“Kamu bilang, kamu ingin kesempatan kedua. Sebenarnya ini bukan kesempatan kedua yang kamu mau. Karena tanpa kamu sendiri sadari, kamu telah berkali-kali mengabaikan kesempatan kedua itu.”
***
Yuju melirik kesal lelaki yang duduk dihadapan nya sejak dua puluh menit lalu dan dengan tidak tahu diri terus menatap kearahnya dengan wajah memelas.
Mencoba mengabaikan kehadirannya lagi, Yuju lebih memilih beranjak setelah membereskan beberapa barangnya dengan cepat dan menuju tempat penjaga perpustakaan yang berada didekat pintu masuk.
“Wah tumben banget baru kelihatan.” Ucap Eunsoo ketika Yuju baru saja menerangkan buku yang akan dipinjam.
“Tumben apanya? Gue aja kesini bisa tiga sampai empat kali dalam seminggu.”
“Maksudnya tuh lo sama kak Hoshi tuh yang tumben banget baru kelihatan bareng lagi.”
Yuju melirik sekilas Hoshi yang berdiri disampingnya, lelaki itu hanya tersenyum menanggapi Eunsoo.
“Udah deh cepet itu masukin datanya, gue buru-buru nih.”
“Buru-buru mau pacaran kali maksud lo.” Ledek Eunsoo membuat Yuju mendelik kesal kearah sahabat sepupunya itu.
“Nih. Jangan lupa dibalikin ya.” Eunsoo memberikan bukunya pada Yuju serta mengembalikan Kartu Tanda Mahasiswa miliknya.
“Oke thanks ya, gue duluan.”
“Selamat bertugas ya, Eunsoo.”
“Selamat kencan juga kak.” Hoshi tersenyum lalu buru-buru mengejar Yuju yang sudah lebih dulu keluar dari perpustakaan.
“Yuju tunggu.” Hoshi menahan pergelangan tangan gadis itu membuatnya mau tidak mau berhenti
“Harusnya lo udah denger sih apa yang gue bilang tadi kalau gue lagi buru-buru.”
“Kamu udah nggak ada kelas lagi habis ini.”
“Ya.. Gue.. Gue ada perlu.”
“Please kasih aku waktu, aku janji nggak akan lama. Sepuluh menit juga nggak masalah.”
“Oke sepuluh menit, nggak lebih.”
Yuju berjalan pelan kearah gazebo yang berada tidak jauh dari tempat nya berdiri, gadis itu mendudukkan diri disusul hoshi yang menatap penuh arti.
“Waktu lo sepuluh menit dari sekarang.” Ucap Yuju lalu menekan timer pada handphone ditangannya
“Aku minta maaf.”
“Udah gue maafin.”
“Bohong, kamu belum maafin aku.”
“To the point' aja deh.”
“Aku tau aku salah banget udah biarin kamu sendirian nungguin aku yang ingkar dan lebih milih buat rapat bareng anak dance, aku pikir kamu nggak akan nungguin aku sampai selama itu,” Hoshi menghela nafas pelan
“Kamu juga udah tau ‘kan dari awal kalau dance itu udah kayak separuh jiwa aku, aku nggak bisa ninggalin itu.” Lanjutnya lagi.
“Jadi maksud lo ini salah gue?”
“Aku nggak nyalahin kamu. Kalau kamu lupa, aku pernah milih buat bolos kelas dance demi kamu.”
“Gue nggak pernah minta lo buat ninggalin semua prioritas lo tentang kuliah. At least lo bisa kasih kabar.”
“Handphone aku lowbat waktu itu, kamu juga tau kalau aku sering banget lupa buat bawa powerbank.”
“Udah deh, jadi sekarang mau lo tuh apa?”
“Please kasih aku kesempatan buat memperbaiki semuanya, aku janji nggak akan ngelakuin hal bodoh itu lagi.”
“Gue nggak butuh janji busuk lo. Kesempatan kedua? Gue udah pernah kasih itu kalau lo lupa. Nggak ada lagi kesempatan kedua untuk kesekian kalinya buat lo. Oh iya satu lagi, kalau lo pikir gue begini karena masalah itu lo salah banget. Kita juga udah putus seminggu yang lalu jadi stop cari-cari gue lagi.”
“Yuju gue sayang lo.”
“Cih. Lo nggak punya malu ya ngemis-ngemis gini ke selingkuhan lo? Pikirin deh gimana perasaan cewek lo kalau tau cowoknya ternyata selingkuh dan dengan nggak tau malu nya minta kesempatan kedua? Lucu lo.”
“Ju, nggak gue bisa jelasin.”
“Mau cari alasan apalagi sih? Lo bingung gue tau darimana? Lucu ya, gue kira selama ini lo selingkuh sama temen satu club' dance lo ternyata gue yang jadi selingkuhan”
“Maaf Yuju, aku tau aku jahat banget. Maaf karena selama ini aku emang udah punya pacar sebelum aku sama kamu, maaf.”
“Harusnya kalau lo mulai bosen sama hubungan kalian seenggaknya komunikasi bukannya malah cari orang baru buat pelampiasan. Asal lo tau, jadi selingkuhan bener-bener buat harga diri gue jatuh. Lo pikir perasaan gue ini cuma lo anggap lelucon? Lo salah satu dari sekian banyak cowok brengsek yang udah nyakitin perempuan, bukan cuma gue tapi juga cewek lo.”
“Maafin gue.”
“Basi. Dari awal gue emang bodoh mau aja lo deketin tanpa tau ternyata lo udah punya pacar. Kak, beda kampus sama cewek lo bukan berarti lo bisa dengan bebas main dibelakang nya. Setelah ini tolong jangan pernah muncul lagi dihadapan gue, I hate you.”
Yuju berdiri, berjalan meninggalkan Hoshi yang hanya mematung. Menghapus air mata nya dengan kasar, Yuju berlari menghampiri Dokyeom yang menunggu nya.
“Udah selesai?” Tanya lelaki itu yang hanya dijawab dengan anggukan
“Lo seminggu lalu udah nangis anjir masa sekarang nangis lagi.”
“Lo pikir putus nggak bikin gue sakit hati.” Yuju mendelik
“Udahlah cowok brengsek gitu nggak usah ditangisin.”
“Gue tuh cuma kecewa sama diri gue sendiri kenapa bisa-bisa nya jadi selingkuhan.”
“Jangan salahin diri lo, lo juga nggak tau kan kalau lo selingkuhan. Mending sekarang kita buruan balik.” Ajaknya
“Langsung balik?” Tanya Yuju
“karaoke?”
“Gas!!” teriak Yuju bersemangat lalu keduanya sama-sama tertawa
Huhu Hoshi maafkan aku buat kamu jadi cowok brengsek disini :( habisnya inget banget collab sama Yuju dulu sih.Enjoy your reading ya guys. Maaf banget masih banyak typo, penulisan yang kadang baku kadang juga enggak dan juga kadang yang nggak sesuai sama EYD. Aku masih belajar, semoga kedepannya bisa lebih baik dari sekarang.
Terima kasih udah sempetin baca cerita nggak jelas ini :)
KAMU SEDANG MEMBACA
La felicità - 97L ft. 00L
FanfictionDefinisi 'Bahagia' untuk setiap orang berbeda, karena setiap bahagia yang ada kita sendiri yang menciptakan nya. Jadi apa arti kebahagiaan untuk mereka? Rasa atau luka, berhenti atau berlari. Kamu memilih, tapi semesta lebih tau segalanya.