Deux ; Radheska

885 138 1
                                    

.
.
.

"Masih ada lagi?"

"Sudah habis, Dok. Itu pasien terakhir."

"Kamu boleh pulang duluan."

"Baik, Dok."

Pintu ruang periksa kembali ditutup dan menyisakan pemiliknya yang kembali berkutat dengan pekerjaan.

Hari ini ada 27 pasien yang datang padanya, cukup banyak dibanding hari kemarin.

Cuaca yang berubah-ubah sepertinya memiliki peran khusus hingga pasiennya bertambah seperti ini. Mulai dari flu, demam, sakit perut hingga batuk pilek.

dr. Radheska Dewangga, Sp.A adalah tulisan yang tertera di kartu tanda pengenal miliknya.

Di rumah sakit tempatnya mencari uang, tidak ada yang tidak mengenal namanya. Selain karena wajahnya yang tampan, Radhes juga terkenal minim ekspresi dan bermulut pedas.

Bon cabe level 30 aja kalah, bray!

Dua hal yang membuat beberapa rekan dokternya terheran-heran, bagaimana bisa lelaki itu malah menjadi dokter spesialis anak?

Tapi menurut penuturan para suster yang membantunya praktek, Radhes akan berubah saat berhadapan dengan anak-anak. Bahkan lelaki itu bisa tersenyum hingga matanya menghilang.

Para suster itu berkata, mereka bisa pingsan jika terlalu lama melihat Radhes tersenyum, dokter itu terlihat ribuan kali lebih tampan dari biasanya. Mungkin itu juga alasan Radhes jarang tersenyum, takut banyak yang pingsan.

Menjadi dokter adalah pekerjaan impian Radhes, padahal sebenarnya lelaki itu bisa duduk bersilang kaki dan uang akan mengalir ke kantongnya tanpa perlu repot-repot bekerja seperti ini.

Bisa? Tentu saja! Rumah sakit tempatnya bekerja adalah milik ayahnya, yang pada akhirnya pasti akan menjadi miliknya juga.

Tidak ada yang tahu jika Radhes adalah anak pemilik rumah sakit. Lelaki itu yang minta untuk di rahasiakan, ia tidak mau terbentuk gosip yang mengatakan Radhes menggunakan tenaga 'orang' dalam untuk bisa menjadi dokter disana.

Pasalnya, Rumah Sakit Medica Sentra terkenal ketat dalam mengangkat atau mempekerjakan karyawan. Baik dokter ataupun cleaning service.

Radhes melepas jas dokternya dan memandang keluar jendela.

Hidupnya sempurna kalau kata orang. Tampan, mapan, punya penghasilan tetap yang fantastis. Kekurangan hidup Radhes hanya satu ; belum punya pasangan.

Padahal bukan satu dua dokter perempuan yang mendekati Radhes, namun mereka semua mundur teratur setelah berhadapan langsung dengan Radheska.

"Malam, Dok. Dokter mau pulang?" sapa salah seorang dokter jaga saat Radhes melewatinya.

Lelaki itu berhenti, lalu menoleh. Dokter perempuan itu tentu saja senang bukan main, ia tersenyum manis menunggu jawaban Radheska.

"Menurut kamu?"

Sontak, senyum di wajah dokter jaga tadi perlahan luntur berganti menjadi rasa ngeri. "M-menurut saya dokter mau pulang," jawabnya gugup.

"Kalau tahu kenapa nanya?" tanya Radhes, lalu berjalan lagi meninggalkan dokter jaga itu yang langsung mengelus dadanya.

"Astaghfirullah, untung ganteng. Jadi dimaafkan," gumam dokter jaga itu.

꧁𝓚𝓪𝓻𝓮𝓷𝓲𝓷𝓪꧂
.
.
.

Oh Sehun
as Radheska Dewangga, 32 th

Oh Sehunas Radheska Dewangga, 32 th

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KARENINA [Hunsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang