."
"Tidak boleh!"
Jeno yang hendak pergi menatap istrinya bingung. "Kenapa?"
"Pokoknya tidak boleh."
"Tapi aku sudah janji, Rin."
"Masa bodoh dengan janji. Aku tidak mengizinkan, titik."
"Rin, jangan begitu, apa kamu tidak memikirkan perasaan Anggi kalau aku tidak ke sana?" Jeno memelas meminta pengertian dari Karina.
"Lalu bagaimana dengan perasaanku?!" Karina menatap Jeno datar, "aku punya hak penuh atas dirimu! Aku sebagai istri pertama tidak pernah memberi izin kamu menikah lagi! Ah, aku lupa. Kamu menikah lagi tanpa izin dariku, hahaha ...." Karina tertawa, tapi air matanya sudah mengalir membasahi pipi mulusnya. "Kita sudahi saja bagaimana?"
"Kamu sudah janji memberikan aku waktu satu bulan. Sebelum itu, jangan pernah mengungkit soal perpisahan. Aku tidak mau, dan tidak akan pernah mau."
"Tapi aku tidak mau milikku disentuh oleh orang lain, Jeno!" Teriak Karina penuh dengan penekanan.
"Maaf, Rin, maaf." Jeno menarik Karina ke dalam pelukannya. Otak Jeno berpikir keras bagaimana caranya menceraikan Anggia tanpa ditentang oleh mamanya itu. "Sudah jangan menangis lagi, aku tidur di sini denganmu."
Karina mengangguk masih dengan terisak pelan. Tapi tidak dengan hatinya, Karina yang bersorak senang, dia menang, hihihi .... Jadi, selamat menunggu, Anggia.
"Ayo, kita tidur."
"Iya."
Pasangan suami istri ini bergelung di dalam selimut hingga pakaian mereka berhamburan di lantai.
"Welcome, Dear~" bisik Karina seduktif. Yang mana membuat tubuh Jeno meremang sekaligus semakin bergairah. Salah satu fetish Jeno adalah kata dear yang keluar dari mulut Karina.
🕊️
Di lain tempat, Anggia tampak gusar. Sudah satu jam terlewat tapi Jeno masih belum datang ke kamarnya. Hari sudah semakin larut, Anggia tidak mau persiapannya sia-sia, jadi Anggia memutuskan untuk melihat apa yang tengah dilakukan suaminya itu hingga datang terlambat.
Melihat ruang kerja yang rapi menandakan Jeno tidak di sana. Anggia menuju kamar utama yang ditempati Karina dan suaminya. Sebenarnya Anggia malas sekali datang ke kamar ini, tekanan darahnya serasa naik ke atas kepala saking tinggi emosinya.
Karina merupakan musuh terbesar yang sangat amat sulit disingkirkan. Walaupun Karina terlihat sangat menurut dan sedikit lugu, karena cinta Jeno ini, Anggia tidak bisa gegabah. Maka dari itu Anggia berusaha merubah rasa cinta Jeno menjadi rasa benci kepada Karina.
Anggia menatap lekat pintu berwarna putih dengan ukiran Karina Lee lengkap dengan angsa putih sebagai pemanis. Melihat itu saja Anggia sudah emosi.Tok... Tok...
Perlahan pintu terbuka, dan yang membuka adalah orang yang tidak diharapkan. Raut wajah Anggia berubah menjadi gelap ketika Karina membuka pintu.
"Apa yang kau lakukan tengah malam begini datang ke kamar kami?"
Anggia melotot kaget mendengar pertanyaan yang dilontarkan Karina."Mana Jeno?" Tanya Anggia setelah sadar akan situasi.
Karina membuka pintu kamar lebih lebar. Memperlihatkan keadaan kamar agak berantakan terutama bagian ranjang, dengan Jeno yang tertidur pulas di sana. Mata Anggia beralih memperhatikan penampilan Karina, ternyata sama berantakannya.
"Apa yang kau lakukan dengan, Jeno, hah?!"
"Kurasa kau tidak buta untuk tahu apa yang kami lakukan tadi," jawab Karina dengan santai, "coba kau lihat, pahaku merah semua. Jeno memang selalu memuaskan. Aku makin cinta."
"Kau! Jeno milikku malam ini, Karina. Apa-apaan kau ini?!" Anggia menatap Karina penuh kebencian.
"Sejak kapan Jeno bisa menjadi milik orang lain? Jeno itu suamiku! Tidak ada yang boleh memilikinya selain aku. Lagipula siapa kau? Kau ini hanya benalu dalam hubungan kami, Anggia. Sadarlah!"
"Aku tidak perduli kau menyebut aku sebagai apa. Cepat atau lambat Jeno akan meninggalkan kau, karena kau tidak akan pernah bisa memberikan Jeno keturunan."
"Kata siapa? Kami akan segera memilikinya. Barusan kami membuat adonan bayi kok."
"..."
🕊️
KAMU SEDANG MEMBACA
Pindah Raga ° JenRina ver
Fanfiction(Tahap Revisi Rombak Ulang) Bangun tidur karina sudah berubah status menjadi seorang istri. Karina no menye-menye in here.