20. The Wife

575 35 12
                                    

"Jadi, sudah berapa lama kalian menikah? Well Eros, saya bahkan nggak pernah nyangka jika ternyata kamu sudah punya istri!"

Ray cukup terkejut saat melihat kedatangan Eros yang kini tidak lagi seorang diri. Awalnya Ray mengira jika Eros hanya mengajak kekasihnya saja, tetapi ternyata dugaannya salah. Eros mengenalkan wanita itu sebagai istrinya di sana, dan hal itu membuat Ray langsung sedikit tercengang.

"Sudah duatahun. Mungkin nggak banyak orang tau kalau saya sudah sudah menikah, karena kami berdua sama-sama orang yang tertutup untuk memamerkan hubungan kami," jawab Eros.

"Hu-um, dan semua orang mengira kamu adalah pria lajang, Eros! Arshe, kamu pasti sering melihat suami kamu di goda banyak perempuan, bukan?" Ray bertanya pada Arshe di sana. "Kamu harus menjaga suami kamu, She. Banyak perempuan yang suka ngelirik dia loh!"

"Jangan begitu, Om. Bahkan aku yang harusnya lebih waspada untuk menjaga Arshe. She has more crushes than me, Arshe sempat menjadi model dan penggemarnya cukup banyak," kata Eros lagi yang lagi-lagi membuat Ray semakin tertarik untuk berada di dalam obrolan ini. Berbeda dengan Raskal yang nampak muak untuk mendengar pembicaraan itu.

Sedangkan Arshe memandang Raskal dengan nanar, di saat pria itu hanya bisa terdiam dengan menunduk. Tidak ada sepatah kata apapun yang keluar dari bibir pria itu, bahkan Raskal seakan tidak sudi untuk mengangkat kepalanya untuk melihat Arshe. Hal itu mengartikan jika pria itu sangat kecewa padanya, bukan? Tentu saja.

Maka, moment selanjutnya adalah Arshe hanya bisa menyaksikan bagaimana Raskal memilih untuk undur diri dari makan malam kali ini dengan alasan yang cukup logis untuk diterima oleh Ray maupun Eros.

Arshe hanya diam dengan pandangan yang terus mengikuti arah perginya Raskal di sana. Pria itu telah memasuki area dapur, hingga membuat pandangan Arshe pada Raskal hilang sepenuhnya.

***

Arshe menyempatkan waktu sejenak untuk berdiam diri di toilet. Bukan untuk menjauhi Eros dan Ray yang sudah terbawa pada obrolan mereka tentang bisnis, namun sesuatu hal lain yang rupanya membuat Arshe perlu menenangkan diri sebentar.

Pikiran Arshe sudah dipenuhi oleh pria bernama Raskal yang mana satu jam yang lalu duduk bersamanya, namun harus pergi dengan membawa kekecewaan. Arshe tidak tahu apa yang akan dilakukan pria itu saat mengetahui statusnya. Mungkin kah Raskal akan menjauhinya? Memutuskan hubungan pertemanan mereka dan lebih parah tidak akan sudi untuk melihat Arshe lagi?

Maka Arshe telah memasang kepercayaan jika kemungkinan terburuk itu akan terjadi. Dia tidak berharap jika Raskal akan bersikap seperti biasa padanya. Arshe hanya harus menyiapkan diri untuk kehilangan seorang teman terbaiknya.

Arshe pun tidak berlama-lama untuk berada di toilet. Segera ia keluar dari toilet dan bergegas untuk menemui Eros, namun sebelum ia melangkah memasuki area meja restoran, ternyata Arshe harus dipertemukan oleh seorang pria yang sejak tadi ia pikirkan. Raskal berada di sana, bersandar di dinding dengan raut wajah datar. Mungkin bukan suatu kebetulan, namun nampaknya pria itu memang sengaja menunggu di sini untuk bertemu dengan Arshe.

Tidak ada suara yang Arshe keluarkan saat melihat Raskal. Ia hanya menghentikan langkahnya di depan pria itu, seraya menunggu apa yang akan Raskal katakan padanya nanti. Sebentar keduanya saling memandang sebelum akhirnya Raskal membuka mulutnya setelah sejak tadi bungkam.

"Kenapa harus seperti ini, She?"

Mungkin bukan pertanyaan, melainkan terdengar seperti sesalan yang mana menjadi kalimat pertama dari Raskal di sana. Pria itu nampak terpukul usai melihat kenyataan yang tidak pernah ia pikirkan akan terjadi.

"Kenapa kamu nggak jujur dari awal kalau kamu sudah menikah?" Begitu pertanyaan yang kembali keluar dari mulut Raskal selanjutnya.

Sedangkan Arshe hanya diam dan tidak berniat untuk menjawab di kala Raskal membutuhkan jawaban dari wanita itu. Namun aksi diam Arshe malah membuat Raskal semakin tidak bisa mengontrol emosinya untuk kembali berkata,

"kamu bukan sengaja mempermainkan aku, 'kan, She? Kamu nggak sedang menjatuhkan perasaan aku sama kamu dengan bersikap seolah kamu belum punya pasangan?" Raskal mencecar lagi. "Atau kamu memang sengaja melakukan itu hanya untuk mempermainkan aku setelah aku nyatain perasaan aku? Apa ini bukti dari penolakan kamu, Arshe?"

"Raskal."

Ucapan Raskal cukup menusuk hati Arshe. Maka, Arshe tidak memiliki pilihan lagi untuk berbicara dan mengatakan hal yang seharusnya tidak ia katakan pada Raskal. Arshe yakin ucapan ini akan membuat pria itu semakin kecewa, namun Arshe tidak memiliki pilihan lain untuk melakukan itu.

"Bukan karena aku mempermainkan kamu, Raskal. Aku hanya mengira kalau hubungan kita hanya sebatas teman dan nggak lebih dari itu." Arshe menarik nafasnya dengan susah payah sebelum kembali berkata. "Aku nggak pernah tau kalau kamu punya perasaan lebih seperti itu. Kamu nggak harus mengetahui semuanya tentang aku dan yang aku tau, kita hanya teman, Kal. Nggak lebih dari itu."

***

Suara derit pintu menandakan jika kamar yang telah ditempati oleh Arshe selama dua tahun itu terbuka, memunculkan sosok pria yang beberapa jam yang lalu sedang duduk bersamanya dia sebuah restoran. Arshe yang kini baru menyiapkan diri untuk tidur, hanya memandang Eros melalui bayangan cermin dengan raut wajah datar, sama seperti biasanya.

Kemunculan Eros di malam ini adalah suatu hal yang tidak biasa, karena pada malam biasanya pria itu akan menghilang di rumah dan hanya menyisakan Arshe seorang diri. Entah apa yang dilakukan pria itu di luar sana, Arshe tidak tahu. Yang jelas, hal seperti itu sudah berlangsung sejak satu tahun yang lalu. Permasalahan rumah tangganya yang tidak kunjung menemukan titik terang, hingga Arshe mulai menyerah saat ini.

Apakah Arshe akan mengatakan hal itu sekarang pada Eros? Apakah ini saatnya ia menyampaikan jika ia tidak bisa mempertahankan pernikahan ini lebih lama?

Seharusnya Arshe akan mudah mengatakan itu sekarang, berhubung Eros pun sedang berada di sini bersamanya. Namun, akan berbeda cerita jika tiba-tiba suara Arshe mendadak tercekat di tenggorkan, saat merasakan hangat tubuh  dari Eros yang kini memeluknya dari belakang.

Arshe hanya bisa mematung di saat Eros menggumankan sesuatu yang mana menjadi suatu hal yang berkebalikan dari rencana Arshe sebelumnya.

"Bisa kita mengulang hubungan kita dari awal, She? Bisa kamu terima aku lagi sebagai suami kamu?"

"Bisa kita mengulang hubungan kita dari awal, She? Bisa kamu terima aku lagi sebagai suami kamu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Chef's Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang