Anak kecil berumur tiga setengah tahun itu memekik, mulai frustrasi akan dirinya sendiri. Tangan kecilnya mencoba mengambil susu vanilla di rak, kakinya sudah dia gunakan semaksimal mungkin, berjinjit penuh perjuangan dan peluh.
Dia hampir menangis, sedari tadi dia sangat menginginkan susu. Namun apa daya porposi tubuh yang dia miliki tidak mampu. Anak itu hampir memanjat sebelum susu yang sedari tadi dia inginkan mendatangi, dia menatap bingung ke arah seseorang tapi saat orang itu begitu ramah mengulurkan susu, anak itu penuh keyakinan mengambil. Dia kembali melirik ke arah pria yang berjongkok mensejajarkan diri.
°•°•°•°•°
LilBuna
PresentFanfiction
Baby
Mark Lee
Haechan Lee
Jeno Lee°•°
Genre : Angst, Romance, family
Chapter : Multichapter
Rate : MHappy Reading
°•°•°•°•°
"Kenapa kamu tidak meminta bantuan?"
Anak itu tersenyum manis, "Papa mengatakan tidak boleh menyusahi orang lain," nadanya mengalir lembut, mengantarkan gelaran aneh, dia ingat betul akan kemiripan suara ini.
Pria itu balas tersenyum mengusap rambut pendek sehalus madu, menatap tepat pada bola mata."Kamu manis sekali, siapa namamu?"
"Minhyung paman,"
Pria itu mengguk kecil sebagai jawaban lantas entah dorongan dari mana yang lebih kecil mendekat mengelus surai pria yang lebih tua lalu memajukan bibir seperti mengejek. "Paman siapa?" matanya mulai berbinar menunggu jawaban.
"Mark, kamu bisa memanggilku Paman Mark?" Mark beralih, dia mencubit pipi gembul milik Minhyung. Sumpah, Mark begitu gemas, "Dimana Papamu? Aku akan mengantarmu kesana, kamu masih kecil kenapa berkeliaran sendiri?"
"Papaku bekerja disini, Papa selalu membawaku bekerja!"
Serunya senang namun malah membuat senyuman di wajah Mark luntur. Tidak seharusnya anak sekecil ini berada di tempat kerja. Minhyung seharusnya duduk diam di rumah menonton kartun dan menikmati beberapa makanan ringan.
"Minhyung mari makan,"
"Papa!"
Mark ikut menoleh, nafasnya mulai tercekat melihat orang itu. Tidak jauh berbeda, orang yang sedari tadi di tatap juga terkejut. Keduanya sama-sama diam, bingung ingin bereaksi apa. Mark menunjukan wajah sedatar mungkin, banyak emosi yang dia sembunyikan. Mark tidak ingin satu emosi lolos terpahat di paras eloknya.
"Papa, ayo ajak Paman Mark makan siang bersama kita," Minhyung berujar polos membuyarkan lamunan semu keduanya. Mark berdehem keras, mencoba mengembalikan lamunan si manis. Mark menatap Minhyung ada kebahagiaan sendiri ketika dia tahu jika Minhyung adalah Baby Bear.
"Kamu keberatan?"
Itu kalimat pertama yang terlontar setelah pertemuan mereka terakhir kali ada getaran kecil namun sebisa mungkin Mark tolak. Menunggu lama, hanya gelengan sebagai jawaban. Minhyung merengut mendapatkan penolakan, anak itu turun dari gendongan menggenggam tangan Mark.
"Paman Mark makan bersama kami ya?"
Mark berjongkok mensejajarkan diri dengan Minhyung, "Baiklah paman mau? Jadi dimana kita bisa makan siang?" Mark menggendong Minhyung membawanya kearah Papanya. "Apa kabar Haechan?"
"Mark Hyung aku baik, kamu bagaimana?"
Haechan menghela nafas panjang, sebisa mungkin menutupi kegugupan yang melanda. Perpisahannya dengan Mark begitu membekas, sampai-sampai perasaan sesak menghantui. Dia tidak pernah membayangkan berhadapan langsung dengan Mark lagi.
"Baik Haechan, kamu terlihat lebih kurus, apa kamu makan dengan baik?"
Hati Haechan bergetar, sudah lama dia tidak merasakan euforia seperti ini. Haechan tersenyum tanpa sadar, dia tidak menyangka Mark masih memperhatikan sedetail itu. Pipi gembul itu agak bersemu, menganguk manis.
"Tentu Mark Hyung, Mark Hyung terlihat sangat baik. Bagaimana kehidupan Mark Hyung sekarang, apa sudah men-"
"Daddy! Hanya dua menit kenapa lama sekali!" Mark mengulas senyum menyambut anak perempuan kecil yang berlari kearahnya, pria itu merentangkan tangan menyambut dalam pelukan hangat, "Aku tidak menyukaimu Daddy,"
Mark terkekeh, merasa bahagia dengan tingkat gemas putrinya ini. Umurnya baru dua tahun, mungkin karena dia membesarkan putrinya di negeri orang, gaya bicaranya ikut blak-blakan. Kadang Mark harus menelan fakta, jika putrinya selalu merudungnya tapi terlepas dari itu semua Mark sangat bahagia.
"Eoh, mereka siapa?"
Mark lupa jika tengah berbicara dengan Haechan, Pria dominan itu menggendong putrinya mengenalkan Haechan dan Minhyung.
"Minju, dia Paman Haechan teman Daddy, itu anaknya namanya Minhyung,"
Minju memberikan salam, pandangnya dengan Haechan bertemu. Anak perempuan itu mengulas senyum, "Paman Haechan cantik mirip Mama! Iyakan Daddy?"
"Ya mamamu cantik sekali," Mark kembali beralih, dahinya mengerut melihat perubahan raut wajah Haechan, pria manis itu terlihat begitu kecewa. Kenapa wajah Haechan sedemikian rupa?
"Putrimu sangat cantik Mark," Akhirnya Haechan bersuara, memperhatikan sosok anak kecil berpita pink. Anak itu juga tengah memperhatikan Haechan, keduanya sama-sama tersenyum, "Minju, kamu manis sekali,"
Minju berucap riang dia selalu suka di panggil seperti itu lantas tangan Minju terulur menunjuk Haechan, "Daddy, aku menyukai paman Haechan dia terlihat baik seperti Mama, tapi paman Haechan laki-laki sedangkan Mama perempuan. Nanti kita bertemu Mama ya?"
Mark mengecup pipi Minju, Pria dominan itu menghela nafas lalu kembali memperhatikan Minhyung yang terdiam, "Minhyung kamu kenapa?"
"Tidak kok Paman,"
Mark berjongkok, "Minhyung maafkan paman hari ini kita tidak jadi makan bersama tapi paman janji besok akan kembali lagi kesini," Mark memberikan kartu namanya kearah Haechan, "Tolong hubungi aku jika Minhyung ingin bertemu denganku,"
Mark berpamitan, Haechan menghela nafas panjang dia tertunduk memeluk Minhyung. "Mark Hyung aku sangat merindukanmu, kamu bahagia sekali ya?"
Sedangkan disisi lain Mark termenung, dia menatap Haechan dan Minhyung dari kejauhan, "Kalian tumbuh baik,"
End
Book 2 mungkin?
©LilBuna
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby [✔️]
Hayran Kurgu🌻[Mahae + Nohyuck] • Tittle : Baby • Genre : Angst, Romance, bxb • Bahasa : Baku tidak EYD • Rate : Mature (+) Publish : 11 Agustus 2021 ©LilBuna