19. The Reject

305 37 10
                                    

Raskal tidak tahu mengapa ia bisa melakukan hal senekat ini pada Arshe. Kali pertama ia bertingkah lebih berani pada wanita itu setelah beberapa lama menyimpan rasa takut, akhirnya Raskal melakukannya. Menyatakan perasaanya sekaligus menunjukan bagaimana perasaan itu bisa tersalurkan, yakni dengan mencium wanita itu.

Raskal tidak merasakan pergerakan apapun dari Arshe di saat ciuman itu masih belum terputus, membuatnya percaya jika Arshe pun tidak keberatan dengan apa yang tengah ia lakukan sekarang. Namun, nampaknya Raskal tidak boleh terlalu percaya diri, karena setelahnya ia mendapatkan dorongan pelan dari tangan Arshe yang mana memutuskan jarak antar keduanya. Raskal hanya bisa terdiam seraya menatap Arshe yang kini menunduk, tidak berniat untuk menatap Raskal di sana.

"She—"

Raskal tidak sempat melanjutkan ucapannya, karena kepergian Arshe yang tiba-tiba itu hanya bisa membuatnya syok. Raskal tidak mencoba mencegah Arshe di sana, ia hanya menatap lurus wanita itu yang kini dengan tergesa-gesa berlari menerabas hujan untuk mencapai tempat mobilnya berada. Atau mungkin, untuk menjauhi Raskal?

Maka, apakah yang dilakukan Raskal barusan adalah suatu kesalahan untuk Arshe?

***

Tidak ada hal lain yang Raskal pikiran selain wanita yang berhasil mencuri hatinya itu. Terhitung sudah hampir dua bulan lebih saling mengenal, melalui pertemuan dingin yang mana hampir membuat pertengkaran di antara mereka, hingga keduanya bisa saling bercengkrama satu sama lain.

Apakah masih Raskal merasa jika Arshe adalah takdirnya?

Maka Raskal tidak tahu apakah ia bisa meyakinkan hal itu atau tidak, karena yang ia dapatkan setelah kejadian malam itu, Raskal tidak lagi bertemu dengan Arshe. Tentu Raskal menyadari, jika wanita itu tengah menjauhinya. Bahkan tas milik Arshe pun masih ada pada Raskal hingga saat ini, dan tidak ada tanda-tanda wanita itu akan mengambilnya.

Well, apakah hubungannya dengan Arshe akan berakhir dengan cepat?

Maka jawabannya belum tentu. Karena setelah itu Raskal mendapatkan pesan yang mana pengirimnya adalah seseorang yang sejak tadi ia pikirkan. Tidak tahu mengapa Raskal telah yakin jika pemilik nomor asing ini adalah Arshe. Well, sudah pasti ia bisa menebaknya, bukan?

Kal, bisa ketemu di depan mini market?

Adalah suatu kebahagiaan bagi Raskal saat mendapatkan pesan masuk dari Arshe. Tentu Raskal tidak akan membuat wanita itu menunggu lama, dan sedikit muncul harapan dibenaknya saat mendapatkan pesan dari Arshe.

Harapan agar wanita itu menerimanya. Menerima perasaannya yang telah jatuh teramat dalam itu.

"Arshe."

Maka sampai lah Raskal di tempat dimana ia dan Arshe sepakat untuk berjumpa. Panggilan kecil Raskal membuat Arshe yang tengah bersandar di depan mobil itu menoleh padanya.

Arshe mengulas senyum tipis sebagai sambutan untuk Raskal yang rela datang menemuinya di depan mini market milkinya.

"Kamu nunggu lama?" tanya Raskal usai mendapatkan gumanan rasa terima kasih dari Arshe karena telah mengembalikan tas milik wanita itu.

"Nggak lama," jawab Arshe singkat.

Raskal mengangguk. "Kalau gitu, mau makan dulu?" Ia menawarkan sesuatu yang biasanya akan dijawab anggukan cepat oleh Arshe. Dan ia hanya sekedar basa-basi, karena ingin melihat reaksi wanita yang sudah dua minggu menjauhinya itu.

The Chef's Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang