Halilintar

261 37 15
                                    

Tok Tok Tok.....

"Assalamu'alaikum.....!".

Tasya yang sedang bersantai di kamar kaget karena mendengar suara seseorang yang ia kenali. "Itu kan Vino? Mau apa dia datang kesini?" gumam Tasya.

Tok Tok Tok.....

"Assalamu'alaikum.....! Tasya! Ini aku, Vino!".

"Lebih baik aku temui dia dulu sebelum penghuni hotel lainnya berpikir yang bukan-bukan tentangku! Bisa hancur reputasiku nanti!" batin Tasya.

Tok Tok Tok.....

"Iya! Sebentar!". Tasya membukakan pintu untuk Vino yang sedari tadi mengetuk pintu kamarnya.

"Tasya! Ternyata benar kamu ada disini!" senang Vino melihat kekasihnya itu. "Ayo, Sayang! Kita harus pergi!".

"Sayang? Enak banget kamu ngomong! Sejak kapan aku suka ama kamu?" ketus Tasya.

"Tasya? Aku cinta ama kamu! Aku sayang ama kamu! Aku sekarang udah sukses! Aku udah jadi Manajer Perusahaan di Kota Johor! Sekarang, aku bisa membahagiakan kamu!".

"Vino! Sampai kapanpun, aku gak akan pernah cinta ama kamu! Aku gak ada rasa ama kamu! Mau kamu udah jadi sukses lah, manajer lah, bodo amat! Aku gak cinta ama kamu!".

"Tasya? Aku mohon ama kamu! Tolong jangan kayak gini! Aku sudah menepati janjiku padamu! Aku sekarang udah sukses dan jadi orang kaya raya! Bukannya itu yang kamu inginkan?".

"Ya! Memang itu yang aku inginkan. Tapi itu dulu! Sekarang, udah terlambat! Aku udah gak cinta lagi ama kamu!".

"Tasya? Tolong! Jangan ngomong kayak gitu! Aku udah melakukan apa yang kamu inginkan! Sekarang kamu malah mengkhianatiku gitu aja?".

"Itu salah kamu sendiri! Seandainya kamu mau menerima harta warisan keluargamu, pasti kamu gak bakal hidup susah!".

"Tapi sekarang aku udah sukses! Aku hidup mandiri tanpa menggunakan harta warisan keluargaku".

"Jadi itu alasanmu kenapa kamu menolak harta warisan keluargamu? Dengan hidup mandiri? Berdikari gitu?".

"Iya. Aku gak mau bergantung ama Keluargaku! Aku ingin berusaha sendiri dan aku bisa membuktikanmu! Sekarang lihat aku! Aku memakai jas, dasi, celana dan sepatu mewah dari hasil usahaku sendiri. Aku bisa memberikan apa yang kamu inginkan! Asalkan kamu mau menikah denganku!".

"Maaf, Vino! Sekali lagi aku berkata padamu! Aku gak cinta lagi ama kamu! Dulu memang iya aku mencintaimu. Tapi seiring berjalannya waktu, aku udah gak punya perasaan apapun lagi denganmu. Walaupun kamu udah sukses, aku gak akan bisa mencintaimu kayak dulu lagi".

"Tega kamu ngomong kayak gitu kepadaku. Apa yang membuatmu berubah kayak gini? Oh...! Atau jangan-jangan ada laki-laki lain yang kamu sukai?".

Beberapa penghuni hotel melihat keributan yang terjadi di pintu kamar Tasya. Mereka mulai menggosipi Tasya dan Vino yang dianggap mempunyai hubungan sejak lama.

"Lihat tuh! Ternyata selama ini, Tasya punya laki-laki yang kaya. Tapi justru ditolak ama dia!" kata seorang Ibu berpakaian serba hitam.

"Iya. Masa laki-laki yang udah tajir dan setia kayak gitu ditolak ya? Aneh si Tasya tuh!" tambah seorang Ibu sambil mendorong kereta bayinya.

"Ibu-ibu!!" geram Tasya melihat kedua penghuni hotel itu telah menggosipinya dan juga Vino. "Jangan asal ngomong ya!! Memang kalian gak punya kerjaan lain apa?! Dasar tukang gosip!! Urus masalah kalian masing-masing!! Jangan ikut campur urusanku!!".

New Mother (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang